"Indah" bukan hanya tentang sesuatu yang dinilai sempurna, tapi kenapa hanya yang sempurna boleh merasakan keindahan itu?
𝐒𝐂𝐄𝐍𝐈𝐂
𝑟𝑎𝑑𝑒𝑥𝑛, Dec 2022
Low Fantasy - Romance
⚠︎ story contains violence, sexuality, harsh words, and other mature...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
11 ʚɞ Revenge Kiss
Akhir-akhir ini Zennor selalu menyendiri. Ia tidak ingin dikawal para peri jantan, dan selalu menghindar tiap sekelompok peri mendatanginya.
Ia tak bermaksud untuk menjadi raja yang tidak peduli pada rakyatnya. Zennor hanya butuh kesendirian yang betul-betul sunyi tanpa diganggu satu pun peri. Ia kehilangan semangat menjalani harinya yang padat dan penuh hal haru. Ia tidak memiliki gairah menikmati waktu.
Porsi makan Zennor ikut berkurang drastis hingga pipinya makin tirus. Tatapannya kuyu dengan warna bola mata tidak segar. Dia terlihat sakit, padahal Zennor sehat secara fisik.
Ia banyak melamun di sepanjang hari. Mulutnya tertutup rapat, enggan membukanya meski hanya untuk membuang napas panjang. Zennor mendadak jadi sosok lemah yang tak punya harapan demi masa depannya.
Zennor yang tegas dan garang tiba-tiba berubah menjadi raja yang super pendiam, pemurung, dan tak peduli pada orang lain.
"Di mana Raja Zennor? Masih pergi?" Que, salah satu peri jantan pengawal Zennor, bertanya pada peri-peri di dalam istana.
"Masih, Que. Raja Zennor belum kembali sudah lima jam lamanya," jawab peri cantik yang begitu khawatir mengenai Zennor. Namanya Tiana. Dia bertugas membersihkan ruangan-ruangan penting di istana.
Que berujar, "Aku rasa aku harus mencari Raja Zennor sekarang. Ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus."
"Kau butuh kawan, Que? Kami siap menemanimu," tawar peri lain.
"Biar aku pergi sendiri. Seandainya aku berhasil bertemu Raja Zennor, pasti beliau marah bila aku datang bersama banyak peri," ungkap Que.
"Baiklah. Aku mengerti. Hati-hati, Que! Semoga kau berhasil!"
Que sama khawatirnya seperti Tiana dan peri lain. Dia tidak ingin Zennor kenapa-kenapa di luar sana. Perasaan yang memenuhi hatinya membuat dia mulai berpikiran buruk tentang Zennor yang entah berada di mana saat ini.
Pada akhirnya Que pamit kepada mereka untuk mencari Zennor di luar istana. Sebagai peri jantan yang cukup dekat dengan Zennor karena dia adalah pengawal yang paling sering Zennor ajak bicara, itu membuat Que mengetahui beberapa cerita singkat yang sang Raja lontarkan dari mulutnya.
Cerita singkat itu tidak jauh-jauh tentang Ai. Zennor membicarakan Ai, putri tunggalnya yang dibenci para penghuni Faigreene.
Kira-kira seminggu lalu, Zennor menceritakan keburukan Ai dan berkata bahwa ia sangat menyesal memiliki anak seburuk itu.
Namun di dua hari lalu, Zennor bercerita soal Ai dengan nada pelan dan agak lemah. Topiknya bukan soal keburukan Ai. Que menemukan kehampaan dari tatapan Zennor pada saat itu. Dan kini, Zennor bersikap aneh yang membuat semua rakyatnya bertanya-tanya.
"Apakah Raja Zennor pergi karena Putri Aequa?" gumam Que.
Que mengenal Ai sebagai anak manis yang murah senyum dan senang bermain sendirian di dekat danau kecil. Berbeda dengan banyaknya peri di Faigreene yang begitu membenci Ai, justru Que ingin berteman dengan Ai, tapi takut.