14. keras kepala

6 2 2
                                    

Hari demi hari Zahra mencari keberadaan ayahnya bersama Alwi sepulang sekolah, namun ia belum juga menemukan ayahnya.

Zahra sudah capek mencari keberadaan ayahnya yang tak kunjung menemukan keberadaan ayahnya. Alwi yang masih setia mendapingi Zahra mencari ayahnya pun dibuat khawatir takut Zahra akan jatuh sakit karena hari ini sudah masuk cuaca hujan.

"Ra kita pulang saja ya, aku gak mau kamu sakit karena hujan-hujanan"ucap Alwi.

"Gak kita harus cari keberadaan ayah ku sampai ketemu"ucap Zahra.

"Ra, kamu gak lihat ya cuacanya sedang hujan. Besok kita cari lagi, sekarang kita pulang ya"ucap Alwi.

"Gak mau"ucap Zahra.

Alwi menghela nafasnya kasar sungguh ia lelah dengan sikap Zahra yang keras kepala, dengan terpaksa ia meraih tangan Zahra dan menyuruhnya masuk.

"Masuk, jangan bikin saya marah"ucap Alwi dengan wajah datar, kalau begini Zahra tidak bisa menolak ia tau sifat Alwi jika perintahnya di bantah pasti ia akan memasang wajah datarnya dan nadanya pun tak seperti biasa.

Didalam mobil Alwi fokus dengan jalanan sementara Zahra ia melihat jalanan di jendela mobil dengan perasaan sendu.

Alwi melihat Zahra seperti itu hanya bisa menghela nafas pelan dalam hatinya ia kasihan dengan Zahra tapi, apa boleh buat cuaca sedang hujan dan tak mungkin juga ia mencari keberadaan ayah Zahra dengan keadaan hujan dan ia juga takut Zahra akan sakit nanti akibat hujan-hujanan.

***

Dirumah Alwi merebahkan tubuhnya lelah, ia lelah seharian mencari ayah Zahra namun tak kunjung menemukan keberadaan ayahnya.

Alwi memejamkan matanya dan saat ia mulai tertidur seseorang mengetuk pintu kamarnya, ia yakini pasti mamanya tidak mungkin kan Zulaikha yang mengetuk pasti dia akan masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk pintu itu kebiasaan Zulaikha ketika pergi kekamarnya.

Alwi berjalan kearah pintu kamar dan membukanya.

"Bagaimana sudah ketemu ayahnya Zahra"tanya sang mama.

"Belum ma"ucap Alwi.

"Hmm sebentar lagi kamu ujian kan"ucap sang mama.

"Iya ma"ucap Alwi.

"Kamu minta Zahra untuk fokus dengan ujiannya dan soal ayahnya lebih baik di tunda dulu sampai ujian kalian selesai"ucap sang mama.

"Ma, kalau itu aku angkat tangan deh. Mama tau sendiri kan sifat Zahra itu keras kepala, aku gak bisa mengatakan itu pasti dia akan menolaknya seperti tadi saat hujan-hujanan"ucap Alwi.

"Loh jadi saat hujan tadi kalian belum pulang"ucap Sang mama.

"Iya tadi, sekarang kan udah ada dirumah"ucap Alwi.

"Oh pantes, yaudah kamu cepat ganti baju, lihat tuh baju kamu udah basah kuyub"ucap Sang mama.

"Iya iya ma, ini juga mau kekamar mandi"ucap Alwi.

Sementara di di panti Zahra selesai berganti baju, ia pergi ke dapur mengambil air hangat. Ya sesampai dirumah panti, badannya sedikit tidak enak dan sedari tadi ia bersin tak ada hentinya.

Selesai mengambil air hangat, ia pergi kekamarnya.

Ia taruh air hangat itu di meja dekat dengan kasurnya, ia mencari obat di laci mejanya namun tidak menemukan obatnya pasti sudah habis, kalau dia meminta obat kepada ibu panti takut akan merepotkan ibu panti sebab ini sudah larut malam.

Zahra memutuskan meminum air hangat hingga habis tanpa meminum obat, lalu ia pun merebahkan tubuhnya tak lama.














Makasuh yang sudah baca, maaf bila ada salah kesalahan dalam ceritanya.



Jangan lupa vote dan komen ya.

Pelengkap DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang