CHAPTER 480

251 27 0
                                    

CHAPTER 480

Sama dengan Liam, Keanu, selaku kapten Squad Elit, telah memodifikasi ketahanan tubuh manusianya. Tetapi siapa yang menyangka, kalau dia akan mati sia-sia seperti ini?

'...!?'

Terkejut dengan kematian mendadak kapten mereka, akhirnya Squad Elit yang tersisa menyadari situasi mereka.

Sampai saat mereka bertemu muka dengan Yeowun, mereka semua terbakar oleh ambisi. Sesumbar dengan mengatakan bahwa mereka akan memenangkan pertempuran, yang setara dengan Gerbang Besar.

Tetapi kini situasinya berbalik tidak menguntungkan mereka.

'Sial!'

Kini, justru mereka yang akan diburu.

Dari pihak Squad Elit, dua orang telah tewas, dan satu lengan ditebas putus, membuatnya tidak mampu bertempur lagi. Tidak ada cara lain selain kabur, jika mereka masih menyayangi nyawa mereka.

'Ugh, tidak mungkin kita mampu untuk melakukan apapun padanya. Mau menundukkan dia? Gila kali!'
Therese mengerang dalam hati.

Melemahkan musuh adalah satu-satunya cara yang masih mungkin bisa mereka lakukan untuk mendapatkan celah. Tapi bagaimana caranya mereka bisa melemahkan monster?

Sebaliknya, mereka tidak tahu, apakah mereka bisa melarikan diri dari sini atau tidak.

'Dua anggota utama Squad Elit Keanu sudah gugur. Mungkin ketika kelima Squad Elit berdatang... ah!'

Tiba-tiba, Therese berhasil memikirkan sesuatu.

"Squad Elit Mawar Kematian!"

Mereka bukanlah satu-satunya tim yang diutus ke sini. Meskipun mereka tidak berbarengan karena kesombongan dan sifat keras kepala Keanu, saat ini Squad Mawar juga ada di sini.

'Aku bisa meminta bantuan.'

Therese bukan berniat meminta bantuan untuk menaklukkan monster itu. Dia ingin bantuan untuk melarikan diri.

Chun Yeowun, yang telah memancung kepala Keanu, mulai melirik ke tiga orang tersisa, yang tampak bertekad untuk mempertahankan hidup mereka.

Dia hanya melakukan kontak mata sederhana saja, tetapi nyali ketiganya seketika menciut.

'Kita harus mengulur waktu...'
Theresia mengangkat tangannya.

Mengangkat kedua tangan, berarti pasrah untuk menyerah. Sikap itu tentu sudah sangat dipahami semua orang, terlepas dari zamannya.

Chun Yeowun mengangkat alis kanannya saat dia bertanya.
"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Ah, kami mengaku kalah. Kami tidak ingin bertarung lagi."

Mendengar ucapan Therese, Tanaka yang masih memegangi lengannya yang putus, berteriak.

"Therese!"

Tangan Therese yang sedang terangkat di udara, memberi kode. Tanaka dan Baren, jadi menganggap kalau Therese sedang menjalankan rencananya sendiri, makanya mereka terdiam.

Kemudian Therese bernegosiasi dengan hati-hati.
"Aku minta maaf. Kami tidak bisa berbuat banyak dengan kekuatan kami saat ini. Meneruskan pertarungan tidak ada artinya lagi."

Chun Yeowun menjawab dengan suara dingin.
"Sejak awal, seharusnya kalian tidak perlu datang ke sini."

Therese merespons sambil berkeringat dingin.

"Ugh, status kami tidak lebih dari tentara biasa. Jika ada perintah diberikan dari atas, mau tidak mau kami harus melaksanakannya."

Pengakuan Therese memang tidak salah. Dia sampai ke sini, memang tidak dengan niat untuk menangkap Yeowun.

NANO MACHINE 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang