WHEREVER YOU ARE || 078
—copyright, 10 Februari 2024—
.
.
.
JERITAN menyakitkan yang merobek telinga pecah, teriak kesakitan memecah kesunyian. Suara terengah-engah serta napas yang terputus-putus tak sekalipun menghentikan Rok Soo menghentikan ritualnya bahkan ketika Cale memohon.Pria itu memaksakan kehendaknya terhadap Cale yang membuat si rambut merah mengejang, geliat tubuhnya yang meronta membuat Rok Soo mengeratkan cengkeraman—memeluk tubuh ringkih itu meski harus menulikan telinga atas gema Cale yang menyuarakan rasa sakitnya.
Rok Soo meringis, bergetar tak terkendali saat cahaya keemasan dari ‘Cincin Jiwa’ secara perlahan terangkat—lepas dari ikatan jari manisnya dan Cale yang tercekik.
“H-hentikan! Hentikan!”
Cale memberontak, menghindar sekuat tenaga saat serbuk-serbuk cahaya keemasan dari pecahan ‘Cincin Jiwa’-nya merobek kulitnya. Meresap hingga ‘Tanda Jiwa’ di punggung atas belikatnya bersinar. Seperti terbakar, Cale merasakan sakit yang tertahankan hingga membuatnya tak bisa lagi mengeluarkan air mata.
“Hentikan! Sakit, sakit!”
Cale mendorong tubuh Rok Soo, mencoba untuk melepaskan diri dari pelukan pria itu yang bergeming—tak tergerak sedikitpun meski Cale telah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mendorongnya pergi tapi, Rok Soo, pria itu semakin erat memeluknya.
“Pergi! Menjauh! Jangan sentuh aku!” Cale menjerit ketakutan, tangannya tak lagi mendorong, itu beralih menjadi memukul, menampar bahkan mencakar wajah Rok Soo yang bergeming seperti batu.
“Menjauhlah dariku! Aku tidak ingin disentuh olehmu!” Suara Cale serak, terdengar parau dan tumpul, napasnya tersengal dan ia menatap tajam pada Rok Soo yang tetap bergeming seolah-olah pukulan serta makian Cale bukanlah apa-apa.
Mengabaikan ratapan serta pengusiran Cale, Rok Soo tanpa henti terus melakukan apapun yang perlu ia lakukan. Meski itu menyakitinya dan Cale, tidak ada pilihan. Satu-satunya cara untuk mencabut tanda dari Dewa Yang Tersegel adalah dengan meleburkan ‘Cincin Jiwa’ milik keduanya.
Rok Soo salah. Ia telah lengah dan dengan bodohnya tak menyadari bahwa belahan jiwanya telah ditandai oleh Dewa Yang Tersegel. Entah sejak kapan namun, sepertinya itu jauh sebelum Rok Soo sendiri datang ke dunia ini. Itu terlihat dari bagaimana calon bayi mereka berkembang yang mana seharusnya tumbuh sebagai anak yang akan mewarisi kekuatan suci miliknya berubah menjadi kutukan yang akan membunuh ibunya.
Tiba-tiba, Rok Soo merasakan kemarahan. Gemuruh yang mendidih di dadanya yang membara membakar semua rasionalitasnya sehingga membuatnya tanpa ampun menghajar apapun yang mengganggu Cale bahkan ketika Cale semakin menjerit kesakitan.
Sepertinya... bukan hanya tubuh Cale yang ditandai tetapi, juga jiwanya.
Pada saat itu, Rok Soo berhenti. Benar-benar berhenti saat aliran darahnya mengalir deras akibat adrenalin yang terpicu oleh sesuatu.
Ia menyadarinya. Sekarang. Bahwa Cale... menjadi lemah bukan karena Cale lemah. Sejak awal, Cale tidak pernah selemah ini bahkan ketika Rok Soo datang ke dunia ini untuk yang pertama kalinya setelah dunia ini tercipta, penampilan Cale sama sekali tidaklah rapuh namun, entah sejak kapan, vitalitas Cale mulai menurun hingga ke titik rentan. Semua itu kemungkinan karena Cale sendiri telah dijadikan tujuan oleh Dewa Yang Tersegel. Dewa bajingan itu, sepertinya telah menetapkan Cale sebagai wadah untuk kebangkitannya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Wherever You Are
FanfictionSeiring berjalannya waktu, semua kebaikan yang ada di hatinya mulai terkikis saat rahasia mengerikan yang tersembunyi dalam sebuah novel fantasi terungkap. Meninggalkan perasaan pahit akan dendam masa lalu yang menuntut pada pembalasan yang pernah t...