happy reading sayang💗
ෆ╹ .̮ ╹ෆ
"Lo kenapa?"
"Hah?"
"Lo lagi mikirin sesuatu?"
Dahlia menatap sendu ke arah Kendra, Entahlah ia juga tidak tahu ada apa dengan dirinya. Rasanya seperti panik, cemas, gelisah tapi ia tidak tahu apa penyebabnya.
Kendra mencengkeram bahu Dahlia pelan"Lo sama gue udah jadi kita, Lo bisa cerita apapun sama gue. Jangan pernah ngerasa sendiri la. Gue bakal berusaha selalu ada buat lo"
Dahlia tersenyum"Aneh banget ih"
"Apanya?"
"Lo itu aneh, Biasanya juga kalo ngomong ngirit banget, Lah ini tiba-tiba ngomong panjang, Ga cocok tau ga?"
"Salah emangnya kalo ngomong panjang sama pacar sendiri?"
Aneh ini Aneh, Entah kemana perginya perasaan cemas Dahlia. Kini perasaannya menjadi berbunga-bunga.
Mereka berdua sedang duduk di pinggir danau yang tak jauh dari sekolahan. Danau ini lumayan ramai saat weekend. Terlihat beberapa orang bersantai sembari membawa camilan.
"Mau bubur?"Tawar Ken
Lia menggeleng-gelengkan kepalanya, ia sedang tak ingin makan sesuatu.
"Es krim mau? Hm?"
Lia nampak berpikir sejenak lalu raut wajahnya berubah menjadi ceria"MAUU"
Kendra lebih dulu berdiri membersihkan tanah yang menempel pada celananya, Lalu membantu Dahlia berdiri.
"Mau rasa apa?"
Dahlia nampak berpikir yang membuat kesan imut padanya. Kendra tak kuasa menahan untuk tak mengacak-acak rambut gadisnya.
"Apa ya?"
Kendra tersenyum tipis, menatap bola mata yang akhir-akhir ini terus membuatnya kepikiran. Senyuman tipis Kendra berubah menjadi senyum sendu dalam sekejap. Ia takut jika suatu hari Dahlia akan meninggalkan dirinya, membuangnya dan mencampakkannya.
"Mau semuanya?"
"EH LO KIRA GUE RAKUS HAH? tapi boleh juga sih, yuk beli!"
Sungguh menggemaskan. Rasanya Kendra tak rela seorang pun melihat senyum manis gadisnya, Ya dia benar-benar tak rela.
•••
"SUMPAH YA TU DOKTER BIKIN OVT AJA??? DIA TADI DIAGNOSIS BIMA KENA KANKER PARU-PARU, DAN SEKARANG HASILNYA UDAH KELUAR DAN APA? BIMA GA KENA KANKER, KEK? YA ALLAH DOKTER KOK SUUDZON GITU KENAPA SIH AH"
"Astagfirullahaladzim, Bila istighfar nak. Dokter tadi kan udah bilang itu cuma dugaan semata. Jadi kamu ga boleh bicara seperti itu". Mama Dita menenangkan Bila yang sedari tadi menggerutu tanpa henti, ingatkan mereka untuk tenang karena saat ini mereka masih berada dirumah sakit.
"Aku kesel banget mah!, Aku udah takut banget Bima kena penyakit serius. Sumpah ya kalo aku ketemu sama dokter itu lagi, aku cabut ubannya!"Bila berucap dengan sungguh-sungguh.
"Perasaan dokter tadi masih muda deh, Papa juga ga liat ubannya tuh"Ucap Bastian sembari mengingat-ingat rupa dokter yang menangani Bima saat berada di IGD.
"Iya ya, terus wajahnya ganteng, kayak masih muda banget, jadi kayanya ga mungkin punya uban deh ya mas?"Imbuh Mama Dita
"Eh tapi bisa aja dia punya uban, Sekarang udah banyak kasusnya kok anak-anak tumbuh uban, bisa jadi dokter tadi juga punya uban"
"Hah masa sih mas? Aku baru tau kasusnya, Kalo kayak begitu bahaya ga mas?"
"Gatau juga, di beberapa kasus sih ga bahaya, bisa jadi itu faktor genetik"
"MAMA PAPA IHH! KENAPA JADI BAHAS DOKTER SAMA UBAN??"
"Kakak ih, Jangan keras-keras suaranya. Adek baru aja tidur
Selepas makan siang dan minum obat, Bima langsung tertidur lelap. Angkasa dan lainnya juga langsung berpamitan pulang mengingat mereka punya jadwal latihan basket. Mungkin nanti malam mereka akan kembali menemani Bima.
"Mah, Pah"
Dita dan Bastian menoleh ke arah anak perempuan pertamanya.
"Bila butuh penjelasan kalian berdua"
Dita menahan nafas sejenak lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar"Mama minta maaf ya sayang? Mama egois, Mama egois menyembunyikan ini semua dari kamu. Mama cuma gamau kamu hancur, Mama cuma pengen kalian ngerasain keluarga yang utuh. Mama cuma pengen mengabulkan permintaan Bila, Mama minta maaf, mama udah gatau lagi mau bilang apa sama bila"
"Maafin papa juga ya sayang, anak gadisku, cintaku. Papa benar-benar minta maaf. Mama sama papa sudah bercerai sejak kamu masuk sekolah dasar. Di usia itu kamu masih terlalu dini untuk memahami permasalahan dewasa nak, Maka dari itu kami sepakat menyembunyikannya dari kalian sampai kalian dewasa. Papa tidak bermaksud buruk ataupun menyakiti hati Bila. Papa benar-benar minta maaf ya sayang, Maafin Mama juga ya? Apapun akan papa lakukan untuk menebus kesalahan Papa ke Bila. Bila mau kan maafin papa?"
Bila menunduk sembari menggigit bibirnya, Ia berusaha tak mengeluarkan suara sedikitpun. Ia menangis, Sungguh fakta ini begitu menyakitkan. Bila merasa menjadi manusia paling tak tau diri. Demi dirinya dan adiknya, Mama dan Papanya berakting bertahun-tahun seolah mereka masih dalam satu kartu keluarga. Gara-gara dirinya mamanya bahkan tak bisa leluasa bersama suami barunya, dan gara-gara dirinya papanya juga tak bisa sering menikmati waktu bersama istri barunya. Sungguh! ia dan adiknya merasa menjadi penghalang kebahagiaan orang tuanya.
Andai saja waktu itu dia sudah besar, Ia pasti akan menjadi orang nomor satu yang mendukung kebahagiaan orang tuanya. Walaupun harus memutus ikatan pernikahan, walaupun harus meninggalkan dia dan adiknya.
Bila mengangkat wajahnya, menunjukkan mata merah sembab. Ia menghirup pelan wangi khas rumah sakit "Bila egois ya?"
•••
Alhamdulillah sempet up hehe😋😋🤗
Masyaallah tabarakallah ya bunda😍komen dan votenya jangan lupa ya, karna itu tuh bentuk semangat dan dukungan kalian buat aku💝
tandai typo🍅
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMANTARA
Teen FictionBimantara Xaviro Aji. Hampir semua siswa mengenal nama tersebut, Bagaimana tidak?, dia terkenal lewat jalur keusilannya yang membuat para guru angkat tangan dengan sikapnya. Lagipula dia juga seorang anak basket yang kerap memenangkan perlombaan de...