20 ʚɞ All of a Sudden
Ayunan bergerak membawa Ai berayun di bawah gerimis tipis bercampur guyuran air yang meluncur dari selang. Ia main sendiri di taman mini rumah karena tak ada Laut yang biasa menemaninya. Laut masih di kampus, kemungkinan pulang sebentar lagi.
Ai memejamkan mata dan berimajinasi dirinya melayang di udara sambil mengontrol air. Ini sangat menyenangkan. Bermenit-menit Ai di posisi itu sampai sekujur tubuhnya basah.
Dari kejauhan, tepatnya di ambang pintu utama, para pelayan rumah memantau Ai. Mereka tak mau mengganggu momen seru Ai, tapi mereka tidak melepas pandangan dari gadis itu sekadar memastikannya aman.
Di tangan masing-masing pelayan terdapat benda yang diperlukan Ai. Nanti ketika mereka lihat Ai hendak meninggalkan taman mini, mereka akan bergerak cepat menghampiri Ai dan memberikan benda-benda itu.
Ada handuk besar untuk kepala, handuk kimono buat badan, handuk kecil untuk wajah, sandal karet anti tergelincir, dan payung transparan guna melindungi Ai dari rintik gerimis.
"Nona Ai riang sekali, ya. Sangat manis," ucap seorang pelayan, ia tersenyum hangat menyaksikan Ai.
Suri dan para pelayan setuju. Ai bagai matahari di tengah awan pekat yang siap memuntahkan serbuan hujan. Ia sendirian, anteng memendarkan cahaya tanpa takut redup, dan tidak disangka-sangka cahayanya bertahan lama ... malah semakin benderang hingga mengalahkan kegelapan.
Ai menyebar keceriaannya lewat senyuman yang menular ke satu pelayan hingga pelayan lainnya.
"Tuan Zae pasti bahagia memiliki anak gadis semenyenangkan Nona Ai. Baik, ramah, sopan, menggemaskan, dan tutur katanya begitu lembut. Aku paling senang mendengar Nona Ai bicara karena suaranya amat halus," papar pelayan.
"Benar. Aku berharap kehadiran Nona Ai dapat menambah kebaikan yang mengelilingi Tuan Zae dan anak-anak."
"Tentu saja. Aku yakin demikian karena Nona Ai tidak seperti kekasih Tuan Muda Sky yang selalu bersikap seenaknya. Dia sering merendahkan kita sebagai pelayan," celetuk seseorang.
"Hey ... jangan bicara seperti itu!"
"Ini fakta."
"Kekasih Tuan Muda Sky memang kurang ramah, tapi alangkah baiknya kita tidak membicarakan hal buruk soal orang lain."
"Jujur saja, kamu pasti kesal kalau dia datang, 'kan? Sama, aku pun begitu."
Suri menjadi penengah di saat dua pelayan meributkan Janessa. "Sudah. Lebih baik kita bersiap ekstra karena sebentar lagi Tuan Muda Laut kembali."
Mereka bergegas mempersiapkan diri sebelum Laut tiba. Semua pelayan mengalami kegugupan yang tingkatannya nyaris sama setiap akan menyambut kepulangan Laut. Saking gugupnya mereka sampai mulas duluan padahal mobil Laut belum kelihatan, masih jauh dari kawasan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenic
Любовные романы"Indah" bukan hanya tentang sesuatu yang dinilai sempurna, tapi kenapa hanya yang sempurna boleh merasakan keindahan itu? 𝐒𝐂𝐄𝐍𝐈𝐂 𝑟𝑎𝑑𝑒𝑥𝑛, Dec 2022 Low Fantasy - Romance ⚠︎ story contains violence, sexuality, harsh words, and other mature...