Wherever You Are

029.🔞

WHEREVER YOU ARE || 029 🔞🔞🔞

—copyright, 05 Desember 2022—

.
.
.

MESKIPUN hari masih tengah siang bolong namun, itu tak menghalangi percintaan Cale dan Rok Soo di mana, si rambut merah kini sudah sepenuhnya telanjang. Berdiri menghadap dinding gua yang ditumbuhi lumut dan rumput liar, ia menumpu kedua tangannya. Berpegangan pada benjolan bebatuan dinding gua sambil menungging dengan kaki mengangkang lebar di mana Rok Soo saat ini sedang melahap rakus vaginanya yang terus-menerus mengeluarkan cairan.

“Ah, ha, ngh, uh!”

Cale mendesah tak karuan saat lidah pria itu menusuk-nusuknya. Mengenai bagian paling sensitif dalam tubuhnya yang semakin berkedut. Bergetar hebat kala dua jari kokoh pria itu ikut menerobos masuk sehingga ia merasa seolah vaginanya sedang di garuk-garuk.

“Ah, oh, ugh!”

Permainan jari lainnya yang dilakukan Rok Soo pada klitorisnya juga tak tertinggal. Jempol pria itu menekan dan mengelus klitorisnya yang menegang, sesekali memilinnya ketika lidah panjang yang sejak tadi bermain di vaginanya mulai menjilati setiap tetes cairannya yang terus merembes keluar.

“Nghh, D-daddy!” desah Cale saat bibir basah Rok Soo melumat dan menghisap bibir vaginanya seolah-olah itu adalah bibirnya.

Ia mengejang, terangsang hebat ketika Rok Soo mengigit bibir vaginanya yang ia yakin kini sudah merekah layaknya bunga dan memerah yang sejak setengah jam lalu terus bermain-main di vaginanya bahkan setelah ia orgasme sebanyak dua kali, pria itu tak jua menghentikan permainannya di sana seakan-akan ingin menyiksanya yang kini sudah tak tahan ingin merasakan penis besar pria itu bersemayam lagi di lubang vaginanya. Memenuhi dirinya dan membuatnya kenyang seperti terakhir kali mereka bercinta.

Terlebih dengan suasana damai di sekitarnya di mana, angin berhembus tenang, suara air mengalir yang membuat pikiran rileks serta dedaunan yang meneduhkan sehingga meskipun cuaca saat ini tengah panas terik namun, itu tak membuat mereka kepanasan selain karena gairah dan nafsu yang menggebu-gebu. Bahkan saking bergairah dan bernafsunya mereka foreplay, itu tidak bisa dihentikan oleh dinginnya air danau.

Ini adalah pengalaman.

Perkataan Rok Soo benar-benar bisa dipercaya bahwa ini adalah pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan. Ia tak tahu, ternyata berhubungan seks di alam liar, terutama sambil berenang di danau akan semenyenangkan ini sehingga gairah serta nafsunya semakin bertambah sampai-sampai membuatnya lupa bahwa ia memiliki trauma terhadap genangan air yang melimpah. Terkabung dalam nafsu, ia yang sudah tak bisa bersabar lagi pun menolehkan kepalanya namun, seketika tersentak ketika Rok Soo memelototinya.

Plak!

“D-daddy ... ngh!” ringis Cale saat pantatnya tiba-tiba ditampar, tidak keras namun, itu cukup membuatnya terkejut karena sensasi yang membuatnya semakin terangsang.

“Siapa yang mengizinkanmu untuk berpaling, hm?” tanya Rok Soo yang sedang mengerakkan kedua jarinya keluar-masuk di lubang vagina Cale.

“A-aku...”

“Hm? Ayo, apakah bayi kecilku sekarang telah menjadi anak nakal?”

Cale menggelengkan kepalanya kuat-kuat, merintih kala tangan Rok Soo yang tadinya memilin klitorisnya kini mulai bermain-main dengan putingnya yang tegang.

“Menurutlah pada, Daddy.”

“D-daddy—ah!” pekik Cale ketika jari-jari Rok Soo masuk lebih dalam ke vaginanya yang berdenyut-denyut.