3 ʚɞ Curious Ai
Laut ditugaskan Zae membawa Ai ke sebuah tempat untuk memperkenalkannya ke dua orang terpenting di keluarga besar.
Dua orang itu harus tau bahwa Laut memiliki kenalan seorang gadis yang belum diketahui asalnya dari mana.
Biasanya Laut ke mana-mana selalu berjalan kaki tanpa berminat bawa kendaraan. Sekarang ia harus mengendarai mobil dikarenakan jarak ke rumah itu cukup jauh dari kediamannya.
Laut hanya berdua Ai. Zae tidak ikut dikarenakan dia sangat sibuk, harus memenuhi jadwal meeting, dan Sky sedang berjuang menyelesaikan tugas kuliah.
Di sepanjang jalan tidak ada percakapan yang terjadi antara Laut dan Ai. Perempuan itu terpesona akan ramainya suasana di tengah kota yang jauh dari hutan. Ada banyak kendaraan yang bagi Ai sangat asing bentuknya. Bahkan Ai bingung ketika ia melihat barisan pohon serta tanaman kecil di tepi jalan raya.
Sesekali Laut melirik Ai yang tidak henti mengamati aktivitas banyak orang di luar sana. Dari sekian banyaknya manusia, Ai sadar mereka semua tak memiliki sayap. Senyum Ai terukir lebar, ia merasa tidak sendirian lantaran punya nasib yang sama dengan mereka.
Padahal manusia memang tak punya sayap. Berbeda dengan Ai yang bukan manusia.
"Di Faigreene tidak ada pemandangan seperti ini. Tidak ada teman yang ramai-ramai berjalan kaki. Semuanya terbang, hanya aku yang menapak di tanah." Ai bercerita yang tentunya tak Laut mengerti.
"Di sini beda sekali rasanya ... aku seperti menemukan harapan besar. Aku punya banyak teman yang juga tidak bisa terbang!" seru Ai ceria.
"Apa itu artinya aku tidak akan diejek lagi?" Kini Ai menatap Laut penuh harapan. "Aku sangat senang!"
Laut hanya bisa bergumam karena tidak tau harus menanggapi Ai bagaimana. "He'em."
Ai bertepuk tangan pelan dan singkat sambil memamerkan senyumnya yang kian merekah. Dia semakin menggemaskan bila berekspresi seperti itu. Imutnya benar-benar natural.
Kurang dari sepuluh menit mereka tiba di tempat tujuan. Kedatangan Laut disambut hangat oleh pemilik rumah. Mereka adalah kakek dan nenek buyut dari pihak ibu Laut.
"Sageema, Sageepa," sapa Laut seraya membungkuk sopan di hadapan Alaia dan Langit.
Sageema berarti nenek buyut, dan Sageepa berarti kakek buyut.
Alaia langsung memeluk cicitnya, berjinjit demi mengecup pipinya, lalu mengelus rambut Laut yang tebal dan halus. Tatapan teduh Alaia membuat dada Laut menghangat, serta ia merasakan kenyamanan yang membuat hati tenang.
Langit pun memeluk Laut seraya mengusap punggungnya. Selama pelukan itu berlangsung ia tersadar bahwa Laut makin tinggi. Keturunan Lonan memang jauh lebih tinggi daripada Raja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenic
Romansa"Indah" bukan hanya tentang sesuatu yang dinilai sempurna, tapi kenapa hanya yang sempurna boleh merasakan keindahan itu? 𝐒𝐂𝐄𝐍𝐈𝐂 𝑟𝑎𝑑𝑒𝑥𝑛, Dec 2022 Low Fantasy - Romance ⚠︎ story contains violence, sexuality, harsh words, and other mature...