12. Doxylamine

118 64 450
                                    

Hai readers ku bahagia selalu buat kalian

Sebelum baca jangan lupa untuk vote and komen ya:)

Dipersilahkan menandai typo:v

Aku bahagia dengan jarak yang kini mulai dekat.

~Jevandra Lintang Utara~

__________________________________

__________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek!

Nanta hanya menatap datar pada sosok di depannya ini. Sementara Arka, laki-laki itu justru memasang senyum manisnya. Dengan tubuh yang sudah kuyub akibat deraian hujan. Ia menggigil namun masih berusaha tersenyum. Tampak di tangannya ada plastik yang berisi obat-obatan untuk Ananta.

"Ngapain lo di sini?" tanya Nanta malas.

"Gu-gue bawain o-obat buat lo," jawab Arka menggigil.

Almamater itu sama sekali tidak membantu mengurangi rasa dingin yang kini sudah menembus kulitnya.

"Gue cuma kecapean bukan demam. Mending sekarang lo pulang." Nanta hendak menutup pintu namun Arka mencegahnya.

"Eh tunggu-tunggu! In-ini lo harus tetap minum obat. Ini juga gue be-liin vitamin supaya tubuh lo fit lagi." Ia menyerahkan plastik itu kepada Nanta.

"Nan ... gue kedinginan izinin gue masuk ya?" sambungnya lagi.

"Kalau udah tahu dingin harusnya lo pulang ngapain sih ke sini segala?" tanya Nanta heran.

"Udah mending sekarang lo pulang, mandi air hangat, jangan gangguin gue."

Brak!

Ia menutup pintu dengan kasar. Kenapa laki-laki itu tidak lelah untuk mendekatinya? Ia kemudian terdiam. Menempelkan telinga ke daun pintu untuk memastikan apakah Arka masih di sana atau tidak. Ia kembali membuka pintunya. Menghela nafas panjang ketika melihat Arka masih berada di sana dengan senyuman tulus.

"Mau lo apa sih sebenarnya?" tanya Nanta lelah.

"Gue cuma pengen ketemu lo," jawab Arka polos.

"Gue akan lakuin apapun tapi izinin gue masuk ke rumah lo, ya?" sambungnya lagi.

"Apapun?" Arka mengangguk.

Nanta terdiam. Berfikir sejenak bagaimana cara membuat Arka pulang. "Gue lapar. Beliin gue batagor yang ada di depan komplek, kalau lo berhasil gue izinin lo masuk."

Arka tertegun. Batagor di depan komplek? Batagor itu sangat laris, tadi saja saat Arka lewat yang membeli sangat ramai.

"Ta-tapi kan sekarang lagi hujan, Nan," ujar Arka.

"Itu lo tahu. Kalau gitu sekarang mending lo pulang."

Nanta kembali menutup pintu namun tidak sekeras tadi. Ia pun menuju ke ruang tamu. Termenung, kini hanya itu yang ia lakukan. Deraian hujan tampaknya masih betah untuk terus membasahi bumi di luar sana.

Jevan dan Shena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang