05-Siapa?

58 20 72
                                    

Hai bestie




Seorang remaja pria terlihat asik memakan makanannya, ia nampak tidak terusik dengan kericuhan yang berada disekitarnya. Ia justru nampak santai dan terlihat abai dengan keadaan sekitar. Tak lama kemudian seorang gadis datang dengan mangkok berisi mie. Remaja pria tersebut tersenyum namun kemudian wajahnya berubah masam.

"Lama banget lu, gue takut anjir"ucap Bima

"Takut apaan? "Tanya Glenca, kemudian ia menaruh mie tersebut disebelah Bima kemudian duduk disebelahnya.

"Gue itu Intropret, lu tau gak? Gue lagi makan aja pada ngeliatin njir" Bima kemudian melirik adekel-adekel yang sedang membicarakan dirinya. Setelah acara edukasi selesai, Bima dan Glenca memutuskan untuk mampir di kantin SMP Melati karena perut mereka yang sudah keroncongan, apalagi Bima yang sedari pagi belum sarapan. Jadi mereka memutuskan untuk mampir dikantin, bukannya kenyang akan makanan, Bima malah kenyang akan sorakan riuh adek kelas.

"Ya lu sih tadi kan gue ngajak langsung balik ke sekolah"Glenca memakan mienya dengan lahap, tak lupa ia menambahkan banyak sambal.

"Gue laper, Yauda deh yu pulang aja"

"Ayo Glen pulang aja ayok"Bima terus merengek kepada Glenca, namun Glenca malah terlihat abai dan fokus kepada mienya.

"Iya nanti pulang, tapi nunggu mie gue abis dulu"

"Hmm"Bima kemudian lanjut memakan pecel miliknya. Saat tengah asik makan, mereka dikejutkan dengan kedatangan beberapa adek kelas.

"Hai kak Bima "sapa siswi tersebut.

"Eh hai juga"jawab Bima dengan kikuk, ia sedikit terkejut dengan penampilan siswi tersebut. Bagaimana tidak? Pakaian siswi tersebut terlihat ketat, roknya juga terlalu pendek, make-upnya menor mengalahkan bu Diana, serta rambutnya yang diwarnai merah merona.

"Buset njir, ini beneran bocah SMP?"

"Kak minta nomor teleponnya dong " siswi bernametag Ica berucap dengan manja sembari mengelus ujung rambutnya. Sedangkan Glenca tetap fokus pada mienya.

"Sorry ya, Kakak udah punya pacar"jawab Bima, ia sengaja berbohong agar Adekel tersebut segera pergi, namun bukannya segera pergi adekel tersebut malah tertawa.

"Hahahaha, secantik apasih cewenya kak, paling juga lebih cantik aku"Ica berucap dengan percaya dirinya.

"Mau liat pacar gue?"tanya Bima, lantas Ica dan beberapa temannya mengangguk serempak.

"Ini disebelah gue yang lagi makan mie"Bima kemudian melanjutkan makan pecelnya, sedangkan Ica dan teman-temannya terlihat terkejut, bahkan Glenca sampai tersedak.

Uhuk

Bima mengambil air mineral, kemudian membukanya lalu ia sodorkan ke arah Glenca, Glenca langsung menerimanya dan meneguk air mineral tersebut. Sumpah tersedak mie pedes itu gak enak rasanya.

"Pelan-pelan aja makannya"

"Anying maksud lo apa?"tanya Glenca tanpa suara

"Diem aja anjir bantuin gue"Jawab Bima dengan berbisik.

Brak

"Gak mungkin, kalian pasti boong, kalian tuh gak cocok tau!"Ica berucap dengan ngegas, bodo amat jika Bima dan Glenca adalah kakak kelasnya. Dia tidak terima dengan pernyataan tersebut.

"Ya udah kalo gak percaya"ucap Bima santai.

"Kak Bima itu cocoknya sama aku kak, aku cantik, badanku juga bagus, aku sama kak Glenca tuh kalah jauh, ibaratnya aku langit kak Glenca tuh Bumi"

BIMANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang