CHAPTER 445

318 29 0
                                    

CHAPTER 445

Chrazz!

"Kyaaa.."

Mak Wijong tidak bisa memastikan apa yang terjadi pada tubuhnya. Rencananya tidak mempan pada Chun Yeowun, jadi dia bimbang, apakah dia harus melepaskan semua Qi Gunturnya.

Tapi tidak ada yang bisa dia lakukan saat menghadapi pria yang sudah menyerap habis seluruh inti.

'Aku harus menghentikan ini! Atau aku akan mati karena ini!'

Untungnya, ada satu hal yang menguntungkannya. Meski perih, namun karena sudah ada petir di tubuhnya, maka Mak Wijong tidak terlalu tersengat listrik.

'Saat ini, tidak ada lagi yang bisa aku lakukan terhadap monster yang satu ini. Aku harus segera kabur melarikan diri.'

Mak Wijong mungkin akan terbunuh jika ini terus berlanjut, tentu niat mulianya untuk menciptakan dunia yang berkeadilan tidak tercapai.

Tetapi,

"Rupanya kau mampu bertahan lebih baik dari yang aku kira."

Chrazz!

"KYAAAAA..!"

Tidak ada habisnya aliran Qi Guntur yang terus masuk melalui pedang yang dipegangnya.

Meskipun dia tidak mati karena sengatan listrik, namun kejutan itu, yang secara bertahap berlanjut untuk waktu yang lama, membuat kesadaran hilang.

Pada saat itu, beberapa orang yang tergabung dalam pasukan pemberontak Force of Great Heaven tersadar dan menyerang.

"Hentikan sekarang!"

"Hmm!"

Mereka takut kalau serangan dari Yeowun akan membunuh Mak Wijong. Dan mereka berpikir, jika mereka bisa membuat Yeowun melepaskan pedangnya, maka Mak Wijong akan selamat.

Tapi melepaskan tangan Yeowun yang masih menjepit pedang bukanlah tugas yang mudah.

Tanpa menoleh, Yeowun berpura-pura menurunkan tangan kirinya.

Bang! Bang! Bang!

"Kyaaa..!"

"Tut-tubuhku!"

Ketiga orang itu tersungkur ke tanah.

Yeon Young In yang seorang Panglima saja dibuat kesulitan berdiri, apalagi orang-orang ini yang jauh lebih tidak terampil daripada para Panglima Force of Justice.

'Mak Wijong dalam bahaya.'

Panglima #2 Santo Gak Yeon, yang tadi didorong oleh energi, tidak tahan hanya jadi penonton. Dia segera mengaktifkan 72 Ritus Kuil Shaolin untuk menyelamatkan Mak Wijong.

"Tuan Chun! Sekali lagi mohon maafkan kekasaran saya."

Whuss!

Energi emas melesat dengan target tangan kanan Chun Yeowun yang masih menjepit pedang. Karena itu adalah Qi Pedang, tentu sulit untuk menghindarinya, tetapi reaksi Chun Yeowun tetap tenang.

"Aku agak sungkan karena anda seorang biarawan dari Kuil Shaolin."

"Hah?"

Chun Yeowun sedikit mengangkat tangan kirinya seperti sedang menggenggam pedang.

Ssst!

Sebuah Pedang Gaib naik dan menembus bahu Gak Yeon.

"Kyaaa..!"

Gak Yeon, yang bahunya seperti ditindik, batuk darah dan segera bangkit kembali.

Dia tidak tahu bahwa trik pamungkas seperti itu dapat dilakukan oleh seorang pemuda dengan entengnya, seperti sedang membalikkan kartu di tapak tangannya.

NANO MACHINE 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang