12-Suara Favorite

31 12 40
                                    

halo RASHIKAS😍

"Bu Risa"

Pemilik nama lengkap Risa Safitri itu menolehkan kepalanya dikala seseorang memanggil namanya. Begitu juga dengan Bima dan Bintang.

"Ada apa Eko?"Tanya Bu Risa

"Emm ini kita jadi dihukum ga Bu? Kalo jadi saya mau request hukuman"jawab Eko, Bima melongo  mendengar pernyataan dari Eko. Eko ini sinting apa gila? Apa tadi katanya? Mau request hukuman? Dia kira mereka sedang menyawer biduan apa?

"Heh upil kodok! Sinting lo? Gak. Gak jadi dihukum kan Bu? Ayolah Bu, Bu Risa kan Baik hati dan tidak sombong"Ucap Bintang sembari menoyor kepala Eko. Selain suka ngegas, Bintang memang suka bermain secara fisik. Contohnya mencubit dan menoyor seseorang.

Bu Risa menggelengkan kepalanya dengan pelan sembari memijit kecil bagian keningnya. Pusing, itu yang ia rasakan saat mengajar murid bandel seperti mereka. Bima dan Bintang memang sudah langganan terkena hukuman darinya, namun Eko? Anak rajin itu sekarang malah ikut-ikutan dengan perilaku tak terpuji Bima.

"Ibu bener-bener pusing mikirin tingkah laku kalian. Bima, Bintang bisa tidak sehari saja tidak membuat kesalahan? Saya dan guru-guru lainnya sudah bosan menghukum kalian ini. Harus dengan cara apalagi ibu harus memberi teguran kepada kalian? Apa perlu ibu harus menggunakan kekerasan? Hah.... Ibu benar-benar angkat tangan jika perihal mengurus kalian. Dan juga... Eko. Kamu ini termasuk anak yang rajin, kenapa jadi ikut-ikutan tingkah tidak benar mereka? Dimana sifat rajin kamu?"

Bak anak kucing yang sedang dimarahi induknya, mereka bertiga hanya bisa berdiri sembari menundukkan kepala. Bima menundukkan kepala sambil memainkan jari jemarinya, sedang Bintang sibuk melihat sepatunya. Beda halnya dengan Eko, anak rajin itu menundukkan kepala sembari menyesali perbuatannya. Jika saja ia tidak salah membawa buku pasti ia tidak akan diceramahi oleh Bu Risa.

"Hah... Ibu cape kalo kalian begini terus, bahkan ibu saja sampai bingung harus memberi hukuman apalagi untuk kalian"

"Yaudah Bu, kalo gitu gausa dihukum"celetuk Bima

"Astaga... Oh iya Eko! Kamu boleh kembali ke tempat duduk" Eko menegakkan kepalanya lalu pergi menuju bangkunya kembali, tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada gurunya itu.

"Lah? Bu... Kok Eko boleh duduk sih, ah Bu Risa mah PK! Pilih kasih!"Bintang mengerucutkan bibirnya bak anak kecil yang sedang merajuk. Bima yang melihat itu berlagak ingin muntah.

"Eko kan ga sengaja, kalo kalian sudah pasti sengaja tidak mengerjakan tugas yang ibu beri"

"Terserah bu Risa deh, nah biar cepet, sekarang apa hukuman yang harus kami lakuin?"tanya Bima

"Tolong kalian pergi ke kantor terus ibu minta tolong buat fotocopy undangan siswa yang ada di meja ibu. Undangannya ada 5 jenis  masing-masing 100 jadi totalnya 500 lembar ya. Nah nanti silahkan kalian pergi ke TU terus fotocopy itu semua"

"Lah jambu!"Bintang mendengus pelan mendengarnya, yah kenapa harus fotocopy sih. Kenapa hukumannya tidak membersihkan masjid atau perpustakaan? Kan Sekalian bisa modus sama cewek disana, eh

"Oke bu! Laksanakan!"Ucap Bima

"Oke terima kasih ya, maaf dan tolong"

"Iya Bu gapapa, ini mah kecil cuma suruh fotocopy 500 lembar. Jangankan fotocopy 1000 lembar, Nguras samudra aja saya sanggup Bu"

"Eleh banyak bacot lu"Bintang menabok lengan Bima dengan sedikit keras, lalu berjalan santai ke luar kelas.

"Dih apasi, maapin kelakuan Babi ya Bu"Ujar Bima, lantas Bu Risa melotot saat mendengar Bima menyebut Bintang dengan sebutan Babi.

BIMANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang