*Author POV*
Hari ini adalah hari kepulangan Carol ke New York.
Berat memang meninggalkan London. Tapi ia harus kembali ke New York.
Semuanya sudah berkumpul di bandara dengan air mata yang menumpuk dipelupuk mata.
Carol? Dia sudah menangis dipelukan Harry, mom Anne, dan Gemma sedari tadi.
"Kau bisa kembali kapanpun yang kau mau dan aku siap menjemputmu, Carol" kata Harry
"Kau disana jaga diri baik-baik ya. Salam untuk orang tuamu disana." Kata mom Anne
"Kalau terjadi sesuatu padamu, kau tinggal bilang padaku, oke?" Tambah Gemma
"Thanks, mom, Harry, Gemma.. i swear i will miss you all" pelukan Carol semakin erat kepada tiga orang ini.
Calum pun berpamitan pada yang lain termasuk teman-temannya yang ikut mengantarnya ke bandara.
Saat Carol sampai dihadapan Calum, tiba-tiba Calum menangis dengan kencang lalu dia Mensejajarkan dirinya dengan Carol dan memeluk Carol.
Carol pun balas memeluk Calum dengan erat.
"Don't leave" bisik Calum yang mengeratkan pelukannya.
"But i have to.." balas Carol
"Jangan menangis, Calum.. kau laki-laki" Carol mengelap kedua pipi Calum dengan kedua ibu jarinya yang kecil.
Calum tersenyum lalu mencium kedua pipi Carol.
"Kau jaga diri baik-baik ya disana" kata Calum
"Tentu.." balas Carol
"Aku pasti akan amat sangat merindukanmu" bisik Calum
"Aku juga, Calum" balas Carol
Mereka berdua pun melepaskan pelukannya.
Luke mensejajarkan dirinya dengan Carol lalu tertawa kecil dengan mata yang sudah memerah itu.
"Kau adalah gadis kecil paling cantik, paling baik, paling pintar, paling bijak, paling hebat, kau adalah gadis bak superhero yang ada dikartun tapi kau ada dikenyataan. Terima kasih karna kau sudah menjadi pelangi dan mewarnai hari-hariku. Aku senang karena kau hadir dihidupku.. kau memang masih kecil, tapi kau mengajarkan banyak hal padaku. Aku pasti akan merindukanmu. Selalu"
Luke terdiam menatap Carol lalu memeluk gadis itu dengan erat. Carol pun membalas pelukannya.
"Terima kasih, Luke.. aku juga akan merindukanmu. Pasti" balas Carol
Saat Luke dan Carol melepas pelukannya, Niall langsung memeluk Carol.
"Aku tidak tahu mau berkata apa tapi aku tidak ingin kau pergi sebenarnya. Aku pasti akan menjadi salah satu orang dari deretan orang yang merindukanmu.." bisik Niall
"Aku juga pasti akan merindukanmu, Niall.. kau itu khas sekali. Suka makan" balas Carol seraya tertawa kecil.
"Jangan mengejekku begitu. Kau tidak akan menemukan orang sepertiku. Oh.. tentunya selain aku dan Luke" kata Niall seraya melepaskan pelukannya dan tertawa kecil.
"Kau jaga dirimu baik-baik ya, Carol" bisik Michael sembari memeluk Carol.
"I will, Mike" balas Carol
Begitupun dengan yang lain, sampai akhirnya pesawat menuju America berkumandang.
Carol menjauh dari semuanya.
"I will miss you, guys!" Carol melambaikan tangannya.
Semuanya membalas lambaian tangan Carol.
Calum mengepalkan tangannya lalu berlari mengejar Carol dan memeluknya.
"I love you, Carol" bisik Calum
Carol hanya terdiam mendengar pengakuan Calum.
"Calum.. i'm sorry.. i.."
Calum melepaskan pelukannya lalu tersenyum.
"I know.. setidaknya tidak ada lagi yang kusembunyikan darimu" kata Calum
Carol tersenyum lalu memeluk Calum.
"Lakukan itu lain kali saat kita berjumpa lagi, Cal.." bisik Carol
"Kalau begitu aku akan menunggumu kembali.." balas Calum
Carol tertawa kecil lalu melepaskan pelukannya.
"Mmh.. bye" kata Carol
"Bye.." balas Calum
Carol berbalik badan dan tak lama seluruh tubuhnya hilang memasuki kabin pesawat.
Saat Calum kembali bergabung dengan yang lain, ia dihujani banyak pertanyaan dan yang tentu ia jawab. Antara lain seperti; kau bicara apa saja, apa yang kau lakukan.
"Aku ceritakan nanti" Calum tersenyum lalu melenggang pergi.
##
"Cal! Kau tadi ngapain sama Carol?" Tanya Ashton
"Aku hanya menyatakan perasaanku pada adik si keriting itu" jawab Calum seraya tertawa.
"Lalu? Dia terima?" Tanya Niall dan Luke terdengar nada kecewa.
"Tidak.." Calum tersenyum "tapi dia menyuruhku berusaha dilain waktu saat kami bertemu lagi. Itu adalah sebuah kode!"
Calum melopat girang.
"Adikku masih kecil. Jadi.. serius kau menyukai dia?" Tanya Harry
"Kenapa? Tidak boleh? Aku dan dia hanya berbeda 4 tahun.." jawab Calum
"Kukira kau bercanda.. tidak.. maksudku hanya suka.. sekedar suka.. bukan sampai ingin memacarinya" kata Harry
"Tentu aku serius menyukainya. Aku akan mengejarnya" kata Calum
"Terserah.. asal jangan berani kau sakiti hatinya. Atau kau akan berhadapan dengan Liam di ring tinju" ancam Harry
"Kenapa aku?" Tanya Liam
"Hanya kau yang pernah berlatih tinju sampai hidungmu rusak, bukan?" Tanya Harry balik.
"Ya Tuhan, itu aib" Liam memukul lengan Harry pelan.
"Alah.. malu sekali mengakui fakta" ejek Zayn
"Sialan kau! Awas saja.. kalau Calum menyakiti hati Carol, kau yang menjadi samsak untuk aku latihan tinju untuk berlatih melawan Calum" ancam Liam
"Kalian berisik!" Seru Louis dan Michael yang sedang bermain PS bersama.
"Luke kemana?" Tanya Ashton
Semuanya hanya celingak-cekinguk mencari batang hidung pria itu.
"Luke disini!" Seru Zayn saat melihat Luke di dapur.
"Kau kenapa, buddy?" Tanya Zayn
"Aku hanya merindukan Carol. Suaranya selalu terdengar di otakku" Jawab Luke
"santai, bro.. bergabunglah dengan kami.. mungkin keramaian kita akan membuatmu melupakannya sejenak" ajak Zayn
Luke hanya menghela nafas panjang lalu menurut.

KAMU SEDANG MEMBACA
strong little girl
FanficJauh dari keluarga memanglah hal yang sulit untuk diterima dalam kenyataan hidup. Tapi ketika dia sudah bertemu dengan keluarganya, hidupnya malah semakin rumit. Dimusuhi oleh teman-temannya, mendapatkan penyakit, bahkan sampai mengalami kecelakaan...