ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
***
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
Hanni melambaikan tangan kepada teman-temannya yang sudah terlebih dahulu menaiki bus. Gadis itu menghela nafas panjang dan tersenyum simpul, hari ini adalah hari terakhirnya berada di sekolah karena setelah ini dia akan homeschooling.
Keputusan itu di ambil tidak serta merta dari kehendaknya sendiri tetapi sesuai keputusan bersama. Iya, keputusan bersama...Seminggu yang lalu, tepatnya tiga hari setelah Hanni pulang dari rumah sakit, keluarganya dan keluarga Jay mengadakan pertemuan khusus untuk membicarakan persoalan serius yang menyangkut dirinya dan Jay. Hanni dan Jay akhirnya pun menceritakan kejadian yang sebenarnya karena para orangtua mereka malah saling menyalahkan satu sama lain. Lalu setelah perdebatan yang cukup alot keputusan akhir yang diambil adalah dengan secepatnya menikahkan mereka berdua. Dan untuk itu Hanni diharuskan untuk cuti dari sekolahnya karena dia sedang berbadan dua. Namun tentu saja gadis itu menolak dan tetap memilih untuk tetap bersekolah, ya... walaupun hanya bersekolah dari rumah saja.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
*TIN~
*TIIIN~
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤ
ㅤㅤSuara klakson mobil menginterupsi Hanni yang sedang mengamati gedung sekolahnya untuk terakhir kalinya.
Gadis itu mengerutkan keningnya saat melihat mobil hitam mengkilat yang berhenti di depannya. Namun Hanni seketika memasang ekspresi poker facenya saat tau siapa orang tersebut.
Siapa lagi jika bukan Jay? Pria itu menurunkan kaca mobil dan tersenyum lebar ke arah Hanni.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
"Ayo naik, mama nyuruh kita untuk ke boutique nya."Jay masih tersenyum lebar dan mengabaikan ekspresi wajah Hanni yang tidak bersahabat sama sekali.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ"Humm.."
Hanni hanya bergumam singkat dan masuk ke dalam mobil sesuai perintah Jay. Gadis itu memasang safety belt nya lalu memandang ke luar jendela.
Setelah itu Jay langsung saja menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Sesekali pria itu melirik ke arah Hanni yang masih diam dan memandang ke arah luar jendela.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ"Kamu masih marah ya, say-"
"Enggak usah panggil-panggil aku pakai sebutan Yang atau Sayang-sayangan! Udah tau masih marah pakai tanya segala!"
Hanni seketika mengintrupsi ucapan Jay saat pria itu ingin memanggilnya dengan sebutan 'sayang'.
Dan hal tersebut pun membuat Jay menghela nafasnya dan menjadi serba salah.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ'Nanti nggak di panggil sayang di katain udah nggak sayang lagi sama dia, eh pas di panggil sayang malah makin ngambek.' - batin Jay yang bingung dengan apa mau Hanni.
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ"Kakak kan udah minta maaf berkali-kali... Bahkan kakak juga udah mengakui bahwa sebenarnya kakak yang ngehamilin kamu bukan orang lain. Kamu mau kakak apa lagi supaya bisa buat kamu maafin kakak?"
Jay berujar pelan, pria itu masih tampak berusaha untuk membuat Hanni tidak lagi marah kepadanya. ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤSaat pertemuan keluarga seminggu lalu memang perdebatan hebat sempat terjadi karena cerita Hanni yang bertolak belakang dengan kejadian yang sesungguhnya. Gadis itu bercerita bahwa dia hamil setelah melakukan ONS dengan seorang pria dari club kemudian dia mengaku juga bahwa sudah menjebak Jay agar bisa bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi padanya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Espace vide de Hanni
FanfictieKebalikan dari sebuah void yang merupakan ruang kosong di antara filamen galaksi. Book ini akan dipenuhi dengan drabble dari Hanni Pham yang di setiap seriesnya memiliki kisah unik dan tidak terduga sama sekali. - Void Chapter 1-9 ( END ) - Lumiè...