Sekarang adalah hari Senin, hari yang katanya dibenci banyak orang.
Pukul setengah 5 Nara sudah bangun dan mulai bersiap siap berwudhu untuk melaksanakan sholat subuh.
Seelah selesai sholat Nara merapikan alat sholatnya dan langsung pergi ke meja belajar untuk menyiapkan barang barang yang harus di bawa hari ini.
"nah udah siap semua, tinggal mandi deh" Nara segera menuju ke kamar mandi, tidak lupa untuk mengambil handuknya terlebih dahulu.
Selesai mandi, Nara langsung memakai bajunya serta perlengkapan lainnya seperti dasi, gesper, kaos kaki sesuai ukuran panjang yang seharusnya, dan topi yang bertuliskan nama sekolahnya agar tidak terkena razia.
Lalu tidak lupa ia memakai skincare serta body care sebelum berangkat kesekolah.
"akhirnya kelar, tinggal berangkat deh"
Nara segera turun kebawah untuk berpamitan kepada orang tuanya.
"ma, pa, Nara berangkat dulu ya"
"ga makan dulu?" tanya mama nara
"ga deh ma, takut telat"
"kamu baru sembuh loh" jawab papa nara
"udah gapapa pa, Nara ga bakal pingsan juga"
"yaudah hati hati"
"iyaa, assalamualaikum"
"wa'alaikumsalam" jawab kedua orangtuanya
Nara segera membuka pintu gerbang rumahnya lalu mengeluarkan motornya dan tidak lupa memanaskan motornya terlebih dahulu sebelum berangkat kesekolah. Setelah merasa cukup panas Nara langsung menjalankan motornya kesekolah.
"Oh, why can't we for once
Say what we want, say what we feel?
Oh, why can't you for once
Disregard the world and run to what you know is real?
Take a chance with me"Kebiasaan Nara kalo dijalan tuh suka tiba-tiba kepikiran hal random, atau nyanyi lagu yang terlintas di kepalanya.
Setelah sampai disekolah, Nara segera memarkiran motornya didalam parkiran lalu segera pergi ke kelas sebelum upacara dimulai.
Setelah menaruh tasnya, Nara segera mengambil topinya di tas dan turun kebawah untuk membentuk barisan sebelum upacara.
Sebelum upacara dimulai, guru-guru memisahkan anak-anak yang pakaiannya kurang lengkap, dan anak laki-laki yang rambutnya panjang.
Setelah itu baru upacara dimulai seperti biasanya.
Setelah upacara selesai, baru anak-anak yang dipisahkan di lapangan belakang tadi sudah diperbolehkan bergabung bersama anak-anak yang pakaiannya lengkap di lapangan sekolah tempat upacara yang biasanya dipakai.
Terlihat anak-anak yang rambutnya panjang diikat menggunakan sedotan/karet berwarna yang berbeda-beda sedang berlarian.
Dan ternyata Alan juga kena, Nara bersama teman temannya tertawa melihat mereka yang terkena hukuman itu.
"lucu" kata Nara saat melihat rambut Alan seperti itu. Naik turun saat ia lari.
Lalu anak anak lainnya sudah diperbolehkan masuk ke kelas masing masing kecuali anak yang terkena hukuman.
Anak anak yang di hukum tadi disuruh untuk lari keliling lapangan 5 kali sebelum balik ke kelas.
"eh gila itu lari 5 keliling lapangan apa ga cape ya?" kata Rara
"cape lah gila" jawab Nara
"Gapapa, nanti abis lari mereka jajan iwak peyek"
jawab Hazel"apasih Zel, iwak peyek mulu" kata Nay kepada hazel
KAMU SEDANG MEMBACA
falling in love with waketos
Teen Fiction"Hallo kenalin nama gue Alan dari kelas 9d" Siapa yang tidak mengenal Edgar Alan Mavendra, seorang waketos di salah satu sekolah smp favorit di kota bandung. Ada adik kelas Alan yang bernama Nara yang sedang memendam perasaannya terhadap Alan, rasa...