[NYX XXXX] - Pinky Promise

5.7K 590 17
                                    

Para tabib segera menyerangku. Mereka datang bergerombolan untuk memeriksa Carlos dan juga diriku. Bahkan aku harus berteriak untuk menyadarkan mereka bahwa Carlos lah yang butuh pengobatan.

"Aku tidak apa apa, Charles! Mengertilah!" tekanku kesal.

Di antara keributan dan kesialan ini. Mataku menangkap bayangan Chailyn. Ia menatapku dengan tatapan aneh sebelum pergi menghilang. Aku duga, ia yang melakukan ini. Memerintahkan para tabib untuk menyelamatkan Carlos darinya, malaikat maut Carlos.

Aku melepaskan lenganku yang di pegang Charles dan berjalan memasukki kastil kerajaan. Menemui Chailyn.

Ia sedang ada di balkon saat aku kesana.

"Mengingat kenangan bersamanya?" tanyaku. "Kau membunuhnya. Mungkin hampir. Entahlah, tapi jika itu terjadi kau akan ada dalam masalah yang lebih berat dan aku dengan senang hati menjadi saksi kejadian."

Ia membuang pandangannya kearah lain. "Lebih baik kau jaga bicaramu." Argh. Ternyata ia lebih menyebalkan versi nyatanya.

"Kenapa? Karena kau seorang Putri? Hell! Aku bahkan bisa menghancurkan dunia kalian dalam sekejap dan aku bukanlah seorang Putri. Bagaimana denganmu? Bisakah memperbaikinya dalam sekejap?" kataku jengkel.

"Menghancurkan itu mudah tapi memperbaikinya sulit. Kau telah menghancurkan banyak hal tanpa mampu memperbaikinya. Seorang Putri tidaklah seperti itu, jadi jaga kelakuanmu!"

Chailyn mendengus.

"Kau tahu bahwa ia mencintaimu. Bahkan sampai di saat kritisnya ia masih memikirkan dirimu."

"Lalu? Dia hanya terlalu bodoh untuk mencintaiku."

Rasanya ingin aku bedah isi kepala Chailyn dan aku beri pada Setan di Dark Mirror.

"Kau egois. Sebelumnya kalian tampak saling membutuhkan tapi nyatanya hanya dia. Kau tidak."

Chailyn menoleh, "Lantas kenapa Cara? Bukankah sejak awal aku mendekatinya hanya untuk memanfaatkannya? Lalu kenapa harus ada perasaan disini? Dan, oh! Jangan lupa, bukankah kalian semua yang ingin melihat kejadian di hari ini? Hari dimana kalian memaksa kami untuk berpisah?" Chailyn menggeleng, "Aku harus kembali kekamar."

Aku menghela nafas. Mungkin ada baiknya aku melihat dari sisi pandang Chailyn.

"My Lady?" aku berbalik dan menyunggingkan senyumku. "Aldric. Kau kemana saja? Aku tidak melihatmu selama peperangan tadi, aku sangat khawatir, kau tahu?"

Ia tersenyum dan memelukku. "Aku juga. Kau tidak ada dimana mana dan aku sangat takut untuk kehilanganmu."

Aku menggeleng, "Tidak akan. Aku akan ada disini bersamamu."

"Mau menemui Katya dan Muse?" ajaknya.

Aku mengangguk. Aku mengkhawatirkan mereka berdua. Suara teriakkan Muse saat itu sangat memekakan telingaku. Entah apa yang terjadi, yang pasti itu sangat buruk.

Dengan Angel Mirror kami sampai dengan cepat di Scorpius. Rasanya seperti mimpi, semua akan berakhir dan disinilah kami akan mengetahui apa semuanya benar benar telah berakhir seperti mimpi indah atau malah jadi mimpi terburuk.

"Pangeran Arthello." panggilku.

Ia menoleh dan tersenyum tipis, "Kalian datang. Jika mencari Katya, ia ada di kamarnya. Aku tidak tahu apa yang terjadi, ia terjebak dalam ilusi dan tidak ada yang bisa menolongnya kecuali dirinya sendiri. Katya bisa keluar dari ilusi manapun tapi ia tidak sadar bahwa ia ada di dalam ilusi."

"Adakah yang bisa membantunya?"

Pangeran Arthello tampak ragu tapi ia mengangguk. "Ada. Violence Witches."

MIRROR: ReflectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang