27. Tersadar

3.1K 230 20
                                    

Tiga hari kemudian..

New berjalan turun menuruni tangga dengan sedikit tertatih. New merasa tubuhnya nyaris rubuh, dan semua tulangnya terasa remuk.

Bagaimana tidak seperti itu jika setiap harinya Tay terus saja melakukan kegiatan panas itu dengan New berkali-kali.

New tidak menolak karna ia juga menyukainya. New seperti sudah terbiasa dan malah ketagihan dengan sentuhan Tay.

New tidak ingin mengakuinya, tapi itulah yang ia rasakan. New merasa ingin terus disentuh oleh Tay.

New bahkan melupakan semuanya selain Tay selama tiga hari ini. Tay benar-benar menguasai New sepenuhnya.

New berjalan menuju dapur karna merasa lapar. New kehabisan cukup banyak tenaganya setelah melakukan kegiatan panas tadi pagi, saat ia baru bangun.

Tay lebih dulu keluar kamar karna harus membuat sarapan untuk New.

Hal-hal kecil seperti inilah yang membuat New luluh pada Tay dan melupakan kenyataan bahwa Tay terobsesi padanya.

"Hai sayang, kau sudah lapar?" Tanya Tay yang kini sedang membuat sesuatu di dapur.

New mengangguk dengan senyuman di wajahnya.

"Tunggulah sebentar, aku menyelesaikan ini terlebih dahulu. Kau bisa menunggu di meja makan."

New kembali mengangguk sebagai jawaban dan berbalik, berjalan menuju ruang makan.

Tay memicingkan matanya saat melihat New yang berjalan dengan tertatih.

Dengan sigap Tay langsung mengangkat tubuh New ke dalam gendongannya.

"Kak Tay!"

"Aku akan membawamu ke tempat makan," ucap Tay.

New pun terdiam.

Setelah sampai, Tay langsung membantu New untuk duduk dengan perlahan.

"Apa ini benar-benar sakit?" Tanya Tay dengan khawatir.

New menggeleng, "hanya sedikit. Aku tidak apa-apa."

"Aku akan memanggilkan dokter. Setidaknya kau harus mendapatkan obat."

New yang mendengar itu pun tersenyum.

Tay mengecup kening New singkat, "tunggu sebentar ya, aku siapkan sarapan untukmu."

New mengangguk sebagai jawaban. New terlalu tak bertenaga untuk membalas ucapan Tay.

Tak menunggu lama, Tay datang membawa beberapa makanan untuk New.

Tay membuatkan New salad, dan  susu hangat. Tay juga menyiapkan makanan manis sebagai hidangan penutup karna Tay tahu jika New menyukai itu.

"Makan yang banyak ya sayang, jaga kesehatan kamu," bisik Tay.

New tersenyum, "iya kak."

Setelah sarapan, Tay mengantar New kembali ke kamarnya.

Seperti yang Tay katakan tadi, seorang dokter datang untuk memeriksa keadaan New dan memberikan beberapa obat untuk New.

Tay duduk di pinggir tempat tidur dan mengusap pipi New lembut, "sayang, kamu istirahat dulu ya? Aku harus membeli beberapa persediaan makanan untuk kita. Aku tidak akan lama."

New mengangguk, "iya kak. Bisakah kak Tay membelikanku beberapa kue kering? Aku ingin camilan itu."

Tay yang mendengar itu pun tersenyum, "tentu saja sayang. Aku akan membelikanmu kue kering yang banyak.
Tunggulah disini sebentar ya?"

Just Mine | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang