"Indah" bukan hanya tentang sesuatu yang dinilai sempurna, tapi kenapa hanya yang sempurna boleh merasakan keindahan itu?
𝐒𝐂𝐄𝐍𝐈𝐂
𝑟𝑎𝑑𝑒𝑥𝑛, Dec 2022
Low Fantasy - Romance
⚠︎ story contains violence, sexuality, harsh words, and other mature...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
36ʚɞPeri Cantik
Ada satu peri yang ternyata menguping perbincangan mereka. Dia adalah peri angin, mampu mendengar suara setipis desisan angin. Tanpa perasaan ia membocorkan berita kehamilan Ai ke peri-peri lain.
"Kehamilannya tidak seperti peri, melainkan seperti manusia! Itu artinya dia akan melahirkan peri cacat! Bangsa kita semakin dibuat kotor oleh dia!" serunya.
Geger. Semua peri bersuara, bertanya-tanya dan tak henti menunjukkan rasa penasaran mereka. Peri udara dengan nama Sarayu itu senang melihat reaksi para peri yang marah terhadap Ai, sesuai ekspektasinya. Karena ia pikir Ai memang pembawa masalah di mana-mana dan harus disingkirkan dari Faigreene.
Di dekapan Sarayu terdapat sebuah buku. Itu adalah buku yang ia ambil dari rak besar milik Zennor. Dia mudah mengambilnya karena bekerja di istana untuk membersihkan debu. Hanya dengan angin yang tertiup dari mulutnya, Sarayu mampu menghempas noda-noda kecil dari segala benda punya Zennor. Ia paling sering mengurus rak buku.
"Ini buku manusia!" Sarayu berseru, seketika para peri membulatkan mata dengan mulut terbuka lebar juga.
"Kalian mau tau siapa yang membawanya ke Faigreene?" ucap Sarayu sambil menyipitkan mata. Ia langsung menjawab rasa ingin tau mereka semua. "Pengawal tersayang Raja Zennor! Que!"
Keterkejutan para peri seolah tak habis-habis. Sarayu membuka lembar demi lembar buku, menunjukkan ke mereka gambar serta tulisan yang tertera di sana.
Ada gambar unicorn, mermaid, dan hewan fantasi lainnya. Itu buku milik Ai yang diberikan kepada Que untuk belajar bahasa manusia. Sarayu mengaku ia telah membaca bukunya secara keseluruhan, secara bertahap selama berbulan-bulan. Ia hanya membacanya setiap membersihkan rak, tak berani menyimpan buku di ruang pribadinya.
Tujuan awal Sarayu membaca sebatas penasaran kenapa Que memiliki buku seperti itu dan disimpan di rak Zennor. Dia tidak berminat mempelajari bahasa manusia dari buku tersebut, tapi hari ini dia merasakan manfaatnya. Sarayu jadi paham apa yang Zennor dan keluarga kecilnya bicarakan tentang kehamilan Ai—walau banyak kata yang masih terdengar asing di telinga, dia masih bisa memahami.
"Raja Zennor dan Que telah mengkhianati kita sejak awal. Mereka diam-diam menyayangi Aequa!" lantang Sarayu.
"Pantas saja Raja begitu mudah menikahkan peri cacat itu dengan makhluk seram! Padahal seharusnya menikah dengan sesama peri!" sambar peri lain.
"Pasti karena tidak ada peri jantan yang bersedia menjadi pasangan Aequa untuk selamanya. Lagipula siapa yang mau hidup bersama peri cacat?" Sarayu berdecih.
"Aku sangat yakin ... Raja Zennor menikahkan dia dengan makhluk seram agar Aequa terlindung dari kejahatan. Padahal percuma saja! Kita tetap harus berani memusnahkan Aequa demi kehidupan generasi baru yang jauh lebih baik," imbuh Sarayu.
