CHAPTER 469

300 30 0
                                    

CHAPTER 469

Tatatak!

Hwang Heol si pria berbalut perban, terus berlari tanpa istirahat.

Berkat kegesitannya saat berlari, dia sudah menjauh lebih dari 20 mil ke arah barat laut Gunung Changbai.

Itu adalah hasil dari berlari tanpa henti dengan niatnya untuk menyelamatkan majikannya. Sedangkan Blade God hanya diam tak bergerak sedikitpun di gendongannya.

Itu karena Blade God sedang berkonsentrasi untuk mengusir energi hitam yang telah menyerang tubuhnya.

'Energi apa itu? Sepertinya itu membuat Lord kesulitan?'

Satu hal yang pasti. Itu energi mengerikan yang mengganggu regenerasi tubuhnya.

Namun, melihat pendarahan ditubuhnya mulai berhenti, dan bagian tubuh Blade God perlahan mulai beregenerasi, sepertinya energi hitam mengerikan itu sudah terlepas.

'Anak itu terlambat.'

Maksudnya pemuda berambut merah cerah itu yang terlambat.

Dia berkata, kalau dia akan menghadang para pemburu di belakang mereka. Tetapi sudah lebih setengah jam waktu berlalu, Blade God belum juga melihat kedatangan pemuda itu.

Dan tiba-tiba,

Dhenkk!

"Haaa... haaa... berhenti!"

"Lord?"

Mendapat perintah dari Blade God, Hwang Heol berhenti. Dia ingin tahu kenapa alasannya, saat Blade God memandang ke langit di timur.

Tidak ada burung yang terbang di langit.

Blade God menatap tajam ke langit dengan wajah pucat dan mata merahnya lalu mengumpat.

"Demon ... God!!!"

***

Langit yang tadinya suram karena hujan pengaruh dari kekuatan Harimau Putih, kini tiba-tiba menjadi cerah.

Saat matahari terbenam di cakrawala, langit berwarna merah. Puncak Gunung Changbai dipenuhi oleh mayat yang bergelimpangan.

Para pemuja sekte berinisiatif untuk memindahkan semua mayat.

"Sekarang, berapa banyak yang tersisa?"

"Tidak banyak yang tersisa."

"Kerjakan cepat. Matahari mulai terbenam."

"Siap!"

Para prajurit bergerak di bawah perintah Baek Gi dan Che Takim. Semua jasad sengaja dikumpulkan untuk dilakukan kremasi.

Chun Inji yang berdiri di sebelah Chun Yeowun, ikut memantau pembersihan itu dari atas puncak, berkata.

"Padahal kau memiliki kekuatan sempurna untuk bertindak kejam, namun ternyata kau bersikap baik. Cucuku."

Mendengar kata-kata pujian itu, Chun Yeowun hanya menggelengkan kepalanya dan menjawab.

"Ini bukan untuk orang mati. Perlakuan ini semua demi Dewa Timur."

Mendengar alasan dibalik titah Yeowun, Chun Inji hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dari tragedi yang terjadi di puncak, dia juga bisa memahami sepenuhnya.

Chun Yeowun memberikan izin untuk mengkremasi tubuh anggota Klan Blade God Six Martial, karena dia ingin mempertahankan kebenaran yang dijunjung tinggi oleh Ark Wui.

Wheinkk!

Di atas batu tunggal Gunung Changbai, tempat angin dingin bertiup. Batu nisan dengan nama Dewa Timur, Ark Wui, tertulis di atasnya. Batu nisannya diukir sendiri oleh Chun Yeowun dari bebatuan danau.

NANO MACHINE 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang