"Indah" bukan hanya tentang sesuatu yang dinilai sempurna, tapi kenapa hanya yang sempurna boleh merasakan keindahan itu?
𝐒𝐂𝐄𝐍𝐈𝐂
𝑟𝑎𝑑𝑒𝑥𝑛, Dec 2022
Low Fantasy - Romance
⚠︎ story contains violence, sexuality, harsh words, and other mature...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
37ʚɞKesedihan Sky
Acara makan malam terlaksana lancar. Sky lega telah memperkenalkan Ava kepada Zae, Ai, dan Laut, bahkan para pelayan rumah. Respons seluruh orang rumah sangat baik, mereka menyambut Ava antusias.
Sekarang tugas Sky mengantar Ava kembali ke kediamannya. Perempuan itu harus pulang dengan keadaan baik, bersih, ceria, dan pastinya tak ada luka sekecil apa pun di kulitnya yang mulus. Kalau sampai ada, bisa-bisa Sky dihajar Brecht.
Mobil Sky masuk ke pekarangan rumah Ava. Keadaannya sepi. Sky mengantar Ava tepat waktu, sesuai kesepakatan yang telah dibicarakan bersama Brecht bahwa Ava tak boleh dibawa pergi lebih dari dua jam. Ibu Ava pun belum pulang.
Mereka tidak langsung keluar dari mobil. Ada keheningan yang tiba-tiba tercipta di antara keduanya. Hening yang untungnya hanya terjadi beberapa detik.
"Thanks buat malem ini, Sky." Ava memecah kesunyian.
Senyum Sky melebar. Ia mengangguk dan mengulurkan satu tangan untuk mengacak rambut pendek Ava. Sky usap puncak kepala Ava, membuat gadis di sampingnya itu berdebaran. Namun Ava sembunyikan debar-debar tersebut di balik celotehannya yang seolah tak suka kepalanya diusap-usap Sky.
"Sky, rambut gue jadi berantakan!" omel Ava seraya menepis tangan Sky.
"Iya, sama." Sky menyahut, masih dengan senyum lebar.
Ava lirik rambut pink Sky. "Apa yang berantakan? Rambut lo masih terbilang rapi."
"Hati gue. Berantakan kalo liat lo marah-marah. Bahaya juga buat kesehatan jantung. Lo terlalu lucu, gemesin, mau gue acak-acak terus rambutnya," celetuk Sky sambil terus mengacaukan keindahan rambut Ava.
Sky begitu gemas terhadap Ava sampai rambut pendek itu tidak karuan style-nya seperti apa. Di detik ini Ava pasrah lantaran percuma menegur Sky. Tak akan didengar, malah makin menambah rusuh suasana.
"Tadi ada yang bikin lo enggak nyaman?" tanya Sky. Tangannya tidak bisa diam, masih memainkan rambut Ava meski tak sampai dibuat berantakan lagi. Hanya dipintal-pintal ke jari.