Chapter 18

27 9 0
                                    

setelah keluar dari ruangan operasi hazel langsung di mandikan dan di persiapkan untuk dikubur hari ini juga.

"zel... lo beneran ninggalin gue? ini mimpi atau bukan? lo tau ga, gue masih berharap ini semua cuma mimpi, tapi ternyata ini nyata zel" kata Nara sambil melihat Jasad hazel untuk terakhir kalinya.

setelah balik dari pemakaman hazel, Nara tidak langsung pulang, tetapi dia memilih untuk menghampiri ruang perekam cctv yang ada disekolah nya.

"nah ini dia ketemu" Nara langsung melihat dan merekam kejadian itu. awalnya Hazelnya yang masuk terlebih dahulu, lalu Abi mengikuti nya dari belakang dan mengunci pintu nya dari dalam. Setelah itu barulah Abi memulai rencana busuknya itu. sayang nya Abi tidak menyadari bahwa ruangan itu mempunyai cctv tersembunyi disudut ruangan.

saat melihat kejadian itu dari rekaman cctv Nara langsung ikut merasakan sakit yang sama seperti yang dirasakan hazel, ia melihat Hazel yang menangis ketika disiksa oleh Abi hingga tak sadarkan diri.

dan setelah mendapatkan file rekaman itu Nara segera balik ke parkiran dan pergi menuju kesuatu tempat.

setelah sampai Nara langsung turun dari kendaraannya, dan mulai masuk ke halaman rumah itu.

karena telah mendapatkan bukti bahwa kematian hazel yang disebabkan oleh Abian, Nara langsung menghampiri Rumah Abian dan menggedor pintu itu dengan kencang

"bangsat, buka pintu lo manusia sialan"
akhirnya Abi pun membuka pintunya, Nara masuk dan dia langsung mendorong Abi sangat kencang hingga Abi terjatuh

"MAKSUD LO APA NGEBUNUH TEMEN GUE HAH? LO PIKIR GUE GAK TAU HAZEL MATI KARNA APA? GARA GARA LO MANUSIA SIALAN"
Kata Nara sambil menarik kerah baju Abi

"hahaha kenapa lo ga terima? temen lo tuh yang kegatelan suka deket deket sama cowo lain padahal udah jadi milik gue"

"YA LO GA HARUS NGEBUNUH DIA JUGA. CUMA GARA GARA ITU KAN LO BISA OMONGIN ITU SECARA BAIK BAIK DULU. ASAL LO TAU KALO PERASAAN DIA CUMA BUAT LO. DISAAT LO NGEJAUHIN DIA TANPA ALASAN HAZEL LANGSUNG NGEHUBUNGIN GUE TENGAH MALEM SAMBIL NANGIS DAN LO GA TAU TENTANG ITU. DISINI TUH LO YANG TERLALU POSESIF DAN EGOIS SAMPE TEGA NGEBUNUH DIA TANPA MIKIR DUA KALI" kata Nara sambil berteriak dihadapan Abi

"kenapa gue harus mikirin itu dua kali? mending lo diem aja deh karna lo gak bakal ngerti apa yang gue rasain" kata Abi sambil mencengkram bahu Nara

"LO EGOIS. GUE LEBIH TERSIKSA KARNA UDAH KEHILANGAN SAHABAT TERBAIK GUE" Nara langsung menyingkirkan cengkraman tangan Abi dari bahunya dengan kasar "PERSAHABATAN GUE HANCUR ITU SEMUA GARA GARA LO" Nara kembali mendorong Abi. Nara pasti sangat merasa kehilangan karena kematian hazel. Emosi nya semakin tidak stabil karna Abi tidak mau mengakui kesalahannya. tiba tiba Nara menarik Abi untuk kembali berdiri dan...

"gue bisa berbuat sesuatu hal yang lebih jahat dari lo, dasar brengsek" diam diam Nara mengambil pistol yang berada di belakang kantong celananya yang sudah ia siapkan dari tadi.

lalu ia menembak dari arah bawah tanpa sepengetahuan Abi, dan peluru itu tepat mengenai kepala Abi, dan darah pun mulai mengalir dari kepala Abi

"kalo lo sakitin sahabat gue, gue juga bisa sakitin lo dan ngebales perbuatan licik lo itu" kata Nara sambil mencengkram leher Abi sangat kencang hingga Abi merasa kesulitan bernapas.

lalu tiba tiba pintu rumah yang tadinya tertutup langsung di dobrak oleh seseorang, orang itu adalah Alan beserta dengan teman teman Nara yang lainnya

"RA UDAH RA LEPASIN RA, SADAR RA JANGAN KAYAK GINI" Alan langsung lari dan menghampiri Nara sambil mencoba melepaskan cengkraman tangan Nara dari leher Abi

tetapi Nara tidak mau mendengarkan Alan, baginya orang yang jahat harus mendapatkan balasan yang setimpal, mati dibalas dengan mati, darah juga dibalas dengan darah.

Namun akhirnya Alan tetap berhasil melepaskan cengkraman tangan Nara, hingga Abi tidak sadarkan diri.

"KENAPA LO LEPASIN TANGAN GUE? DIA BELUM MATI, GUE BELUM PUAS. BIARIN GUE LAKUIN INI SAMPE DIA MATI" kata Nara kepada Alan

"ra sadar ra, tahan. biarin Abi nanti dipenjara dan dihukum karna perbuatan yang dia lakuin, jangan sampe malah kamu yang di penjara karna ngebikin dia mati juga ra..."

"tapi dia udah bunuh hazel Al..." Nara tidak bisa menahan tangisannya lagi, Alan langsung menarik Nara ke dalam pelukannya, Nara menangis sangat kencang hingga sesegukan, merindukan hazel? tentu saja. merasa kehilangan hazel? tentu.

"ra.... tapi ini bukan cara yang tepat" Nayara dan Rara segera menghampiri Nara dan mengelus pundak Nara untuk menangkan dan menghilangkan emosi Nara yang saat ini sedang tidak stabil.

"hazel bakal sedih ngeliat lo kayak gini ra..." kata Nay. Nay dan Rara sebenernya juga masih tidak rela harus menerima kenyataan bahwa mereka telah kehilangan salah satu sahabatnya, tapi mau mereka teriak dan marah sekalipun hazel tidak akan bisa hidup kembali.

"Al...." kata Nara sambil menatap Alan yang daritadi berusaha menenangkan nya, Nara masih menangis dan Alan selalu menghapus air mata Nara, ia tidak suka melihat perempuan yang ia jaga menangis.

"ikhlasin hazel ya ra" Kata Alan sambil memeluk Nara kembali.

"susah... hazel temen aku dari sd, dia selalu ada buat aku, dan sekarang dia ga sama aku lagi, aku kangen dia..." Nara masih tidak bisa merelakan kepergian hazel, bagaimana bisa merelakan seseorang yang sudah bersamanya dan berjuang bersama sama selama 8 tahun? 8 tahun bukanlah waktu yang cepat dan jarang ada yang bisa bersahabatan selama itu.

"kan masih ada Nayara sama Rara, ada aku juga. rela ga rela kamu tetep harus rela ra, karna Hazel ga bakal bisa balik lagi, dia pasti masih tetep nemenin kamu kok cuma kamunya aja yang gabisa lihat dia lagi, yang dia mau sekarang kamu kembali ceria dan ikhlas sama kepergian dia, biar hazel bisa tenang ra" kata Alan sembari mengelus kepala Nara.

akhirnya perlahan Nara sudah bisa menahan tangisannya. Kata Alan benar, Mau sesedih apa pun Nara, sekencang apapun tangisannya, Nara tidak bisa membuat orang yang telah mati menjadi hidup kembali.

"sabar ya ra, gue tau ini berat banget buat lo, tapi kita bakal selalu ada kok buat lo, perlahan satu persatu dari kita pasti bakal ikut hazel juga ra cuma akibat kematiannya aja yang berbeda. buat sekarang kita berjuang bertiga aja gapapa ya? berempat nya udah cukup 2 tahun aja, mungkin ini udah takdir dari tuhan, gue tau lo sama hazel udah bareng selama 8 tahun, walaupun kita ga selama hazel tapi lo tetep punya kita yang bakal nemenin lo untuk kedepannya, gue janji Ra gue sama Nay bakal selalu ada buat lo" kata rara sambil memeluk Nara.

Nara sangat beruntung memiliki teman yang sangat baik disekelilingnya, perlahan dia akan mencoba untuk mengikhlaskan kepergian hazel. Nara langsung menghampiri kedua temannya itu dan Nara langsung memeluk mereka dengan erat seakan tidak mau melepaskan nya karena ia takut jika ia melepas temannya mereka akan pergi sama seperti hazel.

-

Hazel telah pergi, tidak ada lagi tawa cerianya di kisah selanjutnya, sekarang hanya tersisa kenangannya yang masih tersimpan dengan baik.

Tidak akan ada yang bisa melupakannya, canda tawanya, kebaikannya, semua nya pasti merasa kehilangan. tapi mereka harus sadar bahwa kematian bisa terjadi kapan saja, orang yang membunuh pun bisa mendapatkan balasan yang setimpal juga dengan hukuman mati. dan orang yang dibunuh akan mendapatkan keadilan.

selamat tinggal hazel, sekarang hanya tersisa Nara, Nayara, dan Rara. mereka bertiga akan berjuang bertiga untuk meraih cita citanya walaupun tidak lagi berempat seperti dulu.

.

falling in love with waketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang