hai maniez
tak terasa sebentar lagi ....
ak ultah xixixi😋
jangan lupa tekan bintangnya yaw
ayo ramaikan♥️
Waktu menunjukkan pukul 01:00 tepat. Seorang remaja terbangun karena merasakan dinginnya lantai menyentuh permukaan lengannya. Ia juga merasakan sakit di dadanya. Lantas remaja itu duduk sembari memegangi kepalanya yang terasa pusing. Badannya terasa pegal setelah bangun dari tidurnya di lantai, ah ralat bukan tidur melainkan pingsan.
Remaja itu yang tak lain adalah Bima, Bima beranjak mengambil botol minum yang berada di meja belajar. Ya pemuda itu memang selalu menyediakan air di kamarnya, untuk jaga-jaga jika ia terbangun saat tengah malam.
"Shh kepala gue nyut-nyutan kek berasa di tusuk-tusuk. Curiga gue bakal jadi sate"
"Astagfirullah aladzim. Gue kenapa ya, Ya Allah lindungilah hamba, hamba belum nikah Ya Allah"
Bima terus saja memegangi kepalanya yang terasa pusing, tak lupa ia mengoleskan minyak kayu putih di kepalanya seraya di pijit.
"Ah ini paling cuma masuk angin. Dahlah mending tidur lagi"
"Selamanya"lanjut Bima dengan lirih sebelum matanya kembali menutup.
~*~*~
Suasana kelas masih terlihat sepi. Hanya ada beberapa siswa yang tergolong rajin yang sudah hadir. Angkasa membaca buku di dekat jendela. Sembari menikmati mentari yang masih enggan menampakkan diri dengan jelas. Tak lupa telinganya ia sumpal dengan earphone yang menyajikan lagu yang ia suka. Angkasa memang hobi membaca, entah buku pelajaran ataupun buku non pelajaran. Selain hobi membaca ia juga suka mendengarkan lagu.
Saat terlalu fokus membaca, ia dikejutkan dengan kotak bekal berwarna ungu yang ditaruh di mejanya dengan sedikit keras. Angkasa mendongak menatap pelaku. Bibirnya terangkat ke atas. Bola matanya menatap binar ke arah pelaku, Lalu ia melepas earphone dari telinganya. Angkasa menutup bukunya lalu diam menatap dia?
"Tadi gue bawa bekal kebanyakan, terus liat muka jelek lo jadi anu itu apa jadi, pokoknya gausah ge er!"
"Gemesin banget sih?" Ucap Angkasa sembari menopang dagu menatap dalam ke arah gadis jutek itu.
"Apaan sih? Udahlah pokoknya bekal itu sebagai tanda terima kasih dari gue"
"Tanda terima kasih? Terima kasih dalam hal apa? Dalam hal mencintaimu dengan tulus?"Tanya Angkasa dengan senyuman menyebalkannya.
Ceisya menatap tak percaya ke arah Angkasa. Angkasa ini kerasukan setan kah? Tapi sepertinya tidak mungkin, karna pasti setan pun tidak minat untuk merasuki orang aneh seperti Angkasa.
"Apaan sih? Ga jelas banget sih lo"
Angkasa hanya tertawa kecil. Lalu membuka bekal yang dibawakan oleh Ceisya "Wah nasi goreng! Kebetulan banget gua belum sarapan"
Bohong, Angkasa berbohong perihal ia belum sarapan. Mana mungkin Mamanya memperbolehkannya sekolah jika perutnya kosong? Tapi demi pujaan hati, Angkasa rela sarapan dua kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMANTARA
Teen FictionBimantara Xaviro Aji. Hampir semua siswa mengenal nama tersebut, Bagaimana tidak?, dia terkenal lewat jalur keusilannya yang membuat para guru angkat tangan dengan sikapnya. Lagipula dia juga seorang anak basket yang kerap memenangkan perlombaan de...