Bagaimana caraku untuk pergi ke Corona Australis tanpa ketahuan siapapun? Termasuk Pangeran disana, Lucien Rockefeller.
Bagaimana caraku untuk mengambil buku ibuku itu?
"Hal ini membuatku frustasi!" aku menatap keluar balkon. Seperti biasanya, indah.
Sayang sekali bukan bunga Lily yang aku lihat, tapi Tulip. Aku tidak begitu menyukainya.
Lalu aku teringat akan bunga Lily pemberian Pangeran Aldric. Benda pertama yang aku miliki di sini. Dan itu pemberian darinya. Aku mengambil bunga Lily itu, "Layu. Sayang sekali."
Saat aku meletakannya, bunga itu kembali bercahaya dan menjadi seperti pertama kali Pangeran Aldric memberikannya padaku.
"Itu hebat sekali, My Lady."
Aku tersenyum, "Aku yakin kau pernah melihag yang lebih hebat dari ini sebelumnya. Jadi, jika kau memujiku tolong jangan buat aku seolah kekurangan pujian."
Ia tertawa geli, "Memang aku pernah melihat yang lebih hebat dari itu. Tapi tidak ada yang lebih hebat dari apa yang kau lakukan terhadap tanaman pemberian dariku. Kau membuatku merasa di hargai."
Aku menatapnya dengan sebelah alis terangkat, "Your Highness," aku bersedekap, "Aku rasa seluruh mahluk di Dixie Mirror juga menghargaimu jika mereka tidak ingin kehilangan hidup damainya."
Pangeran Aldric mendekat dan menarik tanganku menuju balkon, "Indah bukan?" tanyaku.
"Hmm," ia tersenyum, "Sangat indah sampai kau suka sekali duduk di sini hanya untuk melihatnya sepanjang pagimu."
Aku tersenyum tipis, "Aku hanya tidak tahu apa yang harus aku lakukan di pagi hari. Aku memikirkan banyak hal untuk siang, sore dan malam hariku nanti."
"Apa yang kau lakukan di Corona Australis pada pagi hari?"
Aku menatapnya bingung, "Apa? Kegiatanku?" ia mengangguk, "Entahlah, biasanya akan ada Charles atau Ratu Tatiana yang akan menemaniku. Mungkin juga Pangeran Lucien akan mengajakku berlatih." aku tersenyum kecut, "Aku seperti kerja rodi saja di sana."
"Apa kau merindukan tempat tinggalmu disana?"
"Tidak." juga. "Tapi jika kau bersedia menemaniku kesana untuk beberapa hal, aku akan senang sekali."
•••
Aku sudah menduga bahwa Pangeran Lucien dan Pangeran Aldric tidaklah pernah berdamai.
Kepalaku ingin pecah mendengar keributan mereka. Aku sudah menemukan buku tersebut tapi ada saja yang mencegahku untuk pulang.
Padahal aku ingin membacanya segera dan memecahkan kepala mereka berdua!
Seandainya aku bisa...
"Rasanya sudah lama sekali aku tidak melihatmu, Lady." Ratu Tatiana tersenyum, "Aku baru menyadari efek kehadiranmu ternyata sebesar ini, pantas saja Lucien tidak ingin melepaskanmu saat itu."
Aku menatap Pangeran Lucien dan Pangeran Aldric yang sedang mengadu kekuatan, "Tidak begitu, Your Highness."
"Ia mencintaimu." aku menatapnya. Ia menatapku juga seolah ingin meyakiniku, "Aldric dan Lucien, kau harus memilih pada saatnya."
"Dan jika aku tidak ingin memilih?"
"Maka kau harus melepaskan mereka berdua. Karena dengan keadaan ini, bukan hanya kau yang sakit tapi mereka juga."
Aku tersenyum masam, "Aku tahu, Ratu Tatiana." kataku. "Aku sendiri tidak ingin berada di situasi ini tapi aku juga tidak bisa melepaskan diri begitu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRROR: Reflection
FantasyI. Chapter One Cara Nicole hanyalah gadis biasa yang menjadi kunci kedamaian Dixie Mirror. Dunia Cermin itu terhubung dengannya melalui cermin yang ada di kamarnya bahkan sejak ia belum lahir. Ia tertahan di sana karena tugasnya untuk menyelamat...