03. Dibalik Tawa

252 120 465
                                    

Hai para pembaca setia aku kembali✨🥰

Bagaimana kabarnya semoga di tahun yang baru ini semua impian kita tercapai aamiin

Sebelum baca jangan lupa untuk vote and komen ya:)

Di persilahkan menandai typo:v



Karena di balik ia yang ceria
ada banyak luka yang dibalut indah oleh tawa.

~Jevan dan Shena~
________________________________

Motor itu berhenti saat sudah sampai pada tujuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor itu berhenti saat sudah sampai pada tujuannya. Shena, turun dari motor menatap Jevan seraya tersenyum.

"Makasih ya, Jev." Jevan hanya menjawabnya dengan dehaman tanpa membuka helm.

Laki-laki itu pun memasuki halaman rumahnya. Meninggalkan Shena yang masih setia memperhatikannya dari belakang.

 Meninggalkan Shena yang masih setia memperhatikannya dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di bawah susunan gemintang. Gadis 17 tahun itu tersenyum karena masih teringat dengan kejadian tadi sore. Matanya kembali menatap ke arah seberang. Pintu balkon itu tertutup, dan selalu tertutup.

Shena ingat bagaimana dulu mereka pernah bermain dari balkon kamar masing-masing, karena kamar Jevan terletak berhadapan dengan kamar Shena. Namun, kini semua itu hanya bisa diingat dan tak tahu apakah bisa terulang lagi atau tidak.

Kadang Shena juga bingung. Kenapa hanya dengan Jevan hatinya bisa berdegup kencang. Kenapa saat melihat Jevan dia langsung merasakan hal yang berbeda. Shena tidak pernah berpacaran sebelumnya. Bukan hanya karena Alvaro yang begitu posesif. Tapi Shena juga merasa tidak bisa menerima para lelaki itu. Hanya Jevan, entah sihir apa yang digunakan laki-laki itu sehingga Shena bisa sejatuh ini.

Nada dering handphonenya menyadarkan lamunan gadis itu. Ia pun melangkah masuk ke dalam kamar mengambil benda pipih yang terletak di atas kasur. Nanta meneleponnya.

"Halo, An. Ada apa?" Shena pun duduk di kasurnya setelah menjawab panggilan.

Ekspresi Shena yang semula tersenyum langsung berubah ketika mendengar isak tangis dari seberang sana.

Jevan dan Shena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang