Mereka tampak sengit. Maksudku, Carlos dan 'aku' yang lain.
Dengan sihirnya, Witches membuat kami bisa menembus kaca balkon. Aku akan sangat menyukai bakatnya ini jika ia bersedia mengajarkannya.
"Kau tahu, ketika pertama kali kau menginjakkan kaki disini, kau akan mati." perkataan Carlos yang di ulang ulang olehnya dan juga Witches.
Aku mengangguk, "Aku tahu." siapa orang gila yang siap mati hari ini? "Aku siap." mungkin aku hanya sedikit gila.
"Kau tahu bahwa kau hanya sekedar manusia lemah yang bodoh. Menurut untuk datang kesarang musuh yang hanya membunuhmu." gadis bergaun putih hanya menatapnya tajam.
Tapi kosong.
Sementara Witches menyelamatkan Chailyn, aku berusaha bersiaga di belakang Carlos. Semoga ia tak menyadari hal ini. Ku gigit bibirku keras keras agar tak menangis atau berteriak dan menyerangnya membabi buta lalu malah membunuh diri sendiri.
Aku juga telah memberikan jubah dari Lucien untuk Chailyn, akan sangat berbahaya jika ada yang melihat dirinya.
"Setidaknya, aku bukan Iblis licik sepertimu."
Carlos tertawa, aku melirik kebelakang dan menemukan Chailyn berhasil terangkat dengan sihir Witches. "Siapa yang lebih licik dari Iblis yang kau katakan licik ini, gadis licik?"
Dan aku memejamkan mataku hanya sekedar menghindari sensasi melihatku terbakar untuk ketiga keempat kalinya. Hanya saja ini nyata.
Carlos berbalik dan menyeringai, "Apa kau pikir aku sebodoh itu, Lady Cara?"
"Aku bukan Lady Cara! Cara Nicole telah mati sejak kau membunuhnya tadi! Aku Lilith Cassiopeia Nyx!"
Aku menyerangnya membabi buta dan dia dengan sialan, bisa menghindar dan membuat aku terluka dengan pedang tajamnya.
Lengan kananku sudah berdarah darah karenanya. Kenapa aku masih bisa melodramatis saat ini?
Aku hanya bisa menggores sepatu mahalnya. Sialan kau.
Tiba tiba ia menyerang Witches yang ada di belakangku, aku terkesiap melihatnya terjatuh. Apa lagi Chailyn yang tadinya melayang di udara. Aku segera menangkap Chailyn yang terasa ringan.
Antara akibat sisa sisa sihir Witches atau Malaikat ini memang ringan sekali?
Aku meletakkan Chailyn di atas ranjang Carlos. Lalu menyerang Carlos dengan cepat menggunakan Nunchaku. Ia sedikit terperangah karena tak memikirkan kondisi Chailyn saat menyerang Witches.
Hal itu membuatku jadi lebih mudah menyelesaikan urusan ini.
Tapi tak benar benar begitu mudah karena ia sadar dan kesadaran sialannya itu membunuhku.
"Sialan kau, Carlos!" pekikku saat pedangnya menggores bahuku.
Ia menyeringai, "Tutup mulutmu, Lilith."
Saat itulah Ratu Titania masuk dengan paksa membuat Carlos tercengang melihat ibunya.
Tapi ia berusaha melawanku, membuat kakiku mendapat dua goresan dan leherku hampir hilang jika saja Ratu Titania tidak menarik tangan Carlos.
Hal itu memberiku kesempatan untuk menjatuhkan senjatanya dengan Nunchaku. Ia tampak marah tapi tak aku biarkan ia mendapatkan pedang itu dan membunuhku sekali tebasan.
Aku tahu kalau ia hanya mempermainkanku tadi. Jadi sekarang jangan buat ini tampak serius, oke?
"Pergilah ke neraka, Carlos! Temui dewa maut yang mungkin bersedia menampung jiwa dosamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRROR: Reflection
FantasyI. Chapter One Cara Nicole hanyalah gadis biasa yang menjadi kunci kedamaian Dixie Mirror. Dunia Cermin itu terhubung dengannya melalui cermin yang ada di kamarnya bahkan sejak ia belum lahir. Ia tertahan di sana karena tugasnya untuk menyelamat...