1. Her

61K 6.8K 5.2K
                                    

1 ʚɞ Her

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 ʚɞ Her

Laut tiba di rumah dalam keadaan pakaiannya sudah setengah kering. Ia berjalan kaki dari Hutan Nueva yang menghabiskan waktu kira-kira dua puluh menit.

Kedatangan Laut dibarengi sebuah mobil putih berhenti di luar halaman rumah. Pagar yang menjulang tinggi itu terbuka otomatis dengan sensor menyala, memindai mobil tersebut. Laut menghentikan langkahnya sejenak dan membiarkan mobil masuk lebih dulu.

Laut menunduk ketika berjalan menelusuri halaman rumah yang luas. Pagar telah menutup dengan sendirinya, dan mobil tadi berhenti di lahan parkir. Tidak ada minat Laut melirik orang yang akan keluar dari mobil karena dia tau siapa di dalamnya.

"Laut!" Suara familier itu berasal dari lelaki yang mengendarai mobil. Sky menurunkan kaca jendela demi menyapa kembarannya.

Sky menebar senyuman lebar kepada Laut yang sama sekali tak menoleh. Laut tetap berjalan menuju pintu utama rumah seolah tidak ada orang lain di sekitarnya. Dalam keadaan apa pun Laut akan terlihat bad mood, padahal bisa saja suasana hatinya tak sesuram mimik yang ia perlihatkan kepada orang lain.

Di sebelah Sky ada seorang perempuan yang mengamati Laut dengan perasaan hati kurang nyaman. Ia menoleh ke Sky, langsung menuturkan keresahannya.

"Sky, Kak Laut kayaknya enggak suka aku dateng." Janessa berucap.

Sky menyahut tanpa memudarkan senyuman. "Suka, kok! Kalem aja, Sayang."

Maka Sky mengajak kekasihnya turun dari mobil untuk segera masuk ke rumah. Sky tidak sabar ingin membawa Janessa ke hadapan ayahnya. Pasti akan menyenangkan bila mereka makan malam bersama dan dilanjuti obrolan mengenai hal-hal ringan.

Saking semangatnya menyambut malam spesial ini, Sky sampai memesan menu makanan terbaik dari salah satu restoran ternama di Irvetta, kota tempat mereka tinggal. Semua sajian itu telah sampai dengan selamat dan disiapkan para asisten rumah.

Sebelum Sky dan Janessa masuk, Laut yang duluan masuk dengan disambut para pekerja rumah. Mereka semua berbaris di sepanjang jalan masuk, membungkuk rendah, menunjukkan rasa hormat kepada Laut.

Laut pun setengah membungkuk dan lanjut berjalan lurus menuju tangga. Dia ingin cepat-cepat ke kamar dan mandi. Semua pekerja sudah tidak kaget melihat Laut basah-basahan dari luar rumah.

"Pasti dari hutan," ucap salah seorang wanita yang telah bekerja lama di rumah ini. Ia biasa dipanggil Bu Suri oleh Laut maupun Sky.

"Semoga Tuan Muda Laut tetap sehat." Wanita lain menyahut.

Genggaman Sky tidak lepas dari jemari lentik Janessa. Mereka memasuki rumah, melewati para pekerja, dan Sky mengajak perempuan cantiknya menyamperi seorang pria yang berdiri membelakangi mereka.

Jantung Janessa berdebaran hebat sampai telapak tangannya mulai dingin dan basah hanya karena menatap figur pria itu dari belakang.

"Sky ...," gumam Janessa, gugup akan bertemu ayah Sky.

ScenicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang