Selamat malam teman-teman
Bagaimana kabarnya di malam sabtu ini??
Happy reading love💗
°°°
Bila masih menangis dipelukan mamanya. ia benar-benar takut, takut kehilangan adik satu-satunya itu. Sedangkan Mama Dita masih berusaha menenangkan Bila, sedari tadi semua bungkam tidak ada yang menjelaskan kepadanya apa yang terjadi sebenarnya. Pintu terbuka, keluarlah seorang dokter dengan kacamata bulatnya. Mereka semua memfokuskan atensinya pada dokter tersebut."Dokter! Bagaimana keadaan adik saya? Adik saya baik-baik saja kan?"
"Anak saya baik-baik saja kan dok?"
"Tenang semuanya, Pasien sekarang sudah baik-baik saja. Sekarang pasien sedang istirahat, dimohon jangan mengganggu istirahat pasien. Saya pamit dulu"
"Alhamdulillah, Terima kasih dokter"Ucap Mama Dita, dibalas anggukan dari sang dokter.
Mereka semua segera masuk ke dalam kamar pasien. Mereka semua panik, lega menjadi satu. Panik karena melihat Bima yang wajahnya memucat dan lega saat masih bisa melihat senyum manis milik Bima.
"Eh ada apa nih rame-rame?"celetuk Bima
"ihh kamu ini bikin kita semua panik tau ga? nyebelin"Bila memeluk Bima dengan sayang.
Bima terkekeh pelan"Maaf ya semuanya, Tadi Bima ngeprank doang"
"Ngeprank rumah lu nanas Spongebob"ucap Bara yang entah kapan sudah duduk manis sembari makan kuaci bersama Angkasa dan kawan-kawan.
"Eh bang Bara? kapan nyampe bang?"
"Barusan, Tadi gue mampir kerumah sepi terus ngga lama Bapak gue keluar dengan muka paniknya terus dikasih tahu kalo lo di rawat di rumah sakit,Terus ya udah gue langsung kesini"
"oalah, yaudah bang anggap aja rumah sendiri"
"Rumah sendiri apanya? udah ah, Bima sekarang istirahat, tidur ya. Nanti sejam lagi mama bangunin buat makan siang, okay?"Ucap mama Dita
"Iya Bim, Kamu harus banyak-banyak istirahat, nurut sama mamamu. Tadi om Ardhan titip salam buat kamu, dia minta maaf karna belum bisa jenguk kamu. Lupakanlah sejenak masalah yang sedang terjadi nak, Sekarang istirahatlah"Ucap Bastian
Bima mengangguk kemudian mulai menutup matanya.
Mama Dita menoleh kearah para anak muda berkumpul sembari berbicara dengan pelan"Kalian kalau bicara jangan keras-keras ya? Biar Bima bisa istirahat dulu"
"Oke siap tante"Jawab Bintang dengan pelan
"Eh kalian sadar ga?"Tanya Angkasa
"Ya sadarlah lah anjir!"
"Ssttt"
Bintang reflek menutup mulutnya"Ehh maaf ga sengaja, hehe"
"Maksud gue, kalian sadar ga penyebab Bima ngedrop tadi?"Sambung Angkasa
"Gara-gara apa emangnya?"Tanya Bara yang memang tak mengetahui apapun
"Lah iya emang gara-gara apa sih? Kayaknya sih gara-gara kurang tampan"
Bintang bersiul pelan sembari menyisir rambutnya dan berekspresi sok keren.
Bara yang sudah lelah menatap tajam ke arah Bintang"Lo pilih diem apa makan bubur diaduk?"
"Anjing bang, lu tau kelemahan gue? sumpah pasti Bima yang ngasih tahu kan?"
"Lah lu bukan tim bubur di aduk? Bangsat, enakan juga diaduk, semuanya kecampur"
"Njir ga aesthetic sumpah bang, kalo di aduk jadi ga selera lah"
"Justru kalo di aduk malah menambah cita rasa, semua bagian terkena bumbu jadinya merata menambah selera"jelas Bara
"Baru gue bayangin aja udah ga selera sumpah bang, Enakan juga ga diaduk"
"Bintang, bintang lo harus cobain bubur diaduk minimal sekali seumur hidup lo"
"Gamau, Kalo dibayar 100 juta pun gue juga bakal gamau"
Angkasa menatap malas ke arah Bara dan Bintang. Ada apa sih dengan mereka ini? Tadi kan ia ingin membahas pasal Bima kenapa sekarang malah melenceng ke bubur? Meninggalkan perbincangan bubur tak berfaedah itu, Angkasa beralih menatap Rafael yang sedari tadi memejamkan matanya. Tidak, Rafael tidak tidur ia hanya menutup mata, itulah kebiasaannya.
"El"Panggil Angkasa
Rafael masih memejamkan matanya, namun tak urung ia menjawab Angkasa "Hm?"
"Lo tau kan penyebab Bima ngedrop tadi?
Rafael membuka matanya, kemudian menatap Angkasa dengan tatapan sedikit berbeda.
"Kendra dan Dahlia"
"Lo juga mikir gitu?"
"Dari awal gue udah tau"
°°°
halo sayang-sayangkuu,
aku kembali wkwk😭
maaf ya kalo banyak typonya😭🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMANTARA
Teen FictionBimantara Xaviro Aji. Hampir semua siswa mengenal nama tersebut, Bagaimana tidak?, dia terkenal lewat jalur keusilannya yang membuat para guru angkat tangan dengan sikapnya. Lagipula dia juga seorang anak basket yang kerap memenangkan perlombaan de...