2004, Lancaster Castle
Rambutku yang sebelumnya di urai telah di kepang cantik oleh ibuku. Ia memang sangat terampil dalam segala hal, wajar saja ayahku mencintainya. Ia tersenyum kepadaku, aku melihat senyumnya melewati pantulan cermin di hadapanku.
"Cermin itu adalah temanmu, Cara."
"Tapi aku ingin teman sungguhan ibu. Bukan cermin yang merupakan benda mati."
Tapi ia menghiraukan pertanyaanku, "Kau sudah semakin cantik sekarang. Pertumbuhanmu terasa sangatlah cepat. Ibu merindukan saat saat kelahiranmu tapi tak akan mau melupakan kenanganku bersamamu setiap detiknya saat kau bertumbuh." ia menarikku untuk berdiri, "Baiklah, kau harus jadi anak yang baik. Tak akan ada yang tahu kapan kau akan pergi, tak ada yang bisa mencegah. Tapi aku percaya kekuatanmu dapat melindungimu."
"Ibu mau pergi kemana?" tanyaku bingung.
"Aku harus pergi, My Lady. Ada banyak tugas yang harus aku selesaikan sampai saatnya kau yang akan menggantikanku untuk menyelesaikanya."
Lalu ibuku pergi meninggalkan diriku sendiri di hadapan cermin tersebut. Aku menatap lekat lekat bayanganku di dalam cermin dan menyentuhnya. Cermin itu terasa seperti air, padahal sebelumnya tidak pernah begitu. Aku mundur dan mengamati tubuhku di cermin.
Ada sesuatu yang berbeda di sana. Sangat berbeda. Tubuhku seperti bukanlah diriku yang sekarang. Ia lebih dewasa. Ia sangat cantik dengan gaun putih tersebut. Gadis itu berjalan memasukki cermin yang sama dan berada di tempat yang berbeda. Tempat yang gelap dan mengerikan bagiku.
Seorang lelaki mendekatinya dan mereka terlihat berbincang. Aku tidak sanggup melihat apa yang terjadi. Aku hanya bisa menjerit seperti gadis itu, lalu aku terjatuh bersamanya.
•••
"Suatu hari nanti, kau akan bertemu Pangeran tampan yang akan menjadi pendamping hidupmu."
Aku mendongak menatap mata ibuku, "Benarkah? Apakah ia bisa menggunakan pedang? Apa ia baik?"
"Tentu saja, ia akan mencintaimu dan melindungimu, Lily."
"Lily? Kenapa ibu memanggilku Lily?"
"Karena kau secantik bunga Lily. Dan aku memiliki hak untuk memanggilmu Lily."
•••
Prologue has been posted.
140515
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRROR: Reflection
FantasyI. Chapter One Cara Nicole hanyalah gadis biasa yang menjadi kunci kedamaian Dixie Mirror. Dunia Cermin itu terhubung dengannya melalui cermin yang ada di kamarnya bahkan sejak ia belum lahir. Ia tertahan di sana karena tugasnya untuk menyelamat...