"Indah" bukan hanya tentang sesuatu yang dinilai sempurna, tapi kenapa hanya yang sempurna boleh merasakan keindahan itu?
𝐒𝐂𝐄𝐍𝐈𝐂
𝑟𝑎𝑑𝑒𝑥𝑛, Dec 2022
Low Fantasy - Romance
⚠︎ story contains violence, sexuality, harsh words, and other mature...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
17 ʚɞ Naughty and Brave
Que mencari sebuah bacaan seru untuk dibawa ke Bumi. Hari ini ia akan pergi ke Hutan Nueva sesuai perintah Zennor. Baru beberapa hari lalu Zennor menerima kabar baik tentang Ai, sekarang dia penasaran lagi dan ingin tau aktivitas-aktivitas Ai.
"Kamu cari apa, Que?" Zennor bertanya, merasa agak aneh melihat Que terbang ke kiri dan kanan di hadapan rak buku yang teramat besar.
Que berbalik menghadap rajanya. "Raja, Putri Aequa akan memberikanku bacaan buku manusia. Jadi, aku berpikir untuk memberikannya buku peri yang kemungkinan belum pernah Putri baca."
Zennor memikirkan sesuatu yang berhubungan dengan buku. Ini merupakan kesempatan yang dapat Zennor gunakan sebaik mungkin untuk kebaikan putri tunggalnya.
"Saya tau." Zennor terbang lebih tinggi menggapai satu buku yang tidak boleh dibaca rakyatnya. Itu adalah buku milik Kerajaan Faigreene.
Letak buku kerajaan berada di rak tertinggi dan tersimpan dalam kotak kaca terkunci. Zennor satu-satunya yang bisa membuka kotak kaca tersebut.
Belasan tahun buku itu tidak dibaca lagi. Terakhir Zennor membacanya ulang ketika Ai baru memasuki usia tiga tahun. Setelahnya, buku cantik tersebut tak pernah disentuh kembali oleh pemimpin kerajaan.
Zennor membawa buku bernuansa ungu itu kepada Que. Ia berpesan, "Jangan pernah kamu baca isinya, cukup judulnya. Jangan nekat mengintip dalamnya. Jangan penasaran."
Que mengangguk cepat. "Baik, Raja! Akan kuingat dan kulakukan."
"Jangan bilang Aequa buku ini titipan dari saya. Kau bilang saja itu barter dengan buku bacaan manusia," papar Zennor.
"Aku paham. Jangan mencemaskan apa pun, Raja!" Senyum Que merekah kian lebar.
Zennor tak ragu menaruh rasa percayanya kepada Que. Selama ini Que tidak pernah mengecewakannya karena dia penurut dan tulus. Sekarang Zennor memakai kekuatannya untuk melindungi perjalanan Que agar bukunya sampai dengan selamat di tangan Ai.