Void ( Chapter II )

329 33 0
                                    


***

Jay menuruni anak tangga bersamaan dengan Hanni yang ingin menaiki tangga. Mata mereka saling bertatapan kemudian kembali dengan tujuan masing-masing. Jay yang turun ke bawah sedangkan Hanni yang naik untuk kembali ke kamarnya.

Sebenarnya Hanni diberi perintah untuk membangunkan Jay oleh mamanya tapi untungnya Jay sudah bangun dengan mandiri jadi tugas Hanni berkurang di hari Minggu yang damai ini.

Dan daripada canggung akhirnya Hanni memutuskan untuk ke kamarnya sekaligus mandi, tidak lupa dia juga mengunci pintu kamar. Berjaga-jaga agar Jay tidak masuk di saat yang tidak tepat.




*

Hanni turun setelah menyelesaikan ritual mandi paginya. Gadis itu pergi ke ruang makan yang berbeda di lantai dasar. Dia mengambil roti panggang dan susu yang sebelumnya sudah di siapkan oleh mamanya. Matanya melihat ke sekeliling seakan mencari seseorang.

"Kamu cari Jay ya, Han?"

Mama Debby tiba-tiba saja muncul dari arah belakang, hal itu membuat Hanni terkejut dan tersedak roti yang sedang di kunyahnya.

"Uhuk-uhuk! Mama!"

Dengan tergesa-gesa Hanni meneguk susunya untuk melegakan tenggorokannya.
Sedangkan mama Debby menepuk-nepuk punggung anaknya sembari terkekeh.

"Makannya pelan-pelan, sayang. Tadi Jay sudah pulang ke rumahnya. Katanya kamu tidak mau ikut ke pesta pernikahan Angelina kan? Jadi kamu dirumah saja, jangan main jauh-jauh. Mama tadi sudah minta Jay untuk jagain kamu. Okey, mama berangkat dulu ya, Han."

Mama Debby mencium kening anaknya dan memakai tas jinjingnya dengan elegan lalu berangkat ke pernikahan saudara jauh mereka.
Mamanya benar-benar mengabaikan death glare Hanni yang tidak terima dengan keputusan mamanya.



'Apa-apaan banget deh mama, di pikir aku anak kecil yang butuh baby sitter? Males banget kalau di jagain sama om-om itu! Aku enggak sudi!' - batin Hanni.


Hanni hanya bisa membatin dan kembali melanjutkan sesi sarapan paginya, karena ya percuma saja membantah ucapan mamanya yang sedari dulu tidak bisa di bantahnya.




*

Hanni menggonta-ganti channel TV nya karena bosan. Tadi dia juga sempat menghubungi Jungwon tapi katanya anak itu sibuk karena harus menemani pacarnya ke salon. Hanni bisa menebak saat ini Jungwon pasti juga sedang bosan tapi tidak tau harus berbuat apa, apalagi pacarnya kan sangat posesif.

Karena tidak ingin mati bosan, akhirnya Hanni memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kompleks. Atau mungkin ke minimarket yang berjarak beberapa blok dari tempat tinggalnya.

"Mau kemana?"

Jay bertanya kepada Hanni yang mengeluarkan sepeda dari garasi dan tampak seperti ingin pergi ke suatu tempat.

"Suka-suka aku dong, memangnya ada hubungannya sama om?"

Hanni menjawab pertanyaan Jay dengan sedikit ketus dan menaiki sepedanya. Dia mengayuh pedal sepedanya dan melewati Jay begitu saja.
Baru dua meter dia mengayuh, sepedanya tiba-tiba oleng karena ulah Jay yang dengan seenak jidatnya duduk di boncengan belakang. Refleks Hanni menghentikan sepedanya.

"Apaan sih om! Turun enggak!?!"

Hanni menengok ke arah belakang dan melotot ke arah Jay yang masih setia dengan tampang poker facenya.

"Tidak akan. Mama mu sudah menitipkan mu kepada saya. Kalau kamu kenapa-napa saya juga yang repot."

Jay menjawab perintah Hanni dengan fakta yang sudah ada. Dan itu membuat Hanni menjadi semakin kesal saja.

Espace vide de HanniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang