WHEREVER YOU ARE || 075—copyright, 03 Oktober 2023—
.
.
.CALE memandang lurus ke arah luar jendela kamarnya, berdiri diam sambil menatap riaknya awan yang bergerak tak beraturan. Lamunan panjangnya terlempar jauh, mengarungi gelapnya ruang dan waktu hingga jatuh tepat pada ingatan saat ia mendengar sekilas percakapan antara Rok Soo dan Choi Han.
Sebenarnya tidak ada niatan untuknya menguping. Itu terjadi murni atas ketidaksengajaan. Lagipula, mana Cale tahu kalau Rok Soo dan Choi Han akan berbicara tentang asal-usul pria yang menjadi belahan jiwanya, di mana sampai saat ini pun masih menjadi misteri.
Jika ditanya apakah Cale penasaran, jelas, ia sangat penasaran. Sering kali ia mencoba untuk bertanya tapi, itu tak pernah kesampaian karena entah bagaimana, Rok Soo selalu berhasil mengalihkan perhatiannya seolah-olah pria itu tidak mau ia mengetahui identitasnya yang ternyata berasal dari dunia lain.
Pandangan kosongnya yang mengarungi lautan awan tak beriak, sama sekali tak ada emosi yang membuat siapa saja yang melihatnya akan bertanya-tanya apa yang sedang dipikirkannya.
Setelah semua yang terjadi, sepertinya itu sudah membuat hatinya menjadi tumpul. Rasanya seolah mati dan Cale tidak lagi mampu merasakan apapun selain kehampaan dan kekosongan.
Di tengah lamunan panjangnya yang tak terarah, suara klik pintu yang dibuka terdengar diikuti langkah kaki yang mendekat.
Cale bergeming, tak sedikit pun terganggu. Tatapannya masih tersapu ke arah luar, tak acuh akan kehadiran sosok pria yang kini berdiri di belakangnya dan membawanya ke pelukannya.
Pria itu memeluknya, membungkusnya dengan kedua lengan kokohnya yang dulu terasa begitu hangat dan nyaman yang entah mengapa tak lagi terasa seperti itu. Cale merasakan kedinginan yang menggetarkan tulang hingga ke ulu hati, rasa dinginnya yang membuat beku membuatnya tanpa sadar membelalakkan mata sampai-sampai pupilnya bergetar.
Perasaannya yang campur aduk membuat si merah jelita itu kebingungan, tak tahu harus menafsirkan dan menjabarkan apa yang sebenarnya sedang ia rasakan sekarang. Semuanya terasa membingungkan. Antara cinta dan benci, ia tak lagi bisa membedakan.
Setelah sejenak terkejut dengan perubahan hatinya yang luluh lantak, wajah Cale kembali ke keadaan tak berekspresi. Pupilnya yang melebar menyusut dan dengan helaan pelan, ia mendengar Rok Soo berkata.
“Maaf.”
Suara pria itu begitu rendah namun entah mengapa, terasa bergema di kepalanya.
“Maaf karena aku lagi-lagi membuatmu menjadi seperti ini.”
“Maaf karena aku bodoh.”
“Maaf karena aku begitu pengecut.”
“Maaf karena aku tidak pernah bisa jujur padamu.”
“Maaf karena aku membuatmu berpikir aku tidak pernah mencintaimu.”
“Maaf karena selalu melakukan apapun tanpa memberitahumu.”
“Maaf karena aku ...”
Rok Soo merasakan suaranya bergetar, ia menggigit bibirnya kuat-kuat, menarik napas panjang guna meredakan sesak yang menghimpit dada saat tahu kalau Cale diam-diam telah mendengar pengakuannya kepada Choi Han mengenai ia yang berasal dari dunia lain.
“Maaf karena aku menyembunyikan identitasku darimu.”
“Maaf, Cherry. Maaf.”
Rok Soo menenggelamkan wajahnya di lekukan leher Cale yang bergeming. Tak bergerak meski pelukannya kian mengerat di setiap kali ia berucap. Seolah-olah permintaan maafnya tak lagi berarti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wherever You Are
FanfictionSeiring berjalannya waktu, semua kebaikan yang ada di hatinya mulai terkikis saat rahasia mengerikan yang tersembunyi dalam sebuah novel fantasi terungkap. Meninggalkan perasaan pahit akan dendam masa lalu yang menuntut pada pembalasan yang pernah t...