19. Rencana

27.5K 4.5K 7.4K
                                    

Babygeng.. Ai & Janessa baru bikin IG. Follow semua RP Scenic yuk!

 Follow semua RP Scenic yuk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19 ʚɞ Rencana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19 ʚɞ Rencana

Setelah meninggalkan Hutan Nueva, Ai merasakan ada yang beda dari sikap Laut. Lelaki itu memberi jarak tanpa alasan. Kelihatan biasa saja, tapi menurut Ai ini tidak biasa.

Laut yang manis kepada Ai telah kembali ke sikap dinginnya.

Perubahan itu terjadi mendadak. Dua hari camping dilalui dengan berbagai kegiatan seru, mulai dari momen penuh tawa sampai menangis haru. Anehnya pagi ini Laut bertingkah seakan-akan Ai melakukan kesalahan besar yang membuatnya tak ingin berada di dekat gadis itu, bahkan enggan menyapa.

Di sepanjang perjalanan pulang sama sekali tidak ada percakapan yang terjadi antara Laut dan Ai. Laut menyendiri di jok belakang, sedangkan Ai duduk di samping sopir.

Ini permintaan Laut yang menyuruh sopir mengajak Ai duduk di sebelahnya. Laut bilang ia ingin sendirian di belakang. Tidak mau ada yang menemaninya, termasuk Ai.

"Laut lagi sedih, ya?" Ai bertanya kepada diri sendiri lewat percakapan batin.

"Laut murung terus ... kelihatan enggak ada semangat," lanjut Ai seraya menoleh ke belakang, menatap Laut yang pandangannya kosong dengan sedikit menunduk.

Ai kembali menghadap lurus ke depan. Ia amati jalan raya yang tak begitu dipadati kendaraan. Mobil berjalan mulus tanpa diganggu kemacetan, dan Ai pikir ini sesuatu yang baik karena mereka akan lebih cepat tiba di rumah.

"Pak Sopir, Ai mau bertanya." Perempuan pemilik rambut tebal nan panjang itu bisik-bisik ke sopir yang diketahui bernama Vian.

"Silakan, Nona Ai." Vian menanggapi sopan.

Ai berharap Laut tak mendengar perbincangan rahasianya dengan Vian. "Kalau lelaki diam terus itu apa artinya, Pak?" tanya Ai.

"Mmm ...." Vian bergumam, ia langsung paham ke mana arah pembicaraan Ai. Apa lagi kalau bukan tentang Laut yang dari tadi menutup rapat mulutnya.

ScenicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang