chapter 23

1.2K 62 0
                                    

*Author POV*

Carol diam menatap iPhone miliknya.

Baru saja dia menelepon Alvin, tetapi lelaki itu mematikan teleponnya.

"Ada apa ya?"

"Sayang, ayo turun. Waktunya makan malam"

Carol menengok lalu tersenyum saat melihat Liam.

"Aku akan menyusul" kata Carol

"Baiklah" Liam tersenyum sebelum akhirnya kembali menutup pintu kamarnya.

Carol menghembuskan nafas panjang lalu melempar iPhone nya ke kasur dan pergi menuju ruang makan.

"Ada apa denganmu, Carol?" Tanya Harry saat Carol sudah duduk disebelahnya.

"Aku baik. Jangan khawatir" jawab Carol

Semuanya pun makan dalam keheningan. Baru kali ini.. biasanya mereka makan selalu ribut.

"Aku ke atas duluan ya" kata Carol setelah selesai makan malam.

Semuanya hanya mengangguk.

Carol merebahkan tubuhnya dikasur sambil menatap langit-langit kamar.

"Ah.. aku sms Jessie saja" gumam Carol

From: Carol
To: Jessica

Hey.. how r u?
I miss you, Jess..

Xx. Carol

Tak lama denting iPhone Carol berbunyi.

Carol dengan semangat membuka lockscreen pada layar iPhone nya.

From: Jessica
To: Carol

I'm fine.
Oh! You miss me? I can't believe it. you already forget me, Kevin, Alvin, and Alvaro, aren't you?
Glad to hear you have new friends.. enjoy your new life with your new fuck*ng friends:-)

Air mata Carol mulai menetes.

"Ada apa dengan Jessie? Kenapa dia berkata kasar begitu?" Tanya Carol dalam hati.

"Carol, kau tak apa? Mengapa kau menangis?" Tanya Louis yang entah kapan datangnya.

"Aku.. aku hanya kemasukan debu.. ya mataku kemasukan debu tadi" jawab Carol

"Kumohon jujur" pinta Louis seraya duduk disebelah Carol.

Carol mengelap air matanya.

"Teman-temanku yang ada di New York.. aku tidak tahu ada apa dengan mereka. Tadi aku menelepon Alvin, tapi dia langsung mematikan teleponnya. Sedangkan Jessie, dia membalas pesanku dengan kata kasar. Apa salahku, Lou?"

Louis terdiam. Ia membawa Carol kepelukannya lalu menciumi keningnya.

"Mungkin mereka hanya sedang sibuk dan tidak ingin diganggu. Kalian kan sebentar lagi ujian kelulusan" hibur Louis

"Aku harap begitu" gumam Carol

"Berhentilah menangis dan lebih baik kau tidur sebelum Niall, Harry, Luke, atau Calum melihatmu menangis. Kau tahu mereka itu seperti apa, kan?"

Carol terkekeh mengingat keempat kakaknya yang memang sangat bawel jika terjadi apa-apa dengan dirinya.

"Ya.. kau benar, Lou" balas Carol

Louis tersenyum lalu mengacak pelan rambut Carol.

"Good night, princess" bisik Louis.

"Good night, Lou" balas Carol

**

"Katakan kami bahwa ini hanya bercanda! Memangnya pensi itu diadakan sekaligus untuk merayakan kepulanganmu?" Tanya Hayley

"Hmm.. bisa di bilang begitu" jawab Carol

"Kau jahat! Kenapa kau tidak stay disini saja?" Tanya Nash

"Kau gila.. negara asalku itu.." suara Carol memelan diiringi tatapan menantang dari teman-temannya.

"Kau itu seorang Carolyna Styles. Jangan berlagak bodoh" kata Jack

"Aku hanya belum bisa meninggalkan New York" gumam Carol

"But you have to" kata Hayley

"Hey hey! Orang tampan disini. Whats going on?" Tanya Cameron

"Carol akan pergi meninggalkan kita nanti" jawab Jack

"Seriously?" Tanya Cameron tidak percaya.

"Aku serius" jawab Carol

"Kenapa?" Tanya Cameron

"Aku harus mengurus segala yang ada di New York." Jawab Carol

"Kau bilang kau belum bisa meniggalkan NY?" Tanya Shawn

"Ya.. karena aku harus menyelesaikan beberapa masalah" jawab Carol

"Berjanjilah kau akan kembali" Cameron menggenggam erat tangan kiri Carol.

"Aku akan berusaha"

strong little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang