25. Gara-gara sosis gulung

67.7K 4.4K 69
                                    


" Aaarghh....". Teriak Anza memegang aset berharganya " Masa depan gue ! " Anza meringkuk kesakitan di lantai .

" Rasain itu ". Senyum kemenangan yang Kila perlihatkan " mwelee ". Menjulurkan lidahnya mengejek. Lalu berlari ke dalam kamarnya meninggalkan sang Abang yang masih berguling-guling di lantai .

" KILAAAA ...... AWAS LO , YA! DASAR ADEK PSIKOPAT LO !."

" Sial ! Shhtt ..." . Rintih Anza yang menahan rasa nyeri di aset berharganya .

" Ngapain , bang ? " . Ucap pria paruh baya yang di perkirakan umur 40an.

" Lagi belajar ngerangkak ! ". Jawab Anza ketus.

" Oo ". Pria tersebut hanya mengangguk saja . " Adek kamu kemana ? ".

" Papi gimana sih ! Anak lagi tersiksa malah di cuekin." Dengan mimik muka cemberut .

" Loh ! Katanya belajar ngerangkak? ". Tanya pak zaki .

" CK. Nggak peka banget sih jadi bapak ! Anza sakit, pi..!". Adu Anza hampi nangis.

Pak zaki melihat dari bawah ke atas
" Sakit apa kamu ? "

" Nih! " . Tunjuk Anza ke aset berharga nya .

Satu alis pak Zaki terangkat " emang kenapa dengan itu ? " Tunjuk pak Zaki .

" DI TENDANG, pii..! ". Pecah sudah tangis Anza yang sedari ditahan . " Masa depan  Anza hiks...di tendang sama Kila ! ". Rengek nya berurai air mata .

" Ada apa ini  ? ". Tanya wanita paruh baya tetapi masih terlihat awet muda .

Anza langsung berhambur ke pelukan sang mami " Mamiiii....! ". Tangis nya .

" Eh , Abang kenapa nangis ?".

" Mas-a ..hiks depan..hiks Anza di tendang mii..hiks !." Anza yang sesenggukan hingga keluar ingus kental dari hidungnya .

" Innalillahi . Malangnya nasib bujang ku ! ". Ucap mami Dita prihatin .

" CK. Lebay banget sih!. Cowok kok cengeng ".

Anza melepas pelukannya " hiks.. papi nggak ngerasain apa yang di rasain Anza..hiks ! ". Protes nya .

" Ealleh ... Kalau adu jontos nggak nangis pun ."

" Itu lain . Kalau ini masa depan Pi... Yang di jontos !."

Mami Dita tahu siapa pelaku aksi penyerangan tersebut " Pasti kamu duluan kan yang ganggu adek kamu ?." Tanya mami Dita interogasi.

" Iya miii ! ". Sambung Kila menuruni tangga sembari  bawa koper. " Abang duluan yang ngajak kila berantem!".

Mami papi saling pandang Anza yang terdiam " ya kan gue mau bercanda doang !". Bela Anza tak mau di salahkan.

Mereka hanya geleng2 kepala dengan sifat tolak belakang dari kedua anaknya tersebut.

" Hmm.. ya udah . Abang jangan jahil sama adek lagi ya ! " Nasehat Mami Dita " dan adek ayo minta maaf sama Abang ! ".

" Loh . Kok Kila yang harus minta maaf ? Kan Abang duluan yang cari perkara sama Kila !." Protes Kila .

" Walaupun Abang yang salah . Kila juga harus minta maaf karna udah nendang masa depannya , Abang !".

Kila akhirnya mengalah " iya deh. Kila mau minta maaf ". Sambil berjalan ke Anza.  " Bang! Kila minta maaf ".
Ucapnya malas .

" ekhem. Iya gue maafin ! Karna gue kan  Abang yang baik hati dan tak shombong!". Sedikit tersenyum " jadi gue maafin ".

" Alhamdulillah . Sekarang pelukan!".

Mereka berpelukan layaknya anak monyet.

" Abang . Anterin adeknya balik ke pondok!". Ucap mami Dita .

PESONA GUS  ( SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang