"Apa yang sedang kau lihat, hm?"
Tubuh New seketika membeku saat mendengar suara Tay yang kini ada tepat di telinganya.
Kak Tay...
Tubuh New seketika menjadi dingin dan gemetar saat Tay kini ada di belakangnya dan berbisik dengan suara seraknya.
"New?"
New sontak mengerjap dan membalikkan tubuhnya dengan panik.
"K-kak.. i-itu.. Aku-"
Sudut bibir Tay terangkat, menatap handphonenya yang sedang di genggam oleh New.
"Kenapa handphone ku bisa ada di tanganmu, hm?" Tay menaikkan satu alisnya, seakan sedang menuntut penjelasan.
New menatap handphone di tangannya, "i-ini.. aku- aku hanya ingin melihat handphone kak Tay saja. Handphone kak Tay sangat bagus."
New mencoba untuk tersenyum walaupun kini ia sedang sangat ketakutan.
"Hanya itu?" Tay mengerutkan keningnya dan menatap New lekat-lekat.
Tentu saja New tak bisa ditatap seperti itu dan menjadi semakin gugup.
"Kak Tay.."
"Coba jujur padaku, kenapa kau mengambil handphone ku?"
New menggigit bibir bawahnya dengan gugup. Tay tersenyum, Tay tak terlihat marah, tapi ini malah membuat New semakin takut.
Selalu seperti ini. Tay selalu menatapnya dengan lekat dan dengan senyuman di wajahnya, Tay tak pernah membentak New atau marah pada New, tapi hal ini malah semakin membuat New takut.
Walaupun Tay tersenyum, tapi New bisa merasakan hawa mencekam yang sangat luar biasa sekarang.
"New?"
New langsung menunduk, "maafkan aku kak. Aku hanya ingin tahu tentang kak Tay. Bagaimana kehidupan kak Tay dan yang lainnya, jadi aku mencoba untuk melihat handphone kak Tay. Maafkan aku kak, aku salah besar."
Tay yang mendengar itu pun tersenyum lebih lebar, "kenapa kau tidak tanya langsung padaku? Kenapa kau malah mengambil handphone ku?"
"I-itu.. k-karna.."
"Kau takut aku tidak akan memberitahu?"
New langsung mengangguk, "ya.. aku hanya tidak ingin kak Tay merasa tidak nyaman dengan pertanyaan ku."
Tay mengangguk mengerti, "tidak apa-apa, kalau ada yang ingin kau tanyakan, kau bisa bertanya langsung padaku, New."
New mengangkat wajahnya dan menatap Tay dengan senyuman, "baiklah kak."
Tay menepuk puncak kepala New pelan.
"Baiklah, mana handphone ku?" Tay mengulurkan tangannya untuk meminta handphonenya kembali.
New langsung memberikan handphone Tay kembali.
"Tapi kak.."
"Hm? Kenapa?"
New menatap Tay lekat-lekat, "kenapa kak Tay menyimpan banyak sekali fotoku di galeri kak Tay?"
Ya, tadi New cukup kaget dengan kenyataan bahwa Tay menyimpan banyak sekali foto New. Bahkan seluruh folder di handphone Tay berisi foto New saja.
Tay yang mendengar itu pun tersenyum, "apa aku tidak boleh menyimpan foto kekasihku sendiri?"
New menggigit bibir bawahnya, "b-bukan begitu maksudku. Hanya saja.. itu cukup banyak."
Tay mengangguk, "aku sangat menyukaimu New. Jadi aku mengumpulkan semua fotomu agar aku bisa melihat wajahmu terus."
"O-ohh.." New mencoba untuk mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Mine | End✓
Fanfic⚠️ BOYSLOVE ⚠️ TAYNEW💙⚠️🔞21+⚠️ Tentang seorang artis papan atas bernama Newwie yang memiliki seorang penguntit, seseorang yang begitu terobsesi padanya hingga membuat New memohon Tay untuk menjadi bodyguard nya. Buku ke-13 (tiga belas) Start : 12...