18-Terbongkar sudah

32 11 23
                                    

selamat membaca semuanya💐

gimana nih kabarnya?

liburannya seru ga?


Tawa riang seorang gadis memenuhi sebuah ruangan keluarga. Gadis itu sedang berkumpul bersama keluarganya. Mereka memakan rujak sembari menonton acara hiburan di salah satu channel TV. Gadis itu menatap ayahnya sejenak lalu tersenyum.

"Ayah oleh-oleh buat Bila mana?"tanya Bila dengan raut wajah berbinar

Bastian tertawa kecil lalu mengelus surai rambut anaknya,"Ada di koper, nanti kita geledah bareng-bareng"

"Asik, Sekeluarga dibeliin semua kan yah?"

"Iya dong, Ada khusus buat Anak gadis kesayangan ayah. Ada juga untuk jagoan kesayangan ayah dan Ada juga buat mama"

"Sayang ayah banyak-banyak. Pokoknya ayah terbaik deh! Paling baik sedunia"ucap Bila lalu memeluk Ayahnya

Bila melepaskan pelukannya, lalu beralih menatap keadaan sekitar. Ia baru sadar bahwa sejak tadi hanya dia yang bersemangat atas kepulangan ayahnya. Ada apa dengan adik dan mamanya?

Biasanya Bima-lah yang bersemangat jika ayahnya pulang. Tapi sekarang? Bima bahkan belum mengobrol dengan ayahnya. Mamanya juga tidak terlalu banyak mengeluarkan suara. Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Bila merasa mereka sekarang seperti orang asing yang dikumpulkan dalam satu ruangan.

"Kalian marahan?"pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Bila

Bukannya menjawab pertanyaan Bila mereka malah tertawa canggung, Hal itu malah memperkuat dugaan Bila. Bila yakin mereka menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Sedangkan Bima sebenarnya tidak nyaman dengan suasana canggung ini. Tapi ia juga tidak nyaman ingin berbicara dengan ayahnya. Lagipula sampai saat ini ayahnya belum menjelaskan apapun perihal suara wanita saat mereka sedang bertelepon. Bahkan ayahnya pun tidak mencoba menjelaskan lewat SMS ataupun pesan.

"Siapa yang marahan, kita aja adem ayem begini"Ujar Bima lalu mencolek sambal menggunakan mangga yang sudah dipotong

"Halah, kalian pasti lagi marahan kan? Suasananya aja canggung gini"Ceplos Bila

"Canggung gimana sih sayang? Biasanya kan kita juga begini suasananya, iya kan yah?"Ucap Mama Dita diakhiri dengan tawa canggungnya

"Iya benar, Ah ayo cepet dihabiskan rujaknya! Setelah itu ayo bongkar oleh-oleh"Ajak Bastian

Bila tersenyum masam, Mereka memang menyembunyikan sesuatu darinya. Sebenarnya Bila tidak ingin mengungkit masalah tapi kebetulan sekali keluarganya sedang berkumpul.

"Apa gue coba omongin sama ayah ya?" Batin Bila

Bima menoleh ke arah kakaknya yang melamun"Udah deh gausa kebanyakan mikir negatif, Nih mangga matang"

Bila membuka mulutnya menerima suapan dari Bima lalu memakannya dengan cemberut. Bima yang melihat hal itu menghela nafas kasar. Sebenarnya disini yang kakak siapa sih?

"Gausah cemberut, tambah jelek lo begitu"

Bila mengumpat tanpa suara ke arah Bima, Bima yang melihat hal itu tersenyum mengejek.

"Yah, kak Bila bicara kotor"adu Bima

"Bila..."

"Eh engga kok yah"Bila melotot tajam ke arah Bima lalu mengumpat kembali tanpa suara

"Tuh yah kak Bila bicaranya tambah kotor"

"Bila Xavira."

"IH ENGGA AYAH, BIMA AWAS YA KAMU"

BIMANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang