*
Di ruang tengah Jungwon dan Ni-ki sedang seru-serunya bermain FIF*A 23 dengan PS5 milik Jay. Sedangkan Hanni dan Jay sendiri saat ini berada di dapur.
Gadis itu menuangkan minuman herbal yang di bawanya tadi kedalam mangkuk dan memberikannya kepada Jay."Ini ramuan turun temurun, Om. Aku jamin setelah minum ini pasti badan Om jadi lebih enakan."
Hanni duduk di samping Jay dan memperhatikan pria itu dengan seksama kemudian tersenyum tipis.
"Yang benar? Kalau tidak sesuai jaminan kamu yang tanggung jawab, ya?"
Jay terkekeh geli kemudian memilih untuk meminum ramuan herbal tersebut.
"Iyaaaaa~ Tunggu aja besok pasti Om bisa langsung jungkir balik lagi. Oh, iya belum sarapan kan?"
Hanni beranjak dari kursi dan berjalan ke lemari es. Gadis itu melihat-lihat isinya dan mengeluarkan beberapa bahan makanan.
"Belum. Lagipula ini sudah siang jadi sekalian saja nanti makan siang."
Jay berucap sambil mengecap-ngecapkan lidahnya. Ternyata rasa minuman herbal yang Hanni bawa sangat getir. Pria itu buru-buru meminum air dari teko yang tak jauh dari tempatnya duduk.
"Kelamaan kalau nunggu makan siang. Aku masakin sekarang aja deh. Om enggak suka makanan apa aja?"
Hanni berjalan ke kitchen counter dan membawa bahan-bahan yang di keluarkan ya tadi lalu mulai untuk mencucinya.
"Yang tidak saya suka?"
Sebelah alis Jay terangkat karena mendengar pertanyaan Hanni.
Biasanya orang-orang akan bertanya apa yang di sukai tapi gadis itu bertanya sebaliknya."Iya, apa aja?"
Hanni memiriskan sayuran dan bahan-bahan yang akan di potong-potong dan di kelompokkan menjadi satu.
"Kenapa kamu bertanya makanan yang tidak saya sukai?
Jay masih bingung dan kurang yakin dengan pertanyaan Hanni. Siapa tau kan gadis itu salah pertanyaan.
"Ish! Ya biar aku sisihkan dan enggak aku masak nantinya! Jadi Om enggak suka apa aja?!"
Kali ini Hanni benar-benar agak kesal dan beracak pinggang sambil menunggu jawaban dari Jay.
"O-oh begitu, hahaha. Saya tidak suka jamur dan kerang."
Jay mengusap tengkuknya dan kembali meminum sisa minuman herbal dari mangkuknya langsung. Rasa getir kembali pria itu rasakan.
"Okey, aku tidak akan menambahkan jamur dan kerang!"
Hanni pun mulai memasak dengan bahan-bahan yang ada dengan penuh semangat.
Dan tanpa gadis itu sadari Jay terus memperhatikannya dari belakang. Pria itu tersenyum lebar.
'Berasa punya istri hehehe.' - batin Jay.
"Ngapain senyum-senyum sendiri, Om?"
Ni-ki membuka pintu lemari es dan memeriksa apakah ada ice cream di dalam freezernya.
"Mana ada! Bocil jangan kepo."
Senyuman Jay mendadak luntur, ekspresinya jadi datar karena melihat bocah jangkung itu mengorek-ngorek isi lemari esnya.
"Minta 6 aja, Om."
Ni-ki mengambil enam bungkus es krim dari freezer dan berlari kembali ke ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Espace vide de Hanni
FanfictionKebalikan dari sebuah void yang merupakan ruang kosong di antara filamen galaksi. Book ini akan dipenuhi dengan drabble dari Hanni Pham yang di setiap seriesnya memiliki kisah unik dan tidak terduga sama sekali. - Void Chapter 1-9 ( END ) - Lumiè...