chapter 13

31 13 0
                                    

Setelah sampai dirumah, Nara segera mandi dan mengganti baju nya. Hari ini Nara tidak ada jadwal les, dan nanti malam Nara berencana ingin keluar rumah, hanya sekedar berjalan ke sekitaran rumah nya saja.

Karena sekarang masih siang, Nara memutuskan untuk tidur siang terlebih dahulu.

-

Sekarang Nara sedang berjalan sendirian disekitaran rumahnya, saat sedang berjalan tiba-tiba Nara melihat suatu pemandangan yang terlihat aneh di dekat rumah kosong yang berada disekitar rumah Nara

Disana Nara melihat ada seseorang laki laki dengan pakaian yang sangat tertutup, laki-laki itu sedang membawa sesuatu yang ditutupi dengan kain hitam ke dalam rumah kosong dan Nara sengaja mengintip kegiatan itu dari jendela secara diam diam, ia melihat laki laki itu meletakkan seorang manusia yang sedang pingsan, dan laki-laki itu langsung meng*ris tubuh manusia itu secara perlahan lahan, pertama dibagian leher, lalu lengan, dan berlanjut ke arah perut, lama kelamaan laki laki itu mulai mem*tong m*tong bagian bagian tubuh manusia yang tadi ia bawa dengan sebuah alat yang sangat taj*m, Nara sangat terkejut dan merasa takut saat melihatnya, takut dirinya akan dijadikan mangsa kedua oleh laki laki itu.

Karena laki laki itu merasa ada seseorang yang mengintip aktivitasnya, ia pun menengok ke arah jendela yang tepat berada dibelakang nya, tempat dimana Nara melihat aktivitas yang dilakukan oleh laki laki itu.

Nara langsung panik ketika laki laki itu membalik kan badannya dan melihat ke arah jendela, Nara tidak dapat mengenali wajah laki-laki itu karena ia lengkap dengan jaket beserta masker yang ia kenakan untuk menutupi indentitas nya.

Laki-laki itu segera menghampiri Nara setelah selesai membungkus dan memasukan bagian dan organ tubuh manusia itu kedalam plastik hitam yang sudah ia siapkan sebelum ia melakukan kegiatan itu. Dia melakukan pembunuhan berencana ini hanya untuk senang senang saja, bukan karna dendam, tapi karna keinginannya yang berbeda dari manusia lainnya.

Saat melihat laki-laki itu mulai berjalan keluar dari dalam rumah kosong, Nara bersiap untuk lari karena takut ketahuan oleh laki-laki itu. Namun sayangnya Nara kurang cepat, laki-laki itu telah menahan tangan Nara dengan tangannya yang masih berlumuran banyak darah bekas kegiatan pembunuhan nya tadi.

Nara sudah pasrah, dan akhirnya Nara diam saja. Karna Nara merasa takut jika ia berontak nasib nya akan sama dengan mayat manusia yang dilihat oleh nya tadi.

Laki-laki itu mulai membuka masker nya, dan melepaskan genggaman tangan nya dari Nara.

Lalu Nara mulai membalik kan badannya secara perlahan untuk menghadap ke arah laki-laki itu, kali ini Nara kembali dibuat terkejut karena laki-laki yang ia lihat dari tadi ternyata adalah pacar dari sahabatnya, Abian Argantara sebenarnya adalah seorang psikopat yang sangat pandai menghilangkan jejak bekas pembunuhan berencana nya tanpa diketahui oleh polisi.

"a-abi?" panggil Nara dengan nada yang ketakutan

"iya, kenapa?" jawab Abi dengan senyumannya

"lo..." Nara tidak tau ingin berbicara apalagi, Nara masih sangat terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, ia sangat tidak menyangka bahwa pacar dari temannya adalah psikopat.

"lo ngintipin gue dari tadi?" tanya Abi kepada Nara

Namun Nara tidak kunjung menjawab pertanyaan nya. "jangan lo laporin hal ini ke Hazel dan polisi atau lo gue jadiin korban selanjutnya" kata ancaman dari Abi sambil mencengkram dagu Nara dengan kuat.

Nara ketakutan, yang ada dipikirannya sekarang hanyalah ia ingin pulang, ia ingin melupakan kejadian yang baru saja ia lihat tadi, ia merasa menyesal telah melihat sesuatu yang seharusnya lebih baik tidak diketahui dan dilihat oleh nya.

"i-iya, gue janji ga akan bongkar hal ini kesiapa pun" jawab Nara sebisanya karna dagu nya dicengkeram sangat kencang oleh Abi.

"ok, good girl" kata Abi sambil menepuk pundak Nara

Nara langsung menjauh, dan berlari meninggalkan Abi yang sedang mengubur mayat manusia yang ia bunuh tadi.

-

Sesampainya dirumah, Nara langsung kehilangan fokus, pikiran nya kacau, Nara masih merasa tidak percaya dengan apa yang ia lihat tadi, Nara ingin sekali melupakan ingatan nya tentang kejadian yang ia lihat tadi tapi tidak bisa, ingatan itu berputar terus terusan di otak Nara.

"Hazel.... gue takut kalo Hazel bakal di apa apain sama Abi, baru aja Hazel dapet cowo baru tapi kenapa Hazel harus dapet cowo yang tingkah laku nya kayak gini..." ucap Nara, Abi memang terlihat baik dan sangat menyayangi Hazel, namun kegiatan pembunuhan tetap saja menakutkan dan seharusnya tidak boleh dilakukan. Apalagi itu adalah pembunuhan berencana yang dilakukan secara sadar dan sadis.

Nara ketakutan, Ia menangis di atas kasur sambil menekuk kedua kakinya, ia bingung harus berbuat apa saat ini, apalagi besok ia akan bertemu dengan Abi disekolah, ia bingung harus berinteraksi bagaimana dengan Hazel dan Abi saat besok disekolah.

"gue ga nyangka ternyata Abi ngeb*nuh orang dengan sesantai itu... bahkan gue gak tau udah berapa banyak korban yang udah dib*nuh sama Abi dan udah berapa kali Abi ngelakuin itu selama dia hidup di dunia ini" Nara tidak bisa berhenti memikirkan hal itu. Takut, Bingung, Dan Khawatir, itu yang Nara rasakan saat ini.

Karna ingin menenangkan diri, Nara memilih untuk tidur agar ia dapat berhenti memikirkan hal itu walaupun besok pagi ketika ia bangun ingatan itu akan kembali lagi tapi setidaknya ia ingin tidur lebih cepat agar dapat menenangkan isi pikirannya yang saat ini sedang kacau.

-

falling in love with waketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang