saat ini Nara dan Alan sudah sampai didepan gudang sekolah.
mereka langsung mencoba membuka pintu itu
"pintunya di kunci Al, gimana dong aku panik banget ini" kata Nara sambil ketakutan"sebentar Ra, tenang Ra, coba aku dobrak dulu" kata Alan sambil berusaha mendobrak pintu itu.
"hati hati Al nanti kamu jadi kesakitan" kata Nara khawatir, ia bingung harus bagaimana lagi, ia tidak tega melihat Alan yang sepertinya merasa sakit karena benturan badannya dengan pintu, namun ia juga sangat khawatir dengan kondisi Hazel.
akhirnya Alan berhasil membuka pintu itu, Nara bersama dengan Alan langsung masuk kedalam.
"Al... kok ada darah" jawab Nara sambil gemeteran, Nara takut darah, Nara gabisa liat darah.
"kamu tunggu di situ, aku cek dulu" Alan segera mengecek seluruh isi ruangan itu lalu ia menemukan kain dibawah meja yang terlihat sangat aneh baginya.
"Ra, coba kesini" Nara langsung menghampiri Alan, walaupun ia merasa takut tapi ia tetap penasaran.
"ada kain, coba aku buka ya" kata Alan lalu maju untuk mendekati kain itu, Alan merasa ada sesuatu didalam kain itu
"serius mau kamu buka?"
"iya, sebentar" Alan memindahkan meja itu kesamping dan perlahan Alan mulai membuka kain itu.
Mereka berdua terkejut saat melihat isi yang ada didalam kain itu...
Hazel... dengan kondisi kepala yang berdarah beserta dengan dadanya yang masih tertancap dengan pisau
Nara terkejut dan menangis saat melihat itu, rasa takut dengan darah berubah menjadi rasa khawatir dan sedih saat melihat keadaan temannya yang saat ini terlihat begitu menyeramkan dan membahayakan.
"Al...." Nara tertunduk lemas, Nara takut hazel pergi meninggalkan nya
"sabar Ra, tenang, kita panggil guru dulu, hazel pasti selamat, denyut nadinya masih ada Ra itu tandanya hazel masih bisa selamat"
"CEPETANN" kata Nara, lalu Nara menghampiri hazel dan Alan sedang memanggil guru.
"zel... lo ga bakal tinggalin gue secepat ini kan?"
Nara menangis sambil memegang tangan hazel, ia khawatir dengan keadaan sahabatnya.Alan sudah datang bersama dengan guru serta satpam yang ada disekolah ini
"Astagfirullah, Hazel?!" kata wali kelas Nara karna merasa terkejut melihat kondisi hazel yang berlumuran dengan darah dan luka yang terlihat cukup tajam.
"itu dilepas dulu pisaunya bisa?" Kata satpam disekolah Nara
"ga berani pak" jawab Nara
"sebentar, lebih baik kita panggil ambulans aja, biar dokter yang nanganin ini semua" Kata wali kelas Nara mencoba untuk menenangkan dirinya dan mencari cara agar masalah ini cepat selesai.
Pihak sekolah segera menelpon ambulan dan menunggu ambulan itu datang, sembari menunggu ambulan datang, Petugas kebersihan langsung membersihkan darah darah yang berceceran dilantai karna pada saat setelah menusuk hazel tadi, Abi menyeretnya dan meninggalkan bekas darah yang bercucuran di lantai.
"Al... hazel Al" Nara menangis, Alan langsung memeluknya
"tenang Ra, insyaallah hazel bakal selamat, kalo hazel ga selamat ikhaslin ya Ra? tapi semoga hazel bisa bertahan" Alan berusaha menenangkan Nara, ia mengelus kepalanya sambil memeluk Nara yang masih saja menangis, Nara tidak kuat menahan tangisannya.
"udah ra, sebentar lagi ambulan dateng"
"mana sih ambulan nya, lama banget, aku takut nanti waktunya terlambat" Nara mulai merasa kesal
"sssttt ga boleh negatif thinking gitu ra" kata Alan sambil menyentil jidat Nara
"ish sakit" kata Nara
"eh iya maaf maaf ga sengaja"
"sengaja itu mah" jawab Nara lalu menjauh dari Alan
"ihhh jangan ngambek, sini sini" Alan menarik tangan Nara dan membawanya duduk di bangku dekat sekolah dan menyenderkan kepala Nara ke bahunya.
"oiya, bahu kamu sakit ga abis ngebentur pintu tadi?" kata Nara sambil melihat Alan
"sakit dikit aja" jawab Alan sedikit berbohong karena tidak ingin membuat Nara khawatir dua kali, sebenarnya rasanya itu sangat sakit tapi dia tidak mau melihat Nara menangis lagi.
"maaf ya jadi sakit, tapi makasih ya udah mau bantuin aku" kata Nara sambil tersenyum
"Iyaa sama sama Nara" jawab Alan sambil mengelus kepala Nara.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
falling in love with waketos
Teen Fiction"Hallo kenalin nama gue Alan dari kelas 9d" Siapa yang tidak mengenal Edgar Alan Mavendra, seorang waketos di salah satu sekolah smp favorit di kota bandung. Ada adik kelas Alan yang bernama Nara yang sedang memendam perasaannya terhadap Alan, rasa...