" Aaarghh....". Teriak Anza memegang aset berharganya " Masa depan gue ! " Anza meringkuk kesakitan di lantai ." Rasain itu ". Senyum kemenangan yang Kila perlihatkan " mwelee ". Menjulurkan lidahnya mengejek. Lalu berlari ke dalam kamarnya meninggalkan sang Abang yang masih berguling-guling di lantai .
" KILAAAA ...... AWAS LO , YA! DASAR ADEK PSIKOPAT LO !."
" Sial ! Shhtt ..." . Rintih Anza yang menahan rasa nyeri di aset berharganya .
" Ngapain , bang ? " . Ucap pria paruh baya yang di perkirakan umur 40an.
" Lagi belajar ngerangkak ! ". Jawab Anza ketus.
" Oo ". Pria tersebut hanya mengangguk saja . " Adek kamu kemana ? ".
" Papi gimana sih ! Anak lagi tersiksa malah di cuekin." Dengan mimik muka cemberut .
" Loh ! Katanya belajar ngerangkak? ". Tanya pak zaki .
" CK. Nggak peka banget sih jadi bapak ! Anza sakit, pi..!". Adu Anza hampi nangis.
Pak zaki melihat dari bawah ke atas
" Sakit apa kamu ? "" Nih! " . Tunjuk Anza ke aset berharga nya .
Satu alis pak Zaki terangkat " emang kenapa dengan itu ? " Tunjuk pak Zaki .
" DI TENDANG, pii..! ". Pecah sudah tangis Anza yang sedari ditahan . " Masa depan Anza hiks...di tendang sama Kila ! ". Rengek nya berurai air mata .
" Ada apa ini ? ". Tanya wanita paruh baya tetapi masih terlihat awet muda .
Anza langsung berhambur ke pelukan sang mami " Mamiiii....! ". Tangis nya .
" Eh , Abang kenapa nangis ?".
" Mas-a ..hiks depan..hiks Anza di tendang mii..hiks !." Anza yang sesenggukan hingga keluar ingus kental dari hidungnya .
" Innalillahi . Malangnya nasib bujang ku ! ". Ucap mami Dita prihatin .
" CK. Lebay banget sih!. Cowok kok cengeng ".
Anza melepas pelukannya " hiks.. papi nggak ngerasain apa yang di rasain Anza..hiks ! ". Protes nya .
" Ealleh ... Kalau adu jontos nggak nangis pun ."
" Itu lain . Kalau ini masa depan Pi... Yang di jontos !."
Mami Dita tahu siapa pelaku aksi penyerangan tersebut " Pasti kamu duluan kan yang ganggu adek kamu ?." Tanya mami Dita interogasi.
" Iya miii ! ". Sambung Kila menuruni tangga sembari bawa koper. " Abang duluan yang ngajak kila berantem!".
Mami papi saling pandang Anza yang terdiam " ya kan gue mau bercanda doang !". Bela Anza tak mau di salahkan.
Mereka hanya geleng2 kepala dengan sifat tolak belakang dari kedua anaknya tersebut.
" Hmm.. ya udah . Abang jangan jahil sama adek lagi ya ! " Nasehat Mami Dita " dan adek ayo minta maaf sama Abang ! ".
" Loh . Kok Kila yang harus minta maaf ? Kan Abang duluan yang cari perkara sama Kila !." Protes Kila .
" Walaupun Abang yang salah . Kila juga harus minta maaf karna udah nendang masa depannya , Abang !".
Kila akhirnya mengalah " iya deh. Kila mau minta maaf ". Sambil berjalan ke Anza. " Bang! Kila minta maaf ".
Ucapnya malas ." ekhem. Iya gue maafin ! Karna gue kan Abang yang baik hati dan tak shombong!". Sedikit tersenyum " jadi gue maafin ".
" Alhamdulillah . Sekarang pelukan!".
Mereka berpelukan layaknya anak monyet.
" Abang . Anterin adeknya balik ke pondok!". Ucap mami Dita .
KAMU SEDANG MEMBACA
PESONA GUS ( SUDAH TERBIT)
Novela JuvenilSebagian part telah dihapus demi kepentingan penerbit ❌ . . . . . Ini kisah Khalisa Salsabila yang terpesona dengan ke tampanan seorang Gus tempat dimana dia menimba ilmu .entah perasaan apa? Yang selama ini dia rasakan ? Rasa kagum? Atau rasa cinta...