10. Misi 2

62.2K 4.5K 52
                                    

Gedung tua yang masih keliatan mewah dengan segala interior bernuansa Eropa . Kini di kepung oleh semua anggota GREXDA dari semua sisi.

Azam yang melihat salah satu dari mereka mengeluarkan senjata dan di arahkan ke Rafan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azam yang melihat salah satu dari mereka mengeluarkan senjata dan di arahkan ke Rafan .

" GUBOS AWAS "

Rafan langsung menoleh kebelakang

Dor

Dor

Dua tembakan melesat  mengenai dada kiri pria itu. Ternyata peluru dari Irul dan Panji lebih cepat sebelum pria tersebut menembaki Rafan.

Azam bernafas lega " Alhamdulillah"

Nggak sia-sia gue main pubg selama ini

Bangga  Anza di balik earphone

Irul memutar matanya malas

" Bangsat !" Murka pak tua" aku tidak akan kalah dari bocah ingusan seperti kalian" ucapnya berapi-api.

" Eh pak tua ! Nyerah aja deh Lo. Gedung ini udah di kepung oleh anggota GREXDA " ucap Azam .

" Grexda nggak ada apa-apa nya dari bodyguard saya"

" Eh pak tua . Semua bodyguard Lo udah tepar noh. ! " Ucap Azam setengah mengejek.

Benar sekali para bodyguard yang awalnya banyak sekarang terkapar di lantai . Pria tua tersebut melihat semua bodyguardnya berserakan tak berdaya.

Amarah dari mantan bos gangster itu kian naik. " Kalian semua akan mati malam ini! Saya tidak akan mudah di kalah kan."

Pria tersebut mengambil pistolnya dan berniat menembak Rafan tapi bukan Rafan namanya kalau tidak  bisa membaca gerak gerik lawannya itu.

Srett

Bugh

" Arghh"

Satu Tendangan mendarat di perut pria tua tersebut . Bukan selain bisa membaca gerakan lawannya. Kemampuan gerakan nya  tak kalah  lebih cepat.

" Bangsat kalian. Saya tidak akan memaafkan perbuatan kalian malam ini!" Murka pak tua.

" Udah lh pak tua. Mengalah lh kepada yang lebih muda " ucap Azam.

Rafan berjongkok menyamai dengan pak tua tersebut " saya tidak akan membiarkan orang seperti kamu hidup !" Desis Rafan dengan mata menyorot tajam.

Rafan bangkit dan memerintahkan untuk membawa pria tersebut ke kantor polisi.

Di luar sana Irul ,Panji, Anza dan polisi sudah menunggu kedatangan Rafan .

" Itu dia Gubos " tunjuk anza .

Rafan dan Azam keluar dari gedung itu dan di ikuti beberapa anggota lainya bersama pria tua tersebut.

" Terimakasih nak Rafan telah berhasil menangkap buronan yang selama ini kita cari " ucap salah satu polisi.

PESONA GUS  ( SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang