Hari ini adalah hari Rabu, oh iya kemarin Nara tidak jadi ke Gramedia karena ternyata kemarin adalah jadwal Nara kontrol ke psikiater jadi Nara lebih memilih untuk mengutamakan kesehatan mental nya daripada kesenangan nya.
Dan hasilnya... kondisi Nara saat ini lebih parah dari sebelumnya. Bahkan obat Nara ditambah beserta dosis nya, yang tadinya hanya satu obat saja sekarang menjadi tiga obat.
Dokter mengatakan Nara di diagnosa mengalami gejala Depresi, Bipolar, dan Anxiety Disorder.
Keadaan Nara tergantung dengan lingkungannya, mood Nara sebenarnya gampang berubah-ubah. Tapi Nara berusaha untuk terlihat baik-baik saja saat berada disekolah agar tidak ada yang curiga.
Gapapa, Nara kuat kok. Karna pacar Jeno harus kuat.
-
Hari ini Nara bangun jam 04.30.
Nara mulai merenggangkan tubuh nya dan bersiap-siap untuk mengambil wudhu sebelum melaksanakan sholat subuh.
Selesai sholat Nara langsung mandi dan memakai seragam sesuai dengan ketentuan sekolah.
Setelah memakai seragam Nara segera memasukan buku-buku pelajarannya kedalam tas dan turun kebawah untuk pamit lalu memakai sepatunya.
Saat turun Nara melihat ada seorang laki laki yang sedang duduk di sofa rumahnya, baju nya persis dengan baju seragam yang Nara pakai saat ini.
Lelaki itu menengok ke arah belakang karna mendengar langkah kaki dari arah tangga yang tepat berada dibelakang tempat ia duduk, dan ternyata lelaki itu adalah Stephen, Stephen berniatan ingin mengajak Nara berangkat bersama, Apalagi ini adalah hari pertama Stephen masuk sekolah itu, ia ingin Nara menemani nya dan juga ia ingin menjaga Nara.
"Pagi Nara" sapa Stephen sambil tersenyum lalu menghampiri Nara
"pagi, kok kamu kesini?"
"iya gapapa kan? aku mau ajak kamu berangkat bareng"
"trus nanti aku pulang sama siapa?" tanya Nara sambil menunjuk dirinya sendiri.
"sama aku dong"
"emang gapapa? nanti kamu jadinya bolak balik loh"
"gapapa naraa" jawab Stephen sambil tersenyum dan mengelus kepala Nara.
"yaudah ayo berangkat" kata Nara.
"ga pamit sama bunda dulu?"
"oiya, hampir aja lupa" Nara menepuk jidatnya, dan langsung lari menghampiri bundanya yang sedang berada di dapur.
"kebiasaan kecilnya masih belum hilang ya, lucu" kata Stephen pelan sambil tersenyum lalu mengikuti Nara dari belakang.
"ma, Nara berangkat dulu yaa"
"iyaa, kamu ga sarapan dulu?"
"engga ma, nanti aja disekolah"
"yaudah hati hati, Stephen jagain Nara ya, Pantau Naranya beneran makan apa engga"
"ih ma-"
"iyaa Bun, nanti Stephen pantau, tenang aja. Emang dasar batu nih Naranya" kata Stephen sambil mengelus kepala Nara ( lagi dan lagi ) tapi Nara suka digituin.
"ah udah ayo berangkat" Nara langsung menarik tangan Stephen untuk pergi keluar setelah Salim dan berpamitan dengan orang tuanya.
Nara memakai sepatunya tapi tali sepatunya copot, Nara itu dari kecil sampai sekarang masih gabisa ngiket sepatu yang kenceng, biasanya selalu dibantuin mamanya, tapi Nara males buat balik lagi kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
falling in love with waketos
Teen Fiction"Hallo kenalin nama gue Alan dari kelas 9d" Siapa yang tidak mengenal Edgar Alan Mavendra, seorang waketos di salah satu sekolah smp favorit di kota bandung. Ada adik kelas Alan yang bernama Nara yang sedang memendam perasaannya terhadap Alan, rasa...