18 . Gunung Es dan gunung Bromo

66.3K 4.6K 76
                                    


Suasana menjadi hening tat kala kalimat yang di lontarkan pria tersebut berhasil membuat Lisa diam seribu bahasa."Gus Rafan bercanda kan?" Tanyanya tak percaya.

Rafan berdiri di hadapannya "setiap kalimat yang saya lontarkan tidak main-main, kamu tahu?!"

Lisa berusaha mencerna ucapan Rafan. "tapi kenapa?"

"Karna kamu telah menyentuh saya dan saya juga menyentuh kamu." Terang Rafan dengan serius .

"Emang menyentuh harus menikah gitu? Kan Lisa masih sekolah, Lisa nggak mau nikah muda," Ucapnya sedikit gemetar .

"Saya tidak menerima penolakan! Besok saya akan ke sini bersama kedua orang tua saya." Tekan Rafan di hadapan Lisa .

"Tapi-

"Shhtt.." tiba-tiba Rafan memegang perutnya yang sakit. dan itu berhasil membuat Lisa cemas.

"Gus Rafan nggak apa-apa?" Lisa hendak maju tapi di urungkannya .

"Belum juga saya lamar, kamu udah khawatir." Goda Rafan membuat wajah Lisa memerah.

"Ng-ggak. Lisa nggak khawatir, Lisa cuman ngecek luka Gus Rafan aja," elak Lisa menggigit bibir bawahnya untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Rafan melihat itu hanya terkekeh kecil dengan tingkah Lisa yang menurutnya lucu di matanya .

"Eum.. itu makanannya buat Gus Rafan, Lisa keluar dulu." Ucap Lisa yang cepat-cepat keluar dari kamar nya. Kalau tidak, Lisa bisa serangan jantung di buatnya. Tidak tahu aja kalau jantung Lisa berdegup kencang seperti sedang lari maraton.

Asek asek asek

Rafan mencari benda pipi yang sedari tadi dia cari . Ternyata hp tersebut berada di atas nakas. Rafan melihat notif dari umminya dan beberapa pesan dari sahabatnya .

Beban Gubos 💩

[Anza ganteng 😎
Gubos Lo kemana ? Gue nyariin nih. Kangen !😘

[ Azam Cuk 😝
Iiihh.. gelayyy 🤮 geli dancok 👊

[ Irul sayang ❤️
The fuck 🖕

[ Rafan 🥶
Hmm?
Gue ada di rumah orang .

[Panji 🧐
Gubos belum pulang kerumahnya ?

[Azam😶
Lagi ngapain Gubos ?

[ Anza ganteng 😎
CK, masih Lo nggak paham pasti di
rumah calon bini ? Ya kan ya kan😉😚

Read .

Rafan menyudahi obrolan yang tak penting baginya. Rafan tidak memberitahu kepada teman-teman nya prihal kejadian kemaren malam.

Di sisi lain Lisa yang duduk melamun di kursi dekat kolam renang . Sambil berfikir tentang ucapan Rafan tadi .
"Lisa harus gimana? Lisa bingung banget ," ucap Lisa gelisah, sembari menggigit jarinya.

Sibuk dengan pikiran sendiri. Aslan sedari tadi melihat gerak-gerik adeknya itu merasa penasaran. Perlahan dia jalan mengendap-endap
ke arahnya. "Doorr..! Ngapain Lo?" Teriak Aslan membuat Lisa telonjak kaget "Astagfirullah. Abangggg...!"
Lisa yang langsung mengusap dada nya.

Yang ngagetin hanya nyengir aja "Hehe... Lagian ngelamun Baek? Lagi mikirin Gus itu ya? " Tebaknya sembari menaik turunkan alisnya .

"Abang! Lisa mau di lamar," Ucap Lisa spontan.

"Di lamar? Ama siapa?" tanya Aslan sehingga keningnya berkerut bingung .

PESONA GUS  ( SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang