Pandora ( Chapter IV )

137 9 3
                                    

ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
***
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Semilir angin ditemani suara gemericik air yang tenang kini menjadi sedikit bising dengan suara gelak tawa kegembiraan dari seorang gadis manis dan teruna muda yang sedang asik saling memercikkan air ke satu sama lain. Karena pakaian mereka sudah basah kuyup yang lebih muda mengusulkan untuk menyudahi permainan mereka dan keluar dari sungai.

Padahal beberapa waktu lalu mereka sempat bertengkar karena masalah sepele dan berakhir saling mendorong hingga akhirnya mereka sama-sama terpeleset lalu jatuh ke dalam air. Namun walaupun demikian saat ini mereka sudah berbaikan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Nu-i, ayo cepat naik! Kalau nanti kau dimakan buaya aku tidak akan menyelamatkan mu!"

ㅤㅤㅤ
Jungwon memeras bajunya yang berat karena basah. Dia memasang ekspresi wajah galaknya dan menatap saudara kembarnya yang belum juga menepi.

Walaupun kakak perempuannya lahir lebih lama satu jam darinya, Jungwon tetap memanggilnya kakak karena alasan tertentu. Padahal kakak perempuannya itu lebih cocok jadi adiknya, lihat saja kelakuannya itu lebih kekanak-kanakan daripada Jungwon. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

"Kamu jangan mengada-ada, mana ada buay-"

ㅤㅤㅤ
Belum selesai dengan kalimatnya, seperkian detik bola mata Junghwa tiba-tiba saja sepenuhnya berubah menjadi putih, kata-katanya menggantung. Gadis itu bergegas keluar dari air dan menghampiri Jungwon dengan langkah kepayahan karena hanboknya yang berat.

Bukan.... Junghwa bergegas menghampiri Jungwon bukan karena takut dengan ucapan adiknya. Melainkan karena...
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

*WHOOOSH!
*ZAP!
*SPLAT!
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
Jungwon terkejut sekaligus tertegun karena baru saja beberapa anak panah melesat hampir saja mengenai mereka jika saja Junghwa tidak bergegas untuk menarik dan membawanya menyingkir dari tepi sungai.

Untung saja refleks Jungwon juga bagus, jadi dia tidak sampai terjungkal dan dapat mengimbangi langkah Junghwa. Kini mereka berlari sembari bergandengan tangan untuk meninggalkan area sungai yang terlalu terbuka.

Satu alasan yang membuat Jungwon mau-mau saja memanggil Junghwa dengan sebutan kakak adalah hal barusan. Junghwa selalu melindunginya dari apapun dan siapapun. Walaupun sifatnya kadang kekanakan tapi di mata Jungwon, Junghwa benar-benar dapat diandalkan.

Espace vide de HanniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang