Semburat cahaya matahari berhasil masuk melalui celah-celah jendela kamar. Terangnya cahaya itu membuat Nara terbangun dari tidurnya.
Nara mulai membuka matanya lalu duduk di tepian kasurnya sambil merenggangkan tubuhnya sebelum memulai kegiatannya hari ini. Setelah merasa cukup, Nara bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil handuk untuk mandi sebelum berangkat ke sekolah.
Selesai mandi Nara langsung menyiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Nara mengambil seragam berwarna putih biru dan menyiapkan dasi, topi, beserta gesper di atas mejanya. Setelah rapi dengan seragamnya, Nara memakai kan skincare agar kulitnya tidak terlihat kusam di sekolah. Karena hari ini adalah hari pertama Nara menginjak kelas 8, Nara menjadi begitu semangat karena akan bertemu dengan teman-temannya lagi setelah libur kenaikan kelas yang lumayan panjang. Nara mengecek jadwal pertamanya di awal kelas 8 lalu mengambil buku itu di rak buku yang berada di kamarnya.
Setelah merasa semuanya lengkap, Nara keluar dari kamarnya untuk berpamitan kepada orang tuanya sebelum berangkat ke sekolah.
"Mama, Nara berangkat ke sekolah dulu ya"
"Ga sarapan dulu sayang?"
"Gausah ma, nanti ada jam kosong 15 menit setelah upacara"
"Oh yaudah, Hati-hati di jalan ya. Jangan lupa berdoa sebelum belajar. Semangat ya belajarnya."
"Iya ma, assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Kini Nara telah sampai di sekolah, Nara langsung pergi ke kelas dan mencari tempat duduk yang menurutnya bagian paling nyaman untuk belajar. Di bagian tengah paling depan adalah bagian yang paling Nara suka ketika di kelas, karena Nara dapat mendengarkan dan melihat guru yang sedang mengajar dengan jelas.
"Hallo guys Nara pacar Jeno datang" sapa Nara sambil tersenyum ketika memasuki ruang kelas.
"Hai juga Nara" balas Nayara, Hazel dan Rara.
"Dih, halu banget lo jadi pacar Jeno" cibir Nayara.
"Biarin, siapa tau bisa jadi kenyataan" jawab Nara.
Karena ini adalah hari Senin, setelah bel berbunyi Nara bersama teman-temannya langsung pergi ke lapangan tempat upacara dan berkumpul membentuk barisan.
Namun tiba-tiba mata Nara tidak sengaja melirik salah satu anak osis di sekolah yang sedang membantu mengatur barisan.
"Nay siapa nama cowok osis yang pake kacamata?" tanya Nara kepada Nayara karna kebetulan Nayara juga termasuk dalam golongan anak osis.
"Oh itu namanya kak Alan. Dia wakil ketua osis baru di sekolah kita"
"Oh, lucu juga"
"Ngomong apa lo tadi Ra?"
"Hah, engga kok"
Selama upacara hari ini, tatapan mata Nara tak lepas dari sosok Alan yang sedang menjadi pemimpin upacara. Alan memperlihatkan badannya yang tegak, tatapannya yang tajam, dan kedua matanya yang berwarna kecoklatan, yang membuat Nara merasa kagum dengannya.
Kini upacara telah selesai, barisan pun telah di bubarkan. Setiap selesai upacara, seluruh peserta upacara di beri waktu selama 15 menit untuk jajan dan piket, jadi sebagian anak telah masuk kembali ke dalam kelas, dan sebagian juga ada yang memilih untuk pergi ke kantin karena ingin membeli jajanan.
"Nay ke kantin dulu yuk" ajak Nara
"Ayo, gue juga sekalian mau beli minum"
Saat di jalan menuju ke arah kantin, tiba-tiba Nara tidak sengaja berpapasan dengan Alan. Mata mereka berdua saling bertemu, Nara langsung membuang tatapan itu ke arah lain karena merasa malu.
"Kenapa lo kayak panik gitu Ra?" tanya Nayara yang menyadari tingkah aneh Nara
"Gapapa, ayo jalan lagi" jawab Nara sambil berusaha meyakinkan Nayara.
Setelah selesai membeli minuman Nara dan Nayara pun kembali ke kelas dan bersiap-siap untuk mengikuti pelajaran jam pertama yaitu matematika.
Sebelum memulai pelajaran, guru meminta seluruh anak-anak untuk memperkenalnya dirinya masing-masing, dan memberi 1 kalimat motivasi tentang kehidupan.
"Hallo semuanya, selamat pagi. Salam kenal nama saya Alezra Nara Adeline, saya biasa di panggil Nara oleh teman-teman saya. Motivasi hidup saya adalah (Jika kamu tidak mulai berjalan hari ini, maka kamu harus berlari besok)"
"Hallo semuanya, selamat pagi. Salam kenal nama saya Nayara Annetha Gabriella, saya biasa di panggil Nay atau Nayara oleh teman-teman saya. Motivasi hidup saya adalah (Masa depanku tergantung dengan apa yang ku lakukan setiap hari)"
"Hallo semuanya, selamat pagi. Salam kenal nama saya Hazel Madeline, saya biasa di panggil Hazel oleh teman-teman saya. Motivasi hidup saya adalah (Jangan menyerah demi pertahanin rasa nikmatnya iwak peyek)"
"Hallo semuanya, selamat pagi. Salam kenal nama saya Clarie Rara Stephanie , saya biasa di panggil Rara oleh teman-teman saya. Motivasi hidup saya adalah (Cita citamu sudah tinggi, jadi usahamu juga harus tinggi)"
Jam pelajaran 1 sampai ke 4 telah selesai dan bel istirahat juga sudah berbunyi. Saat ini Nara, Hazel, Rara, dan Nayara sedang membereskan meja masing-masing dan bersiap siap untuk pergi ke kantin bersama.
Posisi Nara dan Nayara berada di paling belakang, lalu Hazel dan Rara berada di paling depan saat hendak ke kantin.
Mereka berpisah untuk membeli makanan sesuai kemauan masing-masing. Rara dan Hazel ke tukang spaghetti, dan risol, sedangkan Nara dan Nayara masih bekeliling untuk mencari makanan yang menarik.
"Hmm enak nya jajan apa ya?" Nara melihat gerobak somay di depannya dan Nara akhirnya memutuskan untuk membeli somay.
"Bang somay nya 5rb ya, saos nya dikit aja." Ujar Nara, menurut Nara somay di sekolah ini sangat enak dan menjadi salah satu kategori makanan pilihan Nara ketika bingung ingin jajan apa
"Siap dek, tunggu sebentar ya"
"Ok."
"Nih dek"
"Makasih bang." Sahut Nara sambil memberikan uang ke Abang somay.
Ketika Nara ingin berbalik badan Nara hampir saja menabrak tubuh seseorang. Saat Nara menaikan pandangannya ke atas ternyata itu adalah Alan yang sedang menatapnya dari tadi.
"Permisi kak, aku mau lewat." Ujar Nara sambil menundukkan kepalanya.
"Eh iya silahkan." Sahut Alan.
Tiba tiba jantung Nara berdetak kencang saat mendengar suara lembut Alan.
Waktu jam istirahat telah selesai, jam pelajaran kelima pun segera dimulai.
"Haduh kenyang banget gue, gue kayaknya makan kebanyakan deh" keluh Rara
"Lagian Lo beli ga kira-kira, beli spaghetti, risol, trus ditambah cemilan ringan juga." Ujar Nara sambil menunjuk makanan sisa Rara tadi.
"Ya abisnya makanannya menggoda selera gue semua" kata Rara, Rara memang suka sekali makan sesuatu yang menurut dia enak, apalagi makanan kesukaannya yaitu seblak, saat makan seblak dia bisa ngabisin 3 mangkok seblak.
Kringgg bel pulang sekolah telah berbunyi. Nara bersama teman-temannya langsung memasukan buku-buku pelajaran ke dalam tas dan menyiapkan diri untuk pulang.
"Kalian pulang sama siapa?" tanya Nara
"Gue dijemput" kata Hazel
"Gue juga" kata Rara
"Gue pesen gojek" kata Nayara
"Oke, kalo gitu gue duluan ya. Bye"
"Bye, hati-hati ya ra." kata teman teman Nara sambil melambaikan tangan, lalu di balas dengan lambaian dan juga senyuman dari Nara.
Nara pun langsung pergi ke parkiran dan menyalakan motornya.***
Hallo!! selamat datang di cerita pertama aku, semoga kalian suka ya sama ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
falling in love with waketos
Teen Fiction"Hallo kenalin nama gue Alan dari kelas 9d" Siapa yang tidak mengenal Edgar Alan Mavendra, seorang waketos di salah satu sekolah smp favorit di kota bandung. Ada adik kelas Alan yang bernama Nara yang sedang memendam perasaannya terhadap Alan, rasa...