THIS PART IS DEDICATED TO ALL READERS.
Massive thank you!
Yang baca udah sampe 1K.. omaygat.. sampe ga nyangka.. padahal cerita ancur begini.. mwehehee..
Happy reading guys!
***
*flasback*
"Nanti akan ada pentas seni hari sabtu malam. Kalian harus datang dengan penampilan semenarik mungkin dan tunjukan bakat kalian. Kalau kalian ingin menampilkan penampilan kalian, langsung saja daftar pada anggota inti OSIS"
*flashback off*
Kata-kata itu terus terngiang di kepala Carol. Sabtu.. itu berarti lusa.
"Carol" Jack melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Carol membuat gadis itu tersadar.
"Kau kenapa sih?" Tanya Hayley seraya menyantap burger yang ada dihadapannya.
"Aku.. baik" jawab Carol
"Kau akan menampilkan seauatu pada acara pentas seni itu?" Tanya Nash
"Aku? Tidak tahu. Aku masih bingung"
"Aku akan menampilkan permainan gitarku" kata Hayley
"Kami pastinya akan menonton" seru Matt
Carol memutar kedua bola matanya.
"Kau juga harus tampil ya, Carl!" Seru Nash
"Entahlah.. aku kurang tau" balas Carol dengan suara yang pelan.
Saat kembali bercanda, Shawn datang bergabung dan langsung duduk mengapit Carol yang duduk disebelah Hayley.
"Hey! Bagaimana kabar pensi? Apa kalian akan menampilkan sesuatu? Atau mungkin kita akan menampilkan sesuatu bersama?" Tanya Shawn
"Lebih baik kita menonton deh, Shawn.. abis bingung juga sih mau ngapain" jawab Jack
"Ia juga sih.. tapi dari kelas kita berarti tidak ada yang tampil dong?" Tanya Shawn
"Palingan yang cewe" jawab Matt
"Eh.. kalo kalian berdua pasti tampil, kan? Oh tentu, Shawn!" Shawn bertanya dan ia juga yang menjawab dengan suara yang dimirip-miripkan dengan Hayley jikalau gadis itu berseru.
"Tidak usah meniruku, Shawn" kata Hayley
"Yaya.. tapi aku serius. Kalian tampil, kan?" Tanya Shawn
"Tentu" jawab Hayley
"How about you, princess?" Tanya Shawn
"Aku? Tidak tahu" jawab Carol
"Tam--"
"Hey!"
Semuanya menengok ke arah Cameron yang berdri di depan meja.
"Hey! Kemana saja kau, bro?" Tanya Nash
"Duduklah" Jack menepuk-nepuk tempat duduk disebelahnya yang tepat ada di depan Carol.
Cameron duduk dengan wajah cerahnya tapi ketika dia melihat Carol sedang mengobrol dengan Shawn, wajahnya berubah.
"Ya.. setidaknya persahabatan kita tidak rusak" begitulah kata Shawn seraya mengacak rambut Carol.
"Aku harap sih begitu" gumam Carol
"Aku tahu kau adalah gadis yang kuat, Carol.. pasti masalah ini akan terpecahkan dengan cepat. Kau cerdik, Car" kata Shawn
Carol tersenyum.
"Terima kasih kau telah memberiku semangat, Swan" kata Carol seraya tersenyum lebar.
"Aww.. so sweet.. aku mendapat julukan dari seorang Carolyna" pekik Shawn
"Berisik banget sih" gerutu Cameron
Sontak Carol dan Shawn menengok ke arah Cameron.
"Wess.. ada yang cemburu nih" goda Matt
"Apaan sih. Suka juga engga" balas Cameron
Carol hanya diam menatap Cameron begitu juga sebaliknya.
Tetapi saat Cameron berkedip, Carol langsung blushing dan tersadar dari
lamunannya."Kenapa ngeliatin?" Tanya Cameron
Carol yang salah tingkah pun menggeleng.
"Aneh.." gumam lelaki itu.
"Aduh.. masih berantem rupanya? Baikan dong" suruh Shawn
Carol menatap Shawn tajam.
"Aku bisa dibunuh oleh Erina kalau dia mendengar!" Bentak Carol
Cameron hanya menatap Carol dalam diam.
"Aku ke lapangan duluan ya. Bye" kata Cameron
"Kalau menurutku sih.. Cameron itu menyukaimu deh" kata Matt
"Memang kok" kata Shawn
"Memangnya kau tahu dari siapa?" Tanya semuanya kecuali Carol.
"Dia pernah cerita" jawab Shawn
"Aku pergi dulu ya. Bye" kata Carol seraya berdiri.
**
"Cameron.."
Cameron mendongak lalu kembali menatap bola basket yang sedang ia pegang.
"Boleh aku duduk?"
"Duduk saja" jawab Cameron.
Carol duduk di sebelah Cameron.
"Kenapa kau kesini. Tidak takut Erina membully mu?" Tanya Cameron.
"Takut sih.." gumam Carol
"Tida--"
Cameron terkekeh. "Jelas-jelas tadi kau bilang takut"
"Maafkan aku soal yang waktu itu, Cam"
"Soal yang mana?" Tanya Cameron
"Yang.. aku membentakmu itu" jawab Carol
Cameron mengangguk.
"Aku sudah diceritakan tentang masalahmu. Kau tenang saja" kata Cameron
"Maksudnya?" Tanya Carol
"Pokoknya kau tenang saja" jawab Cameron
"Apasih.. aku tidak tahu apa yang kau maksud"
Cameron hanya tertawa kecil.
"Pergilah.. aku tidak ingin kau mendapat masalah"
"Mengusir?" Tanya Carol seraya tertawa.
"Terserah deh.. aku kan hanya tidak mau kau kenapa-napa. Apalagi hanya karena kau dekat denganku, kakakmu sampai di keluarkan dari one direction. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku akan berusaha membantumu sebisaku"
Carol tersenyum lalu memeluk Cameron.
"Terima kasih, Cameron. Tapi percayalah, kau tetap menjadi sahabatku" bisik Carol
Cameron balas memeluk Carol lalu menepuk-nepuk punggung gadis itu pelan.
"Wusss.. ada Erina" Cameron melepas pelukannya saat melihat Erina sedang tertawa bersama Grey. Salah satu dari banyak lelaki populer disekolah ini.
Cameron dan Carol tertawa bersama.
"Aku ke kantin dulu ya. Laper" kata Carol
Cameron mengangguk sambil tersenyum.
"Bye.. hati-hati!" Seru Cameron
Carol hanya tersenyum lalu berlari meninggalkan Cameron.

KAMU SEDANG MEMBACA
strong little girl
FanfictionJauh dari keluarga memanglah hal yang sulit untuk diterima dalam kenyataan hidup. Tapi ketika dia sudah bertemu dengan keluarganya, hidupnya malah semakin rumit. Dimusuhi oleh teman-temannya, mendapatkan penyakit, bahkan sampai mengalami kecelakaan...