ʚ SCENIC ɞ

115K 8.7K 5.6K
                                    

"Indah" bukan hanya tentang sesuatu yang dinilai sempurna, tapi kenapa hanya yang sempurna boleh menikmati keindahan itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Indah" bukan hanya tentang sesuatu yang dinilai sempurna, tapi kenapa hanya yang sempurna boleh menikmati keindahan itu?

𝐒𝐂𝐄𝐍𝐈𝐂
𝑟𝑎𝑑𝑒𝑥𝑛, Dec 2022

Fantasy - Romance
[⚠️] story may contains adult scenes, violence, and harsh words.

Fantasy - Romance[⚠️] story may contains adult scenes, violence, and harsh words

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PROLOG

Sekelompok kunang-kunang mulai mengisi kehampaan udara. Kilauan kuning yang terpancar dari tubuh mereka menciptakan refleksi indah pada permukaan air danau. Crystal Lake, danau sebening kristal dengan air terjun cantik yang membuatnya disebut "surga tersembunyi", bahkan hanya satu orang mengetahui keberadaannya di Hutan Nueva.

Orang tersebut yang pertama kali memberi nama "Crystal Lake" untuk danau kecil itu.

Selama tidak banyak manusia tau adanya Crystal Lake di hutan ini, Laut akan terus menikmati keindahannya seorang diri. Lelaki itu tidak berminat memamerkannya kepada siapa pun. Dia tak rela air danau menjadi keruh akibat kecerobohan manusia.

Laut menyapukan jemari tangan di rambut tebalnya yang memiliki dua campuran warna, hitam legam dengan highlight putih yang ia dapat sejak lahir. Itu merupakan gen dari ibunya yang juga memiliki warna rambut seperti itu.

Setelah melepas kaus dan hanya menyisakan celana pendek di tubuh, Laut membuang napas panjang seraya mendongak. Iris peraknya mengarah ke langit malam. Cahaya bulan tampak lebih terang dari malam-malam sebelumnya. Gemerlap bintang turut mencuri perhatian Laut yang selalu kagum akan indahnya alam.

Perlahan ia turun ke air. Dinginnya air menyergap kulit Laut dengan bebas, menusuk hingga ke pori-pori. Ia tahan napas sejenak sambil berjalan menjauh dari tepian sampai air menyentuh dada. Cipratan air terjun sesekali membelai wajahnya, dan Laut sangat menikmati itu.

Dua tangannya bergerak menampung air, kemudian membasuhkannya ke kepala. Sedikit demi sedikit helaian rambut Laut basah semua. Ia memejamkan mata selama melakukan kegiatan itu.

ScenicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang