WHEREVER YOU ARE || 017—copyright, 26 November 2022—
.
.
.CALE yang sedari tadi meringkuk di pangkuan Rok Soo secara perlahan menggeliat, menjauhkan wajahnya dari ceruk leher pria itu. Ia menyandarkan kepalanya di dada Rok Soo lalu dengan malas menyentuh rahang si rambut raven yang kini menundukkan kepalanya dengan sebelah alis terangkat heran.
“Kirain tidur.” Rok Soo membenarkan posisi duduk Cale, membuatnya duduk miring sehingga memudahkan bayi kecilnya bersandar padanya.
“Aku cuma diam, tidak tidur.” Cale membalas, memegang rahang pria itu lalu menariknya mendekat saat ia memajukan wajahnya.
Rok Soo hanya berdengung pelan, membiarkan Cale menarik wajahnya kemudian mendaratkan satu kecupan manis di pipi tirus itu.
“Kamu terlalu kurus,” gumam pria berambut hitam legam itu seraya menggesekkan hidungnya ke pipi Cale yang kini terkikik geli.
“Ini bukan kurus tapi, langsing.” Cale membantah, sedikit menghindari Rok Soo saat pria itu mulai mendusel-dusel di lehernya. Mengecupnya dengan ciuman kupu-kupu.
Si rambut merah kegelian, menyusupkan jari-jarinya ke rambut Rok Soo saat ia menekan kepala pria itu untuk lebih mendekat padanya meski itu tanpa disadari namun, ia tidak mempermasalahkannya ketika Rok Soo terus menghujaninya dengan ciuman-ciuman kecil di sekitar leher dan telinganya.
“Hahaha!” tawa Cale mengalun begitu saja, jari-jarinya menggaruk kulit kepala Rok Soo dan hal itu semakin membuat si rambut raven gencar menciuminya—gemas dengan Cale yang menghindarinya tapi, tetap memberinya akses untuk lebih melancarkan aksinya.
Melupakan dua orang yang sejak tadi menyaksikan keduanya, Ron di sisi lain menggertakkan gigi sementara Choi Han hanya diam-diam meminum tehnya dengan tenang. Sama sekali tak terganggu dengan adegan manis yang tersuguh di depan matanya.
Meminum tehnya yang masih mengepulkan asap, Ron menatap tajam pada bajingan yang kini menghentikan aksinya ketika melihat Tuan Mudanya terengah-engah. Pipinya memerah, tawa renyahnya yang untuk pertama kali ia dengar mulai mereda saat dadanya kembang-kempis.
“Ini, minum susunya.” Rok Soo meraih gelas berisi susu madu yang dipesannya untuk Cale kemudian menyerahkannya pada si rambut merah yang masih mengatur napasnya.
Mengelus dada Cale guna menenangkan pernapasannya yang terengah-engah, Rok Soo dengan lembut mencium pipi kemerahan Cale yang balas menciumnya.
Tak!
Tersentak pada suara gelas yang diletakkan dengan keras dan kasar, Rok Soo yang semula dipenuhi rasa puas karena telah membalas Ron mulai merasa merinding. Apalagi saat ia menyadari bahwa pria tua itu meminum teh lemon yang ia pesan untuknya tanpa mengeluh.
Pada saat itu, Choi Han yang memang menikmati tehnya seketika mengerutkan kening.
“Kenapa kau tidak menikmati tehmu dengan sedikit lebih tenang?”
Ron di sisi lain, menahan tawanya saat melihat Choi Han mengintip Rok Soo sebelum berbicara dengan nada yang lebih hormat padanya. Hari ini, ia telah menemukan pedang yang sangat berguna untuk Choi Han. Itu adalah pedang yang dibuat oleh pandai besi yang sama dengan yang membuat pisau masak untuk Beacrox.
Berkat itu, ia bisa melihat pertengkaran lucu antara punk muda itu dengan putranya yang terus mengoceh ingin melawan Choi Han. Keinginan itu ada karena Beacrox belajar sedikit tentang kekuatan Choi Han dari pertarungan singkat terakhir kali dan ingin mengetahui lebih lanjut. Namun, Choi Han terus menolaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wherever You Are
FanfictionSeiring berjalannya waktu, semua kebaikan yang ada di hatinya mulai terkikis saat rahasia mengerikan yang tersembunyi dalam sebuah novel fantasi terungkap. Meninggalkan perasaan pahit akan dendam masa lalu yang menuntut pada pembalasan yang pernah t...