Lumière ( Chapter I )

265 27 16
                                    









______________

Breaking News

Seorang solois terkemuka ibukota, Kim Minji mengalami kecelakaan di Tongyeong, provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan. Jumat 24 Desember 2021 sekitar pukul 03:00 pagi.

Diduga kecelakaan tunggal tersebut disebabkan oleh ban mobil yang selip saat melewati jalanan yang licin karena hujan salju yang turun dari dini hari.
Akibat kecelakaan itu, kini pengemudi Porsche Cayman 178 tersebut mengalami luka parah dan harus di larikan ke rumah sakit terdekat.

Saat ini kondisi terkini dari solois Kim Minji pun belum diketahui karena baik petugas Unit polres dan petugas medis memilih untuk tetap bungkam perihal kecelakaan yang menimpa solois terkemuka itu.

______________
















"Oh?! Apa Kim Minji yang dimaksud adalah Minji yang menyanyikan lagu Lights yang booming itu?"

Gadis berambut hitam panjang terurai bertanya-tanya kepada seseorang yang duduk disampingnya. Dia memastikan apa berita yang di dengarnya itu memang benar adanya.


"Ah... iya. Memang dia yang mengalami kecelakaan itu, sangat menyedihkan sekali. Padahal lusa dia akan bertunangan dengan kekasihnya."

Ujar seorang wanita di samping gadis berambut panjang tadi. Wanita itu melihat ke arah televisi yang berada di ruang tunggu rumah sakit. 


"Sungguh? Huhh... Kenapa hal malang itu bisa menimpa orang baik seperti dia? Aku suka semua lagu-lagunya. Terutama yang Lights! Aku harap dia segera pulih dan dapat kembali berkarya."

Gadis berambut panjang itu menghela nafasnya, raut wajahnya sangat sedih karena penyanyi favoritnya mengalami kecelakaan.

"Darimana kau tau kalau dia orang baik? Apa kau pernah bertemu dengannya? Apa kau fansnya Minji?"

Wanita di samping gadis itu bertanya dengan raut terheran-heran. Sedangkan yang di tanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum lebar.


"Aku memang belum pernah bertemu dengannya secara langsung, tapi aku yakin dia adalah orang baik. Aku mungkin memang tidak bisa melihat... tapi aku bisa merasakannya dari karya-karya dan lagunya yang sangat menyentuh hati. Mau dengar lagunya?"

Gadis itu memberikan satu earphonenya kepada wanita itu agar dia bisa mendengarkan lagu yang di favoritkannya.


"Oh, begitu rupanya.. tidak perl–"

"–Nona Hanni?"

Ucapan wanita itu terpotong karena panggilan dari suster yang ternyata sedang menghampiri gadis di sampingnya.

"Iya. Saya Hanni, Suster!"

Gadis yang bernama Hanni itu pun menyahuti suster yang memanggilnya. Gadis itu juga menunjukkan identitas diri yang di gantungkan di leher.


"Mari ikut dengan saya."

Suster itu dengan cekatan membantu Hanni untuk berdiri. Bahkan suster tersebut juga membantu Hanni untuk mengambil tongkat putih/tongkat pintarnya yang terjatuh di lantai.


"Aku duluan, ya. Senang bisa mengobrol denganmu."

Hanni berpamitan dengan wanita itu dan mengikuti langkah suster yang senantiasa menjadi petunjuk arahnya.

Suster yang membantu Hanni tampak bingung dengan gadis itu, tapi dia memilih diam. Sedangkan sang wanita tadi melambai-lambaikan tangannya ke arah Hanni yang sudah masuk ke ruang konsultasi.


Espace vide de HanniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang