03-Curiga

69 20 29
                                    

waktu adalah emas
mumpung jamkos jadi aku gunakan untuk nulis😭
tapi baru sempet up🥺🥺

Selamat membaca😘😘

Sedari tadi seorang remaja tak henti-hentinya mendumel, raut wajahnya terlihat lucu walau ia sedang kesal, entah apa yang membuat ia kesal. Rupanya remaja tersebut sedang cekcok dengan sang kakak, yah seperti biasa, dihubungan kakak dan adik tidak lengkap tanpa adanya pertengkaran.

"Pokoknya mangga muda!"ucap Bima.

"Gak ah, mending makan mangga yang mateng lah, manis, gimana sih kamu"elak sang kakak, Bila.

"Pokoknya kita makan mangga muda, lebih enak, krenyes dan gurih, lejat dan bergiji "Bima kekeh dengan pendiriannya, saat ini ia hanya berdua bersama kakaknya dirumah, entah kemana Mamanya pergi, sedangkan Ayahnya jam segini masih bekerja.

"Kamu kira ini crepes? Gak! Kita makan mangga yang udah mateng aja biar gak sakit perut"Bila juga tetep bertahan pada pilihannya, saat ini mereka berdua sedang berdebat antara ingin makan mangga muda atau mangga yang sudah matang.

"Cinta menyatukan kita yang tak sama"

"Aku yang mangga muda dan kau yang mangga matang" Bima bernyanyi secara dramatis, Bila yang melihatnya menghela nafas dengan kasar.

"gak usah dramatis deh, Yaudah lah kita pilih jalan masing-masing, kamu makan mangga yang mentah dan kakak makan mangga yang matang, nah simpel kan?"Lantas Bila segera mengambil mangga yang mentah dan matang kemudian mengupas dan memberikan mangga mentah tersebut kepada adiknya.

"Waduh makasih yak kakakku sayang"Bima memakan mangga mentah tersebut dengan raut bahagia, Sedari kecil Bima memang suka makan mangga yang mentah kemudian ditaburi gula daripada makan mangga yang sudah matang.

"Eh kalian lagi ngapain nih?"Ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain mama Dita, mamanya Bima.

"Walaikumsalam"Sindir Bila, lantas Mama Dita tersenyum kemudian mendekat.

"Assalamu'alaikum sayangnya mama"Mama Dita beralih mencium Bila kemudian mencium Bima.

"Walaikumsalam"

"Tumben mama udah pulang jam segini, biasanya pulangnya agak malem"Bila menoleh kearah mamanya sembari memakan mangga, Dita hanya bisa tersenyum penuh arti. Bima menoleh menantikan jawaban dari sang mama, sebenarnya dia juga penasaran kemana Mamanya itu sering pergi?.

"Emm, mama kumpul sama temen-temen mama, lagipula mama udah minta izin sama ayah kok"ujar Dita, Bila hanya mengangguk sekilas sedangkan Bima ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh mamanya, namun ia hanya bersifat acuh.

"Yakin main sama temen? Gak sama pria lain kan?"Tanya Bila dengan gamblangnya, Bima dan mama Dita terkejut mendengar pertanyaan tersebut. Mama Dita terlihat marah urat di dahinya nampak terlihat dengan jelas.

"BILA! GAK SOPAN KAMU SAMA MAMA!"Mama Dita mengatur nafasnya, ia tidak boleh terbawa emosi, ia harus bisa mengendalikan amarahnya. Bila hanya menatap datar ke arah mamanya, sedangkan Bima? Ia tidak tahu harus bereaksi apa, ia hanya diam menyimak.

"Maaf sayang, mama ga sengaja bentak kamu"Mama Dita berujar dengan raut bersalahnya, ia benar-benar tidak sengaja membentak putri satu-satunya.

"Gapapa kok, Bilanya aja yang udah kelewatan, Maafin Bila ya mah? "Bila mendekat kearah mamanya kemudian memeluk mamanya lantas Mama Dita membalas pelukan putrinya.

"Cih, Bima gak diajak"

"Eh? Aduh sayangnya mama, sini kita pelukan bertiga, aduh sampe lupa mamah kalo anaknya udah dua" Bima mendekat kemudian ikut memeluk mamanya.

BIMANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang