24. Terjebak

3.2K 263 38
                                    

⚠️TOXIC RELATIONSHIP ⚠️
⚠️ MANIPULATIF ⚠️

*

*

"Kak Tay lepasin aku!!!" New berusaha mendorong tubuh Tay dengan sekuat tenaganya, namun Tay malah mencium leher belakang New dan membuat New menutup matanya.

"New.. ayo kita bicara lebih dulu."

New membuka matanya dengan kesal, "tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Semuanya udah jelas. Kau adalah Penguntit gila itu kak, kau berbohong, kau mempermainkan aku—"

"Apa kau tidak ingin tau kenapa aku melakukan ini?" Tanya Tay dengan suara seraknya.

"Apa itu penting?"

Tay mengangguk, "tentu saja. Setidaknya dengarkan aku dulu. Dengarkan penjelasan ku, setelah itu kau bisa putuskan untuk pergi atau tidak. Tapi aku harap kau tidak pergi New."

"Kurasa itu tidak perlu kak, semuanya sudah sangat jelas. Kau telah mempermainkan aku—"

"New.. aku mencintaimu.."

"Tolong.. dengarkan aku terlebih dahulu.. New."

"Bagaimana pun aku adalah kekasihmu. Kita.. kita telah melalui banyak hal bersama."

"New.. tolong dengarkan penjelasan ku."

New terdiam, menggertakkan giginya dengan kuat untuk menahan emosinya.

Tay yang tak mendapatkan jawaban lagi dari New pun kembali mengecup leher belakang New.

"Mpph—"

"Sayang.." panggil Tay dengan lirih.

New yang mendengar itu pun sontak mengangguk, "baiklah. Ayo kita bicara."

Senyuman Tay pun mengembang.

Bagus.. beginilah seharusnya, New.

Tay menjauhkan tubuhnya dari New, "duduklah disana." Tay menunjuk ke arah tempat tidur yang ada disana.

New berbalik dan mengangguk sebagai jawaban.

New berjalan dengan kesal ke arah yang Tay tunjuk, lalu duduk disana, sedangkan Tay kini langsung berlutut di depan New dan memegang kedua tangan New.

"New—"

"Jangan pegang aku." New menarik tangannya dengan kesal dari Tay.

Tay menggertakkan giginya dengan kesal. Tay mencoba untuk menahan emosinya sekuat tenaga.

"New.."

"Apa? Bicaralah dengan cepat."

"New, maafkan aku."

"Untuk apa?" New berbicara dengan sangat ketus.

"Untuk semua yang aku lakukan. Maaf karna aku membohongi mu, maaf karna aku menjadi seorang penguntit yang selalu membuat kamu tidak nyaman dan takut. Aku minta maaf."

"Aku tidak berniat memaafkanmu kak."

"New—"

"Kau tau betapa bencinya aku pada penguntit itu? Kau tau betapa takutnya aku padanya? Kak Tay tau sendiri betapa aku tersiksa karnanya. Tapi ternyata dia adalah kak Tay. Orang yang selama ini membuatku ketakutan dan tersiksa ternyata kak Tay! Kak Tay tau betapa tersiksanya aku, tapi kenapa masih aja mengganggu ku?! Aku menderita untuk waktu yang lama kak!"

"Baiklah jika itu sebelum bertemu dengan kak Tay, tapi kenapa setelah kita bertemu, bahkan menjalin hubungan, kak Tay masih saja mengganggu ku sebagai penguntit itu?! Kenapa????"

Just Mine | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang